Sabtu, 20 Oktober 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Puluhan calon haji nonkuota tak berangkat

Posted: 20 Oct 2012 05:58 PM PDT

Ilustrasi. Sisa Kloter Haji. Sejumlah calon Haji berpamitan dengan keluarganya saat pemberangkatan di Asrama Haji, Banda Aceh, Selasa (16/10). Sebanyak 62 calon haji asal Aceh itu, merupakan sisa kloter yang nantinya bergabung dengan sisa kloter JCH asal Medan dan JCH Palembang yang diberangkatkan satu pesawat melalui bandara Polonia-Medan menuju Mekkah. (FOTO ANTARA/Ampelsa)

Sejak Selasa (16/10) kami di hotel. Namun tidak ada kepastian,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Sedikitnya 85 calon haji nonkuota tidak bisa berangkat menuaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekah, Arab Saudi, karena tidak mendapatkan visa.

"Sejak Selasa (16/10) kami di hotel. Namun tidak ada kepastian," kata calon haji asal Kendari, Sulawesi Tenggara, Muslimin, yang mewakili teman-temannya di sebuah hotel di Jakarta, Sabtu.

Calon jamaah haji tersebut antara lain berasal dari Sulawesi, Kalimantan dan Jawa.

Muslimin tidak mengetahui mengapa mereka sampai tidak bisa memperoleh visa. Padahal, katanya, pada tahun sebelumnya haji nonkuota bisa berangkat.

Pihak biro perjalanan, katanya, mengaku sudah mendapat jaminan dari Kedubes Arab Saudi bahwa mereka akan memperoleh visa.

"Padahal kami sudah mengadakan acara pelepasan di tempat masing-masing sebelum berangkat ke Jakarta," kata Muslimin didampingi calon jamaah lainnya.

Sementara itu Ketua Umum Koordinator Nasional Indonesia Bisa A Asrun Tonga mengatakan bahwa ia menerima banyak laporan yang mengatakan banyak calon jamaah haji nonkuota tidak bisa berangkat karena tidak memperoleh visa. Jumlahnya bisa mencapai 5.000 orang.

"Saat ini banyak calon haji yang tersebar di hotel-hotel di Jakarta menunggu kepastian," katanya. Jadwal terakhir calon jemaah haji kuota adalah pada 21 Oktober 2012.

Yang mengherankan, katanya, pada tahun lalu ribuan calon haji bisa berangkat.

Ia mengatakan jika memang haji nonkuota tidak bisa berangkat maka Kementerian Agama seharusnya melakukan sosialisasi terlebih dahulu secara lebih luas.

Ia juga meminta pihak terkait agar kebijakan itu tidak diterapkan dengan tiba-tiba. Kalau pun diterapkan, hendaknya jangan tahun ini namun tahun depan.

Untuk itu ia akan mengirim surat kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai upaya untuk membenahi pemberangkatan calon haji.

Usul itu antara lain agar dibentuk badan independen yang menangani pemberangkatan haji. Anggota badan ini, katanya, harus mengikut uji kelayakan.

Sementara itu Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Anggito Abimayu di Mekkah (20/20) mengatakan jumlah jamaah nonkuota memang relatif lebih sedikit dibanding tahun lalu.

Berkurangnya jumlah calon haji nonkuota, kata Anggito, terjadi karena Kementerian Agama dan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta mulai membatasi dan menolak pengajuan visa haji nonkuota.

Bahkan dalam suatu pemberitaan, ia mengakatan jumlah haji nonkuota tercatat hanya 120 orang. "Padahal, haji nonkuota tahun lalu jumlahnya mencapai ribuan orang," ungkap Anggito.

Menteri Agama Surya Dharma Ali pernah mengatakan haji yang tidak melalui jalur resmi (nonkuota) tak akan lolos di imigrasi dan akan diatur pada musim haji kali ini. "Haji non kuota jangan sampai lolos dari imigrasi, itu akan diatur sedemikian rupa," kata Menteri.

Haji nonkuota adalah haji yang visanya diberikan oleh pihak Arab Saudi tetapi tidak melalui kuota resmi lewat Kementerian Agama.

(U002/I007)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

"Tahun depan jemaah uzur prioritas sejak awal"

Posted: 20 Oct 2012 05:55 PM PDT

Anggito Abimanyu (FOTO ANTARA)

Sekarang prioritas memang jemaah usia lanjut tapi sebagai pengisi kursi kosong dari jemaah batal berangkat sehingga dalam prakteknya sulit menempatkan pendampingnya,"

Berita Terkait

Mekkah (ANTARA News) - Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama Anggito Abimayu mengatakan tahun depan diberlakukan kebijakan jemaah berusia 80 tahun ke atas diprioritaskan sejak awal bersama pendampingnya.

"Sekarang prioritas memang jemaah usia lanjut tapi sebagai pengisi kursi kosong dari jemaah batal berangkat sehingga dalam prakteknya sulit menempatkan pendampingnya," kata Anggito di Mekkah, Sabtu, usai mengunjungi persiapan proses ibadah di lokasi Arafah, Muzdalifah dan Mina.

Mulai tahun depan, katanya, sejak awal proses seleksi akan diprioritaskan kouta bagi jemaah berusia 80 tahun ke atas bersama pendampingnya. Dengan demikian, masalah yang dihadapi seperti gangguan fisik di Tanah Suci diharapkan akan berkurang, tambhnya.

Sedangkan terkait dengan jemaah nonkuota yang pernah menjadi masalah ketika di Mina, lanjutnya, tahun ini berkurang dari ribuan menjadi 120-an orang sehingga diharapkan tidak terjadi perselisihan pendapat antara jemaah kuota dengan jemaah nonkuota.

Jemaah nonkuota yang visanya diberikan langsung oleh pihak Kedubes Arab Saudi seperti tahun-tahun sebelumnya pernah menempati maktab-maktab jemaah kuota di Mina dan juga mengambil jatah makanan jemaah berkuota.

"Tahun ini jumlahnya sedikit, hanya sekitar 120 orang, sedangkan tahun lalu mencapai ribuan. Tahun ini memang saya ketat dan juga Dubes Arab," kata Anggito terkait jemaah nonkuota tersebut.

Sementara, ketika menjawab konfirmasi terkait intervensi pihak-pihak pemangku kepentingan seperti dari kalangan legislatif, eksekutif dan militer terkait permintaan membantu meloloskan orang-orang tertentu beribadah haji, Anggito tidak menampik adanya permintaan tersebut dari yang bersifat permohonan sampai semacam upaya pemaksanaan kehendak.

"Yang diusulkan itu antara lain anggota keluarga, konstituen dan kerabat," kata Dirjen Anggito.

(J003/E001)

Editor: Tasrief Tarmizi

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan