Jumaat, 21 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


Benarkah Bumi akan Gelap Selama Tiga Hari?

Posted: 21 Dec 2012 01:14 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Anda sudah membeli persediaan lilin? Menjelang Natal, dari tanggal 23 hingga 25 Desember 2012 bumi akan gelap selama tiga hari. Memang 21 Desember bukan kiamat, tetapi akan terjadi keselarasan alam semesta, yakni saat bumi akan bergeser dari dimensi ketiga menuju titik nol dimensi, kemudian beralih ke dimensi baru.

Tidak usah panik, kita tak tahu apa yang akan terjadi. Tetaplah percaya pada Tuhan. Anda juga harus lihat pengumuman NASA di Youtube tentang ini. Maka hindari berpergian selama akhir Desember dan bersiap untuk perubahan jaman.

Jangan langsung panik, kabar di atas mungkin saja kamu terima via e-mail atau dari berita-berita di internet. Apakah benar NASA telah memprediksi hal ini?

Jawabannya adalah: TIDAK.

Jadi kesimpulannya, kabar tentang kegelapan 3 hari hanya hoax.

Mungkin saja Anda pernah melihat posting di facebook yang menunjukkan video Administrator NASA Charles Bolden F., Jr berbicara tentang pentingnya semua keluarga bersiap-siap menjelang bencana di akhir 2012.

Nyatanya NASA tidak pernah menyatakan hal tersebut. Yang jelas, "Tidak ada kesejajaran planet pada titik balik matahari di musim dingin pada tahun 2012 ini."

Si Kecil Hobi Berat Nonton Film, Solusinya?

Posted: 20 Dec 2012 09:28 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Psikolog Anna Surti Ariani atau yang akrab disapa Nina mengakui, memang sulit untuk melarang anak menonton tayangan superhero kegemaran bocah. Ayah dan bunda dituntut untuk sabar dan konsisten menerapkan tata nilai keluarga. "Agar anak lebih mudah teralih dari keinginannya menyaksikan film tersebut, ajak dia melakukan aktivitas lain yang positif dan mengasyikkan."

Orang tua bekerja dapat bekerja sama dengan nenek atau kakeknya dan juga peng asuh lainnya. Lalu, ketika hari libur datang, ayah dan ibu bisa mengajak anaknya bermain bersama dan mendampingi mereka saat menonton tayangan super hero. "Carikan aktivitas yang variatif agar anak tidak bosan dan berkembang dengan baik," ujar Nina.

Bagaimana jika anak sudah telanjur sering menonton film superhero dan mengaplikasikan adegan kekerasan saat bermain? Sisi baiknya, mereka memiliki kegiatan fisik. "Dengan catatan, ia hanya bermain perang-perangan, bukan perang atau bertengkar betulan," imbuh psikolog kondang ini.

Sebaliknya, waspadalah jika anak sudah mulai menggunakan perasaannya dalam bermain perang-perangan. Ketika anak sudah mulai bertengkar, pisahkan mereka. Selanjutnya, bujuk mereka untuk kembali berteman dan main bersama lagi.

Jika desakan untuk menonton sulit dibendung, Anda masih bisa melindungi anak dengan mendampingi mereka menyaksikan aksi superhero favoritnya. "Jangan biarkan anak menonton seorang diri," ucap Nina.

Terkait pendampingan, Nina menyarankan agar orang tua melakukan diskusi dengan anak mengenai film tersebut. Diskusi bisa dilakukan sebelum dan sesudah tayangan berlangsung. "Diskusikan adegan yang dianggap tak patut dalam film tersebut. Ajarkan mana yang boleh dan tidak boleh," jelasnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan