Ahad, 28 Oktober 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


New York Siaga Hadapi Topan Sandy

Posted: 29 Oct 2012 04:02 AM PDT

NEW YORK, KOMPAS.com - Sistem transportasi umum di New York City dihentikan menjelang serangan Topan Sandy, Senin (29/10).  Gubernur NYC Andrew Cuomo mengatakan layanan kereta bawah tanah, bus dan kereta akan dihentikan pukul 19.00 hari Minggu waktu setempat (06.00 WIB).

Sebanyak 375.000 orang telah diperintahkan untuk mengungsi dan sekolah-sekolah akan diliburkan. Kekuatan angin Sandy diperkirakan meningkat saat bertemu dengan badai musim dingin dari AS sebelah barat dan menciptakan fenomena yang oleh para ahli disebut 'Frankenstorm' karena hal itu terjadi menjelang perayaan Halloween.

Beberapa negara bagian di Pantai Timur telah mengumumkan keadaan darurat.

Sebanyak 60 juta orang akan terkena dampak badai tersebut yang juga akan menyerang sejumlah negara bagian kunci saat berlangsungnya pemilihan presiden AS 6 November mendatang. Kedua kandidat presiden telah mengubah arah kampanye mereka. Presiden Barack Obama menyebut Sandy sebagai badai yang "besar, serius dan bergerak lambat," serta mengatakan bencana itu akan menambah permasalahan baru.

"Penting bagi kita untuk melakukan respon yang besar dan cepat," kata Obama sesudah rapat dengan Badan Manajemen Darurat Federal (Fema).

Menjawab pertanyaan apakah badai itu dapat mempengaruhi pemungutan suara, Obama mengatakan, "Kami tidak mengantisipasi hal itu saat ini tetapi kami pasti akan memantaunya."

Kandidat presiden dari Partai Republik, Mitt Romney, membatalkan kehadirannya pada satu acara di Virginia, salah satu negara bagian kunci dalam pemilu, akibat cuaca, dan bertolak ke Ohio.

Sandy telah menewaskan 60 orang di Karibia pekan lalu.

Penerbangan batal

Pada pukul 17.00 waktu Pantai Timur AS (03.00 WIB) mata topan berada 435 km di selatan Cape Hatteras di Carolina Utara, menurut Pusat Topan Nasional AS (NSC).

Walikota New York Michael Bloomberg mengatakan masyarakat harus segera mulai mengambil tindakan. Ia mengatakan badai akan menyerang New York dengan kekuatan besar Senin, tetapi ia memperingatkan badai yang terjadi Minggu malam dapat menyebabkan banyak kerusakan.

"Saya tidak ingin siapa pun tidur malam ini dan berpikir mereka baru akan cemas keesokan harinya," kata dia. Menurut walikota, 375.000 orang yang tinggal di daerah rendah harus mengungsi Minggu.

Sementara itu, 5.000 penerbangan telah dibatalkan. Air France membatalkan semua penerbangan ke New York dan Washington DC pada hari Senin, sedangkan British Airways membatalkan semua penerbangan hari Senin ke dan dari kota-kota di pantai timur, termasuk New York, Baltimore, Washington, Boston dan Philadelphia, dengan pengecualian BA238 dari Boston.

Virgin Atlantic membatalkan penerbangan Senin dari dan ke Bandara JFK New York, Newark, Boston dan Washington.

Bursa Saham New York mengatakan lantai perdagangan akan ditutup hari ini, tetapi transaksi elektronik masih bisa dilakukan. Direktur Fema Craig Fugate mengatakan, "Ini bukan hanya ancaman di pesisir saja. Ini mengancam daerah yang sangat besar."

Editor :

Egidius Patnistik

Fotografer Foto "Topless" Kate Akan Ditangkap

Posted: 29 Oct 2012 03:42 AM PDT

PARIS, KOMPAS.com — Polisi peradilan Perancis bersiap untuk menangkap seorang paparazzi terkait dengan sejumlah foto topless (telanjang dada) Duchess of Cambridge atau Kate Middleton, istri Pangeran William.

Persiapan itu menyusul konfirmasi bahwa nama fotografer itu telah diserahkan kepada detektif yang menyelidiki kejahatan yang dituduhkan tersebut. Marie-Christine Daubigney, jaksa penuntut umum Perancis yang menangani kasus itu, menegaskan bahwa polisi kini mengetahui nama orang yang mengambil foto-foto topless itu.

Pengambilan foto-foto itu dilakukan September lalu di Chateau d'Autet, sebuah tempat liburan di Provence yang dimiliki Viscount Linley, keponakan Ratu Inggris.

Pangeran William dan Kate dilaporkan "terpukul" setelah ratusan foto intim mereka beredar, yang memperlihatkan sang putri menanggalkan baju sehingga kelihatan payudara dan bokongnya di teras kolam renang. Foto-foto itu pertama kali diterbitkan majalah Closer Perancis, kemudian muncul di sejumlah media di berbagai negara lain, termasuk Italia dan Irlandia.

William menuntut fotografer yang bertanggung jawab dipenjara, sesuatu yang secara teknis mungkin terjadi berkat undang-undang privasi Perancis yang ketat.

Polisi peradilan, yang telah menyelidiki kasus itu menyusul dikeluarkannya perintah pengadilan di Paris, dapat menahan seorang tersangka penjahat berdasarkan kecurigaan atas sebuah pelanggaran. Jika seseorang didakwa dan dinyatakan bersalah telah mengambil foto-foto itu, orang itu bisa dipenjara hingga satu tahun dan didenda sebesar 36.000 poundsterling karena melanggar privasi.

"Sebuah nama telah diajukan," kata sebuah sumber yang dekat dengan kasus itu. "Fotografer ini diharapkan dalam waktu dekat akan diinterogasi."

Laurence Pieau, editor perempuan Closer Perancis, menyewa seorang fotografer freelance untuk memantau pasangan itu selama liburan mereka di Chateau d'Autet. Namun, Pieau menolak menyebutkan nama orang itu. Pieau menuduh William dan Kate bereaksi berlebihan terhadap foto-foto itu. "Saya bisa membayangkan bahwa foto-foto itu membuat mereka sedih, tetapi sekali lagi foto-foto itu tidak merendahkan. (Dalam foto-foto itu) mereka bergembira, mereka sedang jatuh cinta, dia (Kate) sangat cantik," ujar Pieau.

Berdasarkan hukum Perancis, fotografer dipandang berhubungan dengan jurnalistik dan karena itu mendapat perlindungan terkait dengan identifikasi.

Valerie Suau, seorang mantan agen fotografer, mengaku telah mengambil sejumlah foto pasangan kerajaan Inggris itu di teras untuk sebuah koran lokal. Namun, ia membantah telah menjadi paparazzi yang mengambil foto-foto topless itu.

Editor :

Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan