Rabu, 19 Disember 2012

Republika Online

Republika Online


Duh, Anak Cowok Kok Gemulai? Ternyata Ini Pemicunya

Posted: 19 Dec 2012 06:27 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Gundah melihat si buyung berpolah seperti perempuan? Coba telu suri terlebih dahulu penyebabnya. "Sekitar 20 persen anak laki-laki mengalaminya akibat faktor genetik," ungkap psikolog Elly Risman.

Anak yang demikian, terlahir dengan kelebihan sel pada kromosom Y. Kromosom Y yang sejatinya mem bawa unsur sifat laki-laki membentuk kromosom X yang tidak sempurna. Lantaran memiliki kromosom X seperti itulah ia tumbuh dengan unsur sifat perempuan.

Secara kasat mata, dampak dari terbentuknya kromosom X yang tak sempurna pada anak laki-laki dapat terlihat pada usia lima sampai enam tahun. Ia akan tampak "melambai", lebih suka bergaul dengan anak perempuan, atau menyukai mainan anak perempuan, seperti boneka atau masak-masakan. Akan tetapi, tentunya dokterlah yang bisa memastikan adanya faktor genetik ini.

Tumbuh sebagai laki-laki yang memiliki sifat perempuan, si buyung belum tentu akan berorientasi seksual menyimpang. Peran lingkungan sangat berpengaruh dalam hal ini. Kecenderungan itu perlu diwaspadai muncul pada anak korban kekerasan seksual sejenis. "Dengan pengasuhan yang tepat, kekhawa tiran itu bisa dipatahkan," kata Elly.

Bicara tentang fenomena anak laki-laki yang seperti luntur maskulinitasnya, Elly menjelaskan, 80 persen anak mengalaminya akibat faktor lingkungan. Keluarga, masya rakat, pergaulan, media, dan inter net turut membentuk mereka menjadi begitu.

Keluarga dengan ibu bekerja kerap menyewa jasa pengasuh. Anak laki-laki justru mendapat pengasuh perempuan yang belum tentu paham cara mengasuh yang benar. Ini akan mengacaukan pemahaman anak tentang konsep dirinya sebagai laki-laki.

Kondisi serupa ikut dibentuk di sekolah yang mayoritas guru serta muridnya perempuan. Alhasil, di sekolah maupun di rumah, anak lebih dekat ke sosok perempuan. "Semakin jauh dengan ayah, anak akan semakin dekat dengan ibu dan meniru ibunya," ucap Elly.

Anak laki-laki juga bisa berpolah seperti perempuan akibat derasnya arus informasi dari internet dan media massa lainnya. Di internet, banyak keterangan mengenai seluk-beluk lelaki penyuka sesama jenis. Tanpa pengawasan yang tepat, anak dapat mengakses informasi tersebut dan mengadopsi pemikiran tersebut. "Di samping itu, banyak juga anak yang mengopi tingkah boy band yang kemayu," ujar Elly.

Pergeseran perilaku anak lakilaki akibat faktor lingkungan dapat terlihat di usia praremaja dan remaja. Kecepatan munculnya sikap tersebut bergantung besaran penga ruh faktor lingkungan pada anak. Demikian pula dengan intensitas pengalamannya.

Cemas Impotensi? Simak Dulu Pemicunya

Posted: 19 Dec 2012 06:11 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Impotensi adalah keadaan dimana seorang pria tak dapat melakukan ereksi. Penyebabnya, demikian para ahli menyebutkan, bisa problema fisik maupun kejiwaan. Berikut beberapa faktor yang menyebabkan impotensi:

> Rokok: Sebuah studi yang dilakukan kedokteran Singapura menemukan, rokok dapat menyebabkan impotensi -- setidaknya menurunkan kejantanan seorang pria.

> Alkohol: Tak seperti pendapat yang beredar di masyarakat luas -- di kita nampak, misalnya, pada iklan sebuah bir -- peminum alkohol mengalami penurunan kejantanan.

> Diabetes: Diabetes memicu impotensi, karena penderita diabetes mengalami kerusakan syaraf, kelenjar, dan darah yang berhubungan dengan kemampuan kontrol kejantanan seorang pria.

> Abnormalitas peredaran darah di seputar alat kelamin: Kejantanan berhubungan dengan jaringan pembuluh darah. Bila darah ke alat kelamin kurang, kejantanan menurun.

> Medik: Beberapa tindakan pengobatan menyebabkan efek samping lumpuhnya kejantanan. Misalnya, untuk tindakan medis yang ditujukan bagi menurunkan tekanan darah tinggi, psikosis, atau depresi.

> Kelainan alat kejantanan atau adanya traumatis fisik.

> Kecelakaan atau sakit. Kecelakaan yang merusakkan tulang belakang dapat menimmbulkan impotensi. Demikian pula adanya penyakit seperti pengapuran.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan