Rabu, 10 Oktober 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Chavez dukung Suriah, tekankan AS sangat bertanggungjawab atas krisis

Posted: 10 Oct 2012 05:34 PM PDT

Presiden Venezuela dan calon presiden Hugo Chavez berbicara di tengah hujan saat kampanye terakhir di Karakas, Kamis (4/10). (REUTERS/Tomas Bravo)

....Jika kita tidak mendukungnya, lalu siapa yang harus kita dukung? Haruskah kita mendukung teroris yang menginginkan satu dewan transisi dan membunuh orang dimanapun mereka berada?"

Berita Terkait

Caracas (ANTARA News) - Presiden Venezuela Hugo Chavez Selasa menegaskan dukungan negaranya kepada Suriah dalam menghadapi skema pra-rencana menargetkan negara itu, dan menekankan bahwa pemerintah Amerika Serikat salah satu kekuatan yang paling bertanggung jawab atas krisis di Suriah.

Dalam konferensi pers pertamanya setelah terpilih kembali sebagai Presiden Venezuela, Chavez mengatakan bahwa ia akan terus mendukung pemerintah Suriah di bawah kepemimpinan Presiden Bashar al-Assad, lapor SANA.

"Bagaimana bisa kita tidak mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad yang selama itu adalah pemerintahan sah di Suriah? Jika kita tidak mendukungnya, lalu siapa yang harus kita dukung? Haruskah kita mendukung teroris yang menginginkan satu dewan transisi dan membunuh orang dimanapun mereka berada?", kata Presiden Chavez.

Ia menganggap aneh bahwa beberapa pemerintah Barat mengadakan pertemuan dengan teroris dan tidak lagi mengakui pemerintah yang sah.

Presiden Venezuela memuji sikap Rusia dan China mengenai krisis di Suriah.

Chavez menekankan dalam satu pernyataan September lalu bahwa rakyat Suriah saat ini adalah korban kebijakan kekerasan imperialis. (AK)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Turki: insiden pesawat Suriah tidak pengaruhi hubungan dengan Rusia

Posted: 10 Oct 2012 05:08 PM PDT

Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu. (FOTO ANTARA/REUTERS/Murad Sezer/ox/11.)

Kami tegas siap untuk mengontrol pasokan senjata kepada rezim yang membunuh penduduk sipil. Kami datang melawan penggunaan wilayah udara kami untuk tujuan tersebut."

Berita Terkait

Ankara (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan ia percaya bahwa insiden terkait dengan pesawat, yang sedang dalam perjalanan ke Damaskus dari Moskow, tidak berdampak serius pada hubungan antara Turki-Rusia.

"Kami tegas siap untuk mengontrol pasokan senjata kepada rezim yang membunuh penduduk sipil. Kami datang melawan penggunaan wilayah udara kami untuk tujuan tersebut," kata Davutoglu kepada televisi setempat, Kamis, lapor Itar-Tass.

Dia menekankan bahwa Turki menganggap wilayah udara Suriah tidak aman dan dilarang untuk menggunakannya oleh semua operator udara lokal sipil.

Pada saat yang sama, menteri mengatakan wilayah udara Turki tetap terbuka untuk penerbangan sipil Suriah.

Dia juga berjanji bahwa Turki akan mencegah pasokan senjata kepada pemerintah Suriah melalui wilayah udaranya.

Menteri luar negeri Turki mengatakan bahwa layanan khusus telah memperoleh informasi berdasarkan kargo non-sipil yang berada di atas pesawat jet Suriah dalam perjalanan ke Damaskus dari Moskow.

Dia menyatakan keyakinannya bahwa sesuai dengan semua hukum internasional pemerintah memiliki hak untuk memeriksa pesawat.

Untuk bagiannya, Rusia menuntut Turki menjelaskan alasan penahanan pesawat jet Suriah tersebut yang di dalamnya terdapat 17 warga Rusia, kata seorang diplomat Rusia kepada Itar-Tass pada Kamis.

Menurut laporan-laporan sebelumnya, jet Suriah Airlines sedang dalam perjalanan dari Moskow ketika otoritas Turki memutuskan untuk memaksa mendarat atas kecurigaan bahwa mungkin pesawat itu membawa beberapa senjata.

"Kedutaan Besar Rusia di Ankara segera menghubungi Kementerian Luar Negeri Turki dan menuntut pihaknya menjelaskan kejadian tersebut.

"Kedutaan juga meminta bagi akses warga Rusia yang berada di dalam pesawat jet Suriah, yang melakukan penerbangan reguler ke Damaskus dari Moskow.

"Menurut informasi awal akan diperiksa, karena 17 warga Rusia, termasuk anak-anak, ada di dalam pesawat tersebut.

"Konsul Rusia pergi ke bandara untuk menemui warga Rusia itu, dan memastikan keselamatan mereka serta melindungi hak-hak dan kebebasan mereka," kata diplomat itu. (AK)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan