Rabu, 19 Disember 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Legislator : ada tiga figur layak bakal capres

Posted: 19 Dec 2012 07:01 AM PST

Anggota Komisi I DPR Effendy Choirie atau Gus Choy (FOTO ANTARA/KUSUMA )

Ketiga figur tersebut adalah Jusuf Kalla (mantan wakil presiden), Mahfud MD (Ketua MK), dan Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR RI Effendy Choirie menilai, ada tiga figur yang layak diusung sebagai bakal calon presiden pada Pemilu Presiden 2014.

"Ketiga figur tersebut adalah Jusuf Kalla (mantan wakil presiden), Mahfud MD (Ketua MK), dan Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra," kata Effendy Choirie, di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Menurut Effendy, ketiga nama tersebut telah teruji kepemimpinannya sebagai pejabat publik maupun pimpinan institusi negara.

Effendy menilai, ketiga figur tersebut merupakan sosok calon pemimpin nasional mendatang yang terbaik saat ini.

"Meskipun ada beberapa nama lain dari tokoh muda yang cukup populer, tapi sulit disebut terbaik karena ditengarai terkait kasus korupsi," katanya.

Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan, figur calon presiden 2014, paling tidak memenuhi kriteria tegas, berani, bersih, komit terhadap penegakan hukum dan pemberantasan korupsi, pro-rakyat, serta memiliki hubungan baik dengan dunia internasional.

Ia menegaskan, hubungan baik dengan dunia internasional maksudnya memanfaatkan akses dunia internasional untuk kepentingan bangsa Indonesia, bukan sebaliknya.

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Arbi Sanit, mengatakan, calon pemimpin nasional seharusnya berorientasi utnuk membangun negara demi kesejahteraan bangsa, bukannya berupaya mencari kekuasaan.

"Calon pemimpin nasional seharusnya memiliki niat luhur ingin mengabdi kepada bangsa dan negara," katanya.

Arbi menambahkan, jika seorang tokoh memiliki niat luhur ingin mengabdi kepada bangsa dan negara, tentu mereka tidak akan terus-menerus mencalonkan diri sebagai calon presiden.

Ia menegaskan, jika calon presiden yang tampil pada pemilu presiden 2014 masih wajah-wajah lama, maka tidak akan terlepas dari budaya paternalistik yang terus berkembang.

"Dalam budaya paternalistik, pemimpin atau ketua umum partai tampil sebagai orang tua, sementara rakyat atau anggota partai di anggap sebagai anaknya, sehingga harus selalu tunduk pada keinginan orang tua," katanya.
(R024/Z002)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Polresta Pekanbaru sita 11 kulit harimau

Posted: 19 Dec 2012 06:56 AM PST

Dua personel Polresta Pekanbaru berhasil mengamankan kulit harimau Sumatera dalam sebuah penggerebekan di Pekanbaru, Riau, Rabu (19/12). Polisi menyita belasan kulit satwa yang dilindungi seperti kulit harimau Sumatera, beruang madu serta tanduk rusa dari seorang yang diduga penadah di Pekanbaru.(ANTARA/FB Anggoro)

Berita Terkait

Pekanbaru (ANTARA News) - Jajaran Reskrim Kepolisian Resort Kota (Polresta) Pekanbaru menyita 11 ekor kulit harimau Sumatera dari rumah seorang penyamak kulit di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, barang bukti kulit harimau itu disita dari rumah warga berinisial SP di Jalan Tanjung Datung Gg. Berdikari sekitar pukul 11.25 WIB. Dari rumah pria berusia 61 tahun itu, polisi juga menyita empat kulit beruang dan 13 tanduk rusa.

Menurut SP, kulit-kulit satwa yang dilindungi itu merupakan milik Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.

"Itu barang BBKSDA," katanya. Ia mengatakan sudah lama menjadi langganan BBKSDA untuk menyamak kulit harimau. Ia sendiri mengaku sudah 25 tahun menggeluti profesi tersebut.

Barang bukti kulit harimau terlihat ada yang sudah dikeringkan, dan ada satu yang sudah dibentangkan menggunakan tali. Kemudian, beberapa kulit harimau dan beruang terlihat masih berada didalam ember berisi cairan kimia.

Polisi kini masih terus memeriksa SP dilantai dua Markas Polresta Pekanbaru.

"Pelaku masih diperiksa, belum berstatus tersangka," kata Kasat Reskri AKP Arief Fajar.

Harimau Sumatera merupakan satwa yang terancam punah, karena itu keberadaannya dilindungi dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

(F012/M027)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan