Sabtu, 20 Oktober 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Korban meningitis di Amerika terus bertambah

Posted: 20 Oct 2012 09:23 PM PDT

Washington, Amerika Serikat (ANTARA News) - Korban jiwa di AS akibat radang selaput otak yang disebabkan oleh jamur dan berkaitan dengan suntikan steroid yang tercemar telah bertambah dua lagi jadi 23, dan North Carolina melaporkan kematian pertamanya, demikian kata beberapa pejabat kesehatan, Sabtu (20/10).

Jumlah seluruh korban jiwa di Tennessee akibat wabah tersebut naik jadi delapan, yang paling banyak di antara negara bagian, kata Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di jejaringnya.

Berbagai negara bagian melaporkan 13 kasus baru fungal meningitis, sehingga jumlah seluruh kasus jadi 281.

Wabah itu berpangkal dari obat yang dikirim oleh New England Compounding Center (NECC) di Massachusetts. Perusahaan tersebut menghadapi penyelidikan negara bagian dan federal serta tuntutan sehubungan dengan obat yang tercemar.

Indiana dan New Hempshire, masing-masing, melaporkan dua kasus baru. Virginia, Tennessee dan New Jersey, masing-masing, menghadapi tiga kasus baru, kata CDC sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Minggu pagi.

Para petugas kesehatan memastikan pada Kamis (18/10) keberadaan jamur Exserohilum --yang mematikan-- di botol steroid NECC yang digunakan untuk suntikan penghilang sakit. Mereka memperkirakan sebanyak 14.000 orang mungkin telah terpajan pada obat yang tercemar tersebut.

NECC dan pelaksananya menghadapi tuntutan perdata di Massachusetts, yang mengupayakan pembekuan aset pribadi para pejabat itu. Florida --yang menghadapi tiga kematian dan 17 kasus-- telah melaranr NECC melakukan kegiatan usaha di negara bagian tersebut.

(C003)

Transisi ala Yaman tak cocok buat Suriah

Posted: 20 Oct 2012 08:14 PM PDT

Tentara Pembebasan Suriah menggunakan katapel untuk melontarkan bom buatan dalam pertempuran dengan tentara pemerintah di kota Aleppo (REUTERS/Asmaa Waguih)

Berita Terkait

Sana`a (ANTARA News) - Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu, dalam taklimat setibanya di ibukota Yaman, Sana`a, Sabtu waktu setempat, mengatakan peralihan kekuasaan ala-Yaman tak cocok buat situasi di Suriah.

"Peralihan kekuasaan ala-Yaman tidak lagi cocok untuk diterapkan di Suriah, dan kami menyeru Iran untuk memanfaatkan pengaruh kuatnya guna menghentikan agresi terhadap rakyat Suriah," kata Davuyoglu kepada wartawan dalam taklimat bersama dengan timpalannya dari Yaman, Abu Bakr al-Qerbi.

Pernyataan Davutoglu dikeluarkan setelah pertemuan dengan Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi. 

Ia dijadwalkan bertemu dengan para pejabat lain Yaman selama kunjungan dua-harinya guna menawarkan bantuan bagi pemerintah sementara Yaman, kata kantor berita resmi Yaman, Saba, sebagaimana dikutip Xinhua.

Setelah berbulan-bulan penengahan internasional, Yaman menggelar pemilihan presiden Februari lalu di mana Hadi dipilih sebagai presiden baru untuk masa jabatan dua tahun.

Kesepakatan peralihan kekuasaan yang diperantarai negara Teluk dan didukung Dewan Keamanan PBB mengakhiri satu tahun demontrasi maut yang memaksa presiden Ali Addullah Saleh meletakkan jabatan dan menyerahkan kekuasaan kepada Hadi.

Hadi telah berusaha mempersatukan kembali bangsanya dan menggelar dialog nasional guna menyelesaikan pertikaian di kalangan semua kekuatan.

(C003)

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan