Jumaat, 21 Disember 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Intervensi Militer Disetujui, Warga Mali Cemas

Posted: 21 Dec 2012 05:05 AM PST

BAMAKO - Warga Mali yang hidup bersama banyaknya militan mulai cemas karena intervensi militer terhadap negaranya sudah disetujui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Meski demikian, waktu intervensi itu masih belum diketahui.

PBB sudah memberikan mandat intervensi ke Mali dan segera membentuk sebuah satuan khusus bernama, African-led International Support Mission in Mali (AFISMA). Komandan Pasukan Perdamaian PBB Herve Ladsous mengatakan, intervensi militer itu tampaknya tidak akan dilaksanakan sebelum September atau Oktober 2013.

Warga pun mulai panik ketika mendengar intervensi itu, namun kelompok militan Ansar Dine mulai membentuk sayap baru bernama Ansar Shariah. Mereka pun mengibarkan bendera Al Qaeda di Kota Timbuktu.

"Kami ingin memperluas Ansar Dine ke komunitas-komunitas lainnya di wilayah utara Mali," ujar komandan Ansar Shariah Oumar Ould Hamaha, seperti dikutip Associated Press, Jumat (21/12/2012).

Untuk saat ini, kelompok Ansar Dine menguntrol Kota Kidal dan Timbuktu. Mereka memiliki kurang lebih 500 pasukan. Pada dasarnya, kelompok militan itu memiliki cita-cita yang sama seperti halnya Al Qaeda yaitu, mendirikan negara Islam.

Militan-militan itu mulai menguasai Mali usai kudeta militer terjadi di negara Afrika tersebut. Meski intervensi untuk mengusir militan itu sudah disetujui, para pasukan Mali harus dilatih terlebih dulu. Rekonsiliasi politik dan pemilu juga harus dilaksanakan.

Presiden Mali Dioncounda Traore sudah menyetujui intervensi militer itu. Namun Traore sadar bahwa para militan Mali adalah warga Mali sendiri. Traore pun tidak mengubah pemikirannya mengenai intervensi itu.(AUL)

Terlibat Kejahatan Korut Tahan Warga AS

Posted: 21 Dec 2012 04:03 AM PST

PYONGYANG - Korea Utara (Korut) mengklaim pihaknya menangkap seorang warga Amerika Serikat (AS) yang mengaku telah melakukan kejahatan. Tetapi tidak dijelaskan kejahatan apa yang telah dilakukan oleh warga AS itu.

Seorang warga AS yang bernama Pae Jun Ho memasukan Korut pada 3 November lalu sebagai wisatawan. Tetapi dirinya ditahan atas tuduhan melakukan kejahatan. Korut mengklaim tuduhan kejahatan yang dilakukannya diperkuat dengan bukti yang ada, tetapi tidak menjelaskan secara rinci mengenai kejahatan tersebut. Demikian diberitakan Associated Press, Jumat (21/12/2012).

Beberapa tahun terakhir, pihak Korut sempat melakukan penangkapan terhadap warga AS. Mereka yang ditangkap berasal dari macam-macam profesi, mulai dari jurnalis hingga aktivis agama yang dianggap berupa menghasut warga Korut.

Pada 2009 lalu, dua orang jurnalis Korut ditahan karena menyeberang ke Korut melalui China, saat melakukan tugas peliputan. Tidak beberapa lama kemudian, kedua jurnalis itu pun dibebaskan dari tahanannya.

Sementara mengenai penangkapan terbaru ini, aktivis Korea Selatan (AS) yang mengaku mendapatkan informasi penangkapannya mengatakan, pria yang ditangkap itu ada warga keturunan Korea-Amerika. Dirinya ditangkap setelah memasuki Korut dengan alasan bekerja sebagai pemandu wisata. Pae Jun Ho diketahui memiliki perusahaan wisata yang khusus diarahkan kepada Korut.

Duta Besar Swedia Karl-Olof Andersson yang memegang kuasa urusan AS di Korut tidak bisa berkomentar mengenai kasus ini. Dirinya masih menunggu pihak AS mengenai masalah penangkapan warganya tersebut.(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan