Jumaat, 21 Disember 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


PM Jepang terpilih kirim utusan ke China

Posted: 21 Dec 2012 08:35 PM PST

Perdana Menteri Jepang terpilih, Shinzo Abe. (REUTERS/Toru Hanai)

Shinzo Abe akan mengirim seorang pejabat senior dari Partai Liberal Demokrat (LDP)...

Berita Terkait

Tokyo (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang (PM Jepang) terpilih Shinzo Abe akan mengirim utusan khusus ke China pada upaya perbaikan hubungan, setelah dia mengumumkan rencana untuk mengirim seorang utusan pada misi serupa ke Korea Selatan, kata sebuah laporan, Sabtu.

Hubungan antara Jepang dan China semakin menegang karena pulau yang disengketakan, yang Tokyo menyebutnya sebagai Senkakus dan Beijing Diaoyus, dan tidak ada pihak yang mau mengalah setelah perselisihan pahit berbulan-bulan.

Menurut harian bisnis Nikkei, Shinzo Abe akan mengirim seorang pejabat senior dari Partai Liberal Demokrat (LDP) bulan depan untuk memberikan surat kepada otoritas China.

Laporan itu muncul setelah China mengirimkan kapal ke wilayah perairan sekitar pulau yang disengketakan, yang merupakan serangan pertama China sejak Jepang memiliki pemerintahan baru.

Abe mengatakan, Jumat, dia akan mengirimkan mantan Menteri Keuangan Fukushiro Nukaga untuk menyampaikan surat kepada Presiden terpilih Korsel Park Geun-Hye, hanya beberapa hari setelah kemenangan Abe dalam pemilu nasional Jepang.

Tokyo terlibat dalam perselisihan terpisah dengan Seoul karena sengketa pulau, dan ketegangan bergejolak awal tahun ini setelah mantan Presiden Lee Myung-Bak melakukan kunjungan mendadak ke pulau-pulau tersebut.

"Abe bermaksud untuk meningkatkan hubungan dengan Korsel dan China dengan mengirimkan utusan khusus," kata harian Nikkei.

Pejabat LDP belum dapat dikonfirmasi untuk memberikan komentar. Demikian diberitakan AFP--yang dikutip ANTARA News, di Jakarta, Sabtu.
(S038)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Rusia tak akan restui pergantian rezim Suriah

Posted: 21 Dec 2012 07:53 PM PST

Sergei Lavrov (flickr.com)

Berita Terkait

Moskow (ANTARA News) - Moskow tak akan melakukan apa pun yang dapat mengarah kepada "perubahan rejim" di Suriah, kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov seperti dikutip Xinhua.

Sebagian pelaku regional menyarankan Rusia memberitahu Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk meninggalkan posisinya dan menawarkan "tempat berlindung yang aman", kata Lavrov dalam wawancara dengan stasiun TV Russia Today.

Rusia "tak punya urusan dengan perubahan rejim", kata diplomat senior Rusia itu seraya menambahkan sebagian pelaku berusaha memanfaatkan Moskow sebagai tukang pos.

"Jika Presiden (Bashar) al-Assad tertarik, ini harus dibahas secara langsung dengan dia," kata Lavrov.

Dia mengatakan Barat telah menepis banyak kesempatan baik dalam mengakhiri konflik bersenjata di Suriah.

(C003)

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan