Ahad, 2 September 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Pemadaman Api di Hutan Gunung Agung Dihentikan

Posted: 01 Sep 2012 08:02 PM PDT

KARANGASEM - Hasil evaluasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali dan instansi terkait lainnya, memutuskan pemadaman api secara manual di Hutan Gunung Agung Kabupaten Karangasem dihentikan sementara.

Keputusan diambil setelah melihat titik api sudah mulai berkurang dan kebakaran belum sampai mendekat ke pemukiman warga yang berjarak sekira tiga kilometer.

"Saat ini, cukup melakukan pemantauan dari Pos Pemantau, pemadaman dengan pengerahan personel dihentikan sementara waktu," kata Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali Dewa Made Indra dihubungi Okezone, Minggu (2/9/2012).

Dari hasil pemantauan udara dengan Helikopter SAR Denpasar dan upaya pemadaman kemarin, diketahui jika lokasi kebakaran berada di lereng gunung terjal dengan ketinggian diatas 2500 dpl sehingga pemadaman manual tidak efektif lagi.

Petugas hanya mampu mendekat ke titik api sekira 100 meter dan tiupan angin kencang di siang hari membuat pergerakan arah api sulit diprediksi, sehingga hal itu membahayakan keselamatan.

Demikian pula, rencana untuk mengerahkan helikopter tangki bermuatan air setelah melihat kondisi lokasi kebakaran tidak memungkinkan dilakukan. Secara teknis, sambung Indra, akan sangat membayakan keselamatan sebab lokasinya di lereng gunung.

"Biasanya, pemadaman dari udara jika berada di lokasi hutan yang datar, pilot tidak berani ambil resiko terbang rendah untuk pemadaman di lokasi sulit seperti itu," imbuh Indra.

Hari ini, tidak ada pengerahan petugas ke lokasi namun tetap memantau setiap perkembangan yang terjadi. Pihaknya tetap akan mencari alternatif lain untuk upaya pemadaman dengan melihat situasi di lapangan.

Soal penggalangan relawan yang dilakukan beberapa pihak untuk membantu memadamkan api, lanjut Indra, saat ini belum diperlukan untuk mengirim mereka ke lokasi. Dengan lokasi kebakaran yang sulit terjal dan lereng gunung seperti itu harus mempertimbangkan faktor keselamatan.

Dari laporan petugas di Pos Pemantau seperti disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Karangasem Nyoman Sutirtayasa, hingga pukul 18.30 Wita, kobaran api sudah berkurang dan hanya terlihat titik kepulan asap. "Ada dua titik kepulan asap dari arah selatan di Kecamatan Kubu dan dua titik kepulan asap dari arah timur di Kecamatan Abang," kata Sutirtayasa dihubungi terpisah.

Sedangkan luasan lahan hutan yang didominasi pohon pinus dan alang-alang yang hangus dilahap api, diprediksi seluas 160 hektar. Hal itu berdasar pengamatan peta oleh petugas Dinas Kehutanan setempat.

(ydh)

Aksi Teror Solo, Bukan untuk Clinton

Posted: 01 Sep 2012 07:52 PM PDT

JAKARTA – Belakangan polisi telah menjadi target utama aksi-aksi terori yang terjadi di Tanah Air. Hal tersebut lantaran polisi saat ini sudah dianggap sebagai musuh utama teroris. 

"Karena dilihat sangat sederhana mereka (teroris) punya tujuan cita-cita, strategi merebut kedaulatan. Mereka menganggap polisi penghalang utama," kata Pengamat Teroris Mardigu Wowiek Prasantyo, saat berbincang dengan Okezone, Sabtu, (1/9/2012).

Pelaku teroris di Solo, lanjut Mardigu, hanya ingin memberikan pesan untuk di lokal Indonesia saja, bukan untuk dunia Internasional. "Jadi memang sudah bergeser, musuh utamanya polisi, tidak menyerang ulama, atau tempat Ibadah," tegasnya.

Mardigu membantah bahwa aksi teror di Solo, terkait dengan rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton.

"Enggak ada hubungan dengan kedatangan Hillry Clinton, karena hilari akan datang ke Jakarta," tukasnya.
 
Seperti yang diketahui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Hillary Clinton direncanakan akan mengunjungi Indonesia pada 3 September 2012. Kunjungan ini merupakan dari lawatan resmi Clinton ke negara-negara Asia Pasifik.
 
Seperti yang diberitakan, baku tembak terjadi di Jalan Veteran, Solo pada Jumat, 31 Agustus 2012 malam antara pengendara sepeda motor yang diduga teroris dengan anggota Densus 88. Akibatnya, tiga orang tewas dalam baku tembak tersebut. Dua orang yang tewas dari pihak terduga teroris dan satu orang personil tim Densus 88 atas nama Bripda Suherman. Sedangkan satu orang lainnya ditangkap hidup-hidup di Gondangrejo, Karanganyar, Jawa Tengah.
 
Sebelumnya pada Kamis, 30 Agustus 2012 seorang polisi menjadi korban penembakan orang tidak dikenal di Pos Polisi Plasa Singosaren, Solo, Jawa Tengah.
 
Setelah sempat kritis dan dibawa ke RS PKU Muhammadiyah, namun nyawa
Bripka Dwi Data tak bisa diselamatkan. Dia tewas setelah dadanya tertembus timah panas oleh pelaku.
 
Dan pada Jumat, 17 Agustus 2012, pos pengamanan Lebaran di perempatan Gemblekan, Jalan Yos Sudarso, Solo, Jawa Tengah, diberondong tembakan oleh dua orang tidak dikenal yang menaiki sepeda motor. Pelaku juga melempar granat.
 
Akibatnya dua polisi terluka yaitu Bripka Hendro dan Briptu Kukuh. Bripka Hendro sehari-hari bertugas di Mapolsek Serengan terkena tembakan di pinggul. Sedangkan Briptu Kukuh, anggota Satlantas Polres Solo, terkena tembakan di bagian kaki. Dua polisi yang tertembak langsung dibawa ke Rumah Sakit Kasih Ibu untuk menjalani perawatan.

(ydh)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan