Jumaat, 28 September 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


AS Keluarkan Peringatan Ancaman Keamanan di Filipina

Posted: 28 Sep 2012 05:01 AM PDT

MANILA - Amerika Serikat (AS) mengeluarkan peringatan akan ancaman keamanan terhadap warga negaranya yang berada di Filipina. Warga AS di Filipina juga diminta untuk menghindari keramaian.

Menurut Associated Press, Jumat (28/9/2012) Kedutaan Besar AS di Manila mengatakan pasukan keamanan elit mendeteksi adanya ancaman keamanan di Kota Pasay.

Namun Kedubes AS tidak memberikan penjelasan lebih lanjut, baik sifat ancaman ataupun darimana informasi tersebut didapat. Dalam keterangannya Kedubes AS hanya menyebutkan bahwa ancaman akan terjadi pada 10 Oktober mendatang.

"Warga AS harus waspada dan tetap menjaga diri," sebut pihak Kedubes AS.

Selama ini AS masih tetap mempertahankan fasilitas perumahan dan Kantor Urusan Veterannya di Pasay City.

Kedubes AS di Filipina jauh-jauh hari telah meminta pengamanan tambahan menyusul protes anti-AS yang merebak pasca peredaran film "Innocent of Muslims". Di Libya protes anti-AS menewaskan Dubes AS untuk Libya dan tiga orang staf diplomatik setelah sekelompok orang yang marah menyerbu kantor Konsulat AS di Benghazi.

Presiden Barack Obama sebelumnya juga telah memerintahkan peningkatan penjagaan keamanan atas tempat vital AS, termasuk kedutaan besarnya di seluruh dunia.(rhs)

Georgia Anggap Basis Militer Rusia Berbahaya

Posted: 28 Sep 2012 04:11 AM PDT

TBLISI - Menteri Luar Negeri Georgia Grigol Vashadze mulai mengkhawatirkan basis militer Rusia di Armenia. Vashadze pun membicarakan hal ini dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Bill Burns.

"Konsentrasi pasukan Rusia di Kaukasus Utara dan penempatan pasukan di Gyumri akan membahayakan wilayah itu," ujar Vazhadze, seperti dikutip Trend, Jumat (28/9/2012).

Isu keamanan di Kaukasus juga menjadi salah satu topik panas dalam Pemilu Parlemen Georgia. Georgia juga dipastikan mengangkat isu ini dalam forum internasional.

Basis militer Rusia nomor 102, didirikan di wilayah Gyumri, Armenia sejak 1995 silam. Terdapat persenjataan berupa senjata anti-serangan udara di basis militer itu. Rusia menggunakan komando Kaukasus Utara sebagai pihak penanggung jawab di basis militer Gyumri.

Selain memiliki sistem pertahanan udara, basis militer itu juga dilengkapi dengan jet tempur MiG-29. Jumlah pasukan Rusia yang berada di wilayah itu mencapai 5 ribu personil.

Belakangan ini, hubungan Rusia dan Georgia kembali menegang seiring dengan munculnya isu serangan di wilayah perbatasan yang menewaskan pasukan Georgia. Pelaku serangan itu adalah sekelompok militan yang berasal dari Negeri Beruang Merah.

Usai peristiwa itu terjadi, Presiden Georgia Mikhail Saakashvili langsung melontarkan kecamannya, tanpa menyinggung Rusia. Georgia hanya menegaskan, mereka tidak akan membiarkan serangan di Kaukasus menyebar ke wilayahnya.(AUL)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan