Jumaat, 21 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


Lindaweni Fanetri Melaju ke Semifinal India Open

Posted: 21 Dec 2012 10:57 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW -- Pebulutangkis unggulan ketujuh Lindaweni Fanetri menjadi satu-satunya perwakilan tunggal putri Indonesia yang berhasil lolos ke babak semifinal India Open Grand Prix Gold 2012, Sabtu (22/12).

Dikutip dari Tournament software, Sabtu (22/12), Linda berhasil menekuk lawannya, pemain unggulan ke empat asal Thailand Nichaon Jindapon dengan skor 21-15, 10-21, 21-12.

Sementara langkah Febby Angguni harus terhenti setelah dikalahkan pemain unggulan kedua yang juga Juara Asia Junior 2012, Shindu P.V dua set langsung dengan skor 21-13, 21-17. Perwakilan Indonesia lainnya, Aprilia Yuswandari juga harus menelan kekalahan dari unggulan ketiga asal Thailand Sapsiree Taerattanachai dengan skor 21-16, 21-11.

Dengan demikian, Linda menjadi satu-satunya harapan Indonesia di kelas tunggal putri untuk meraih juara di India Open. Di babak semifinal, Linda akan bertemu dengan pemain unggulan ke enam yang juga Juara Dunia junior 2012 asal Jepang yakni Nozomi Okuhara.

Sementara, semifinal di kelas tunggal putra, Indonesia memiliki pemain unggulan ketiga Tommy Sugiarto dan unggulan kelima Alamsyah Yunus. 

Tommy Sugiarto berhasil melaju ke babak semifinal setelah mengalahkan pemain asal India Gurusaidutt RMV dengan skor cukup ketat yakni 19-21, 22-20, 21-16. Sedangkan Alamsyah Yunus berhasil menekuk Prannoy H.S. dengan skor 18-21, 21-10, 21-12. 

Dalam babak semifinal nanti, Tommy akan berhadapan dengan pemain unggulan kedua asal India Kashyap Parupalli. Sementara Alamsyah akan berhadapan dengan pemain asal Thailand Tanongsak Saensomboonsuk.

DPD Riau: Ical Buat Soliditas Golkar Remuk

Posted: 21 Dec 2012 10:56 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPD I Golkar Riau Indra Adnan menilai Aburizal Bakrie (Ical) gagal membangun soliditas internal Partai Golkar. Kebijakan Ical yang dipandang sebagai kebijakan yang hanya mementingkan segelintir orang dan kelompok saja. Faksi di internal partai pun kini semakin terlihat jelas.

"Jelas ada faksi-faksi dan ternyata Pak Ical tak mampu menyatukan. Banyak perpecahan di internal partai, ada potensi keretakan. Soliditas partai di bawah Pak Ical justru remuk-redam," kata Indra kemarin.

Pencalonan Ical sebagai capres Golkar, kata Indra, perlu dievaluasi. Menurutnya, evaluasi terhadap Ical sudah tercetus lewat pertemuan DPD I Golkar se-Indonesia.

Kala itu, pernah ada komitmen di antara para DPD I Golkar yang menyepakati, jika elektabilitas Ical tak kunjung naik dan terus menurun maka perlu dilakukan evaluasi. "Ketika itu, mencoba menyepakati untuk mencalonkan Pak Ical dalam rangka melihat elektabilitas. Tapi, apabila terus menurun, ya perlu dievaluasi," katanya,

Indra menyatakan, peringatan Dewan Pertunbangan Golkar Akbar Tandjung semakin memperlihatkan kondisi nyata di lapangan. Ia beranggapan Akbar mewakili suara keprihatinan atas kinerja dan soliditas Golkar saat ini.

Karena itu, penilaian yang menyatakan bahwa Akbar mempunyai misi pribadi tidaklah tepat. Sebelumnya Akbar Tandjung meminta pencapresan Ical ditinjau karena tingkat elektabilitasnya yang masih rendah.  

Tiada ulasan:

Catat Ulasan