Rabu, 10 Oktober 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Pemerintah Jerman Setujui UU Khitan

Posted: 11 Oct 2012 04:15 AM PDT

Eropa

Pemerintah Jerman Setujui UU Khitan

Kamis, 11 Oktober 2012 | 11:15 WIB

BERLIN, KOMPAS.com — Pemerintah Jerman menyetujui undang-undang baru yang secara eksplisit melegalkan khitan asalkan dilakukan praktisi berpengalaman. RUU tersebut disetujui pada Rabu (10/10/2012) waktu setempat.

"Keputusan kabinet hari ini sudah menjadi sinyal penting untuk menghapus ketidakpastian," kata Menteri Kehakiman Sabine Leutheuser-Schnarrenberger seperti dikutip media Jerman.

Langkah ini ditempuh menyusul kemarahan di kalangan masyarakat Muslim dan Yahudi di Jerman setelah pengadilan daerah Cologne pada Juni lalu melarang khitan.

Berbagai kelompok Yahudi dan Muslim langsung memberikan reaksi negatif atas keputusan pengadilan.

Wartawan BBC di Berlin, Steve Evans, melaporkan, Pemerintah Jerman berpendapat sunat tetap boleh dilakukan selama praktik tersebut dilakukan tenaga medis yang terlatih dan orangtua diberi tahu mengenai risiko yang mungkin timbul.

Evans melaporkan, keputusan pengadilan menimbulkan kekhawatiran di sebagian kalangan masyarakat Jerman keturunan Yahudi tentang kemungkinan munculnya kembali sentimen anti-Semitisme.

Ketika pengadilan di Cologne memutuskan bahwa khitan hampir sama dengan serangan, jelas Steve Evans, sejumlah pemimpin Yahudi, khususnya, mengatakan putusan pengadilan adalah serangan terhadap kehidupan Yahudi di negara Holokos.

Oleh karena itu, keputusan Pemerintah Jerman mengenai RUU khitan ini ditunggu-tunggu sebagai landasan hukum pelaksanaan sunat, lanjut Evans.

Selanjutnya peraturan baru tersebut akan dibahas di parlemen.

Dinilai Lecehkan Perempuan, Restoran Bongkar Toilet

Posted: 11 Oct 2012 04:03 AM PDT

Dinilai Lecehkan Perempuan, Restoran Bongkar Toilet

Kamis, 11 Oktober 2012 | 11:03 WIB

SYDNEY, KOMPAS.com — Baru dibuka tiga pekan, Ananas Bar and Brasseries, sebuah restoran Perancis mewah di Sydney, Australia, menuai protes. Pasalnya, restoran itu merancang tempat buang air kecil pria dengan bentuk bibir perempuan lengkap dengan lipstik berwarna merah.

Pihak restoran terpaksa meminta maaf kepada semua pihak yang merasa terganggu dengan rancangan itu. Juru bicara restoran mengatakan, desain itu adalah karya seniman perempuan Belanda, Meike van Schijndel.

"Kami meminta maaf jika rancangan itu membuat beberapa pihak tidak nyaman. Kami memutuskan untuk membongkar semua tempat buang air kecil itu," demikian pernyataan manajemen Ananas Bar and Brasseries.

Saat dibuka tiga pekan lalu, seorang kolumnis dan kritikus makanan harian The Sydney Morning Herald tidak terlalu menganggap rancangan kamar kecil Ananas sebagai sesuatu yang mengganggu.

Namun, pandangan berbeda disampaikan aktivis perempuan Anne Summers yang menilai rancangan itu sangat melecehkan perempuan.

"Kebencian terhadap perempuan memang menyebar luas. Ini adalah salah satu contoh kebencian itu," ujar Summers.

"Konsepnya memang sangat konfrontatif," tambah Summers.

Australia memang tengah dilanda debat politik terkait masalah jender. Masalah itu memanas setelah Perdana Menteri Julia Gillard, pemimpin perempuan pertama negeri itu, menuduh pemimpin oposisi Tony Abbot sebagai pembenci perempuan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan