Ahad, 2 September 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Australia Tolak Papua Merdeka

Posted: 03 Sep 2012 03:45 AM PDT

SYDNEY, KOMPAS.com - Pemerintah Australia menegaskan, walau selama ini kerap bersikap kritis terhadap isu penegakan hak asasi manusia di Papua, Australia sama sekali tidak akan mendukung ide kemerdekaan Papua sebagai sebuah negara berdaulat terpisah dari Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Menteri Luar Negeri Australia Bob Carr, Minggu (2/9/2012), di stasiun televisi Sky News. Carr menyebutkan, dukungan atas kemerdekaan Papua akan benar-benar menghancurkan hubungan Australia dengan Indonesia.

Carr juga mengaku, Papua tidak akan mampu berdiri sendiri sebagai negara merdeka, dan hanya akan kembali mempersulit posisi Australia, yang dipastikan akan terkena dampak apabila Papua merdeka.

"Opini masyarakat Australia mendukung kedaulatan Indonesia atas dua provinsi di Papua. Penolakan kami soal pemisahan Papua sepenuhnya didasari pragmatisme dan prinsip," ujar Carr.

Penegasan Carr itu disampaikan tak lama setelah pernyataan sebelumnya yang meminta Pemerintah Indonesia menggelar penyelidikan atas insiden kematian aktivis Papua merdeka, Mako Tabuni, yang ditembak 14 Juni lalu. Menurut media Australia, Tabuni diduga ditembak Detasemen Khusus 88 Kepolisian RI.

Tekanan AS

Sehari sebelum kunjungan Menlu AS Hillary Clinton ke Jakarta, organisasi Human Rights Watch (HRW) mendesak Hillary agar menekan Indonesia soal semakin maraknya intoleransi beragama dan insiden kekerasan terhadap kelompok agama minoritas.

Selain itu, HRW juga mendesak Hillary untuk menekan Pemerintah Indonesia agar membebaskan para tahanan politik, yakni para aktivis prokemerdekaan Papua dan Maluku. Pihak HRW memperkirakan jumlah tahanan politik itu sekitar 100 orang.

Menurut rencana, Hillary tiba di Jakarta, Senin (3/9/2012) sore ini, untuk menemui Menlu RI Marty Natalegawa. Keesokan harinya, Hillary dijadwalkan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kunjungan Hillary ini menjadi bagian dari rangkaian lawatan 11 hari ke sejumlah negara di kawasan Asia Pasifik.

Menanggapi pernyataan HRW itu, Menlu Marty Natalegawa menyatakan, hubungan bilateral Indonesia-AS sudah sejak lama mencakup berbagai bentuk kerja sama yang komprehensif.

"Ya, yang namanya HRW memang begitu itu. Akan tetapi, perlu diingat, dengan atau tanpa mereka, kerja sama di bidang penegakan HAM dan demokratisasi sudah menjadi salah satu pilar utama kerja sama Indonesia-AS. Sifatnya positif dan benar-benar bekerja sama. Bukan lain dari itu," ujar Marty. (AFP/DWA)

Obama Tak Tersinggung Cacian Clint Eastwood

Posted: 03 Sep 2012 03:36 AM PDT

Obama Tak Tersinggung Cacian Clint Eastwood

Senin, 3 September 2012 | 10:36 WIB

DES MOINES, KOMPAS.com - Dalam Konvensi Partai Republik pekan lalu, Presiden Amerika Serikat Barack Obama menuai cacian dan kecaman dari para politikus partai tersebut. Salah satu yang paling mendapat perhatian publik Amerika adalah monolog yang ditampilkan aktor sekaligus sutradara legendaris Clint Eastwood.

Berdiri di balik podium, Eastwood berbicara kepada sebuah kursi kosong di sampingnya. Kursi itu diumpamakan sebagai Presiden Obama. Eastwood mengolok-olok Obama dan berbagai kebijakannya. Kata Eastwood, Obama gagal memenuhi janji kampanyenya.

Obama menanggapi cemoohan itu dengan santai. Dalam wawancara dengan harian USA Today di atas pesawat kepresidenan Air Force One, Minggu (2/9/2012), Obama menegaskan dia sama sekali tidak tersinggung dengan ucapan Eastwood.

"Satu hal tentang menjadi presiden atau mencalonkan diri jadi presiden (adalah) -- jika gampang tersinggung, mungkin Anda sebaiknya memilih profesi lain," jawab Obama.

Kecaman Eastwood tidak membuat Obama berhenti mengidolakan aktor yang pada masa mudanya dijuluki "Dirty Harry" karena perannya dalam film berjudul sama.

"Saya tetap penggemar berat Clint Eastwood. Dia aktor yang hebat, bahkan lebih hebat lagi sebagai sutradara. Menurut saya, beberapa film karya terakhirnya sangat bagus," kata Obama, dalam perjalanan kampanye di Iowa.

Obama tidak berniat "membalas" ulah aktor berusia 82 tahun itu pada Konvensi Partai Demokrat yang akan dilangsungkan di Charlotte, North Carolina, mulai Selasa (4/9/2012).

Meskipun demikian, tim kampanye Obama sempat membalas sindiran Eastwood dengan kursi kosongnya melalui akun Twitter-nya, @BarackObama, dengan memajang fotonya sedang duduk di kursi presiden, dan tulisan "The seat is taken".

Tiada ulasan:

Catat Ulasan