Isnin, 3 September 2012

Republika Online

Republika Online


Dua Warga Kwamki Atas Tewas "Dihujani" Batu dan Panah

Posted: 03 Sep 2012 11:05 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Tindak kekerasan kembali terjadi di Kampung Amole, Kabupaten Mimika. Dua orang warga Kwamki, yakni dari kampung atas atau kampung Harapan, Selasa, tewas akibat dianiaya warga Kampung Amole, Kabupaten Mimika.

Kedua korban tewas adalah Zeky Tabuni (30) dan Kamoro Tabuni (19).

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Yohannes Nugroho mengakui adanya insiden tersebut. Dari laporan yang diterima, Yohannes menungkapkan Zeky Tabuni dan Kamoro Tabuni tewas dianiaya saat melintasi Kampung Amule (kampung bawah) sekitar pukul 01.30 WIT.

Korban yang melintas menggunakan sepeda motor tiba-tiba dikejar dan dianiaya sekitar 30 orang dengan cara dilempari batu dan panah serta menggunakan kayu dan parang.

Setelah menganiaya, kata Kombes Pol Yohannes, para pelaku langsung kembali dan berkumpul di kelompok bawah yakni di Atimus Komangal. Sekitar pukul 06.00 WIT, keluarga korban memberikan informasi tentang insiden tersebut ke kelompok atas (kelompok Osea Ongomang) tapi tidak diindahkan karena korban tidak pernah terlibat dalam "perang" yang selama ini terjadi.

Keluarga akhirnya melaporkan insiden tersebut ke Polsek Mimika Baru, dan setelah mendapat laporan kemudian anggota Polsek menuju TKP namun ternyata para pelaku sudah melarikan diri.

Saat ini situasi di kawasan Kwamki dilaporkan kembali memanas dan aparat kepolisian nampak berjaga jaga di sejumlah kawasan guna mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak diinginkan.

Warga Desa Madagaskar Bunuh 67 Pencuri Ternak

Posted: 03 Sep 2012 11:05 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, ANTANANARIVO - Warga desa Madagaskar membunuh sedikitnya 67 pencuri ternak ketika mereka menyerang sejumlah desa pada akhir pekan lalu. Demikian kata personel jagabaya di pulau Samudra Hindia tersebut pada Senin (3/9).

Jenderal Bruno Razafindrakoto mengatakan sebanyak 100 pencuri ternak secara berbarengan menyerang tiga desa di wilayah selatan pulau terbesar keempat di dunia tersebut. Sehingga, warga desa bereaksi dan membunuh pencuri itu dengan menggunakan sekop, tombak dan parang.

"Kami menghitung 67 orang tewas di pihak 'dahalo' (pencuri ternak). Rakyat bertindak dalam aksi bela diri untuk mempertahankan harta mereka," kata Razafindrakoto kepada Reuters.

Razafindrakoto mengatakan peristiwa tersebut terjadi di Wilayah Anonsy. Lokasinya sekitar 1.000 kilometer di sebelah selatan Ibu Kota Madagaskar, Antananarivo.

Menurut satu pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan para pejabat keamanan pada Senin malam, para pencuri tersebut telah mencuri 180 sapi. Sebanyak 176 di antaranya telah ditemukan.

Secara terpisah, pasukan keamanan bentrok dengan pencuri ternak di bagian selatan Kabupaten Betroka pada Ahad. ''Tiga personel keamanan dan delapan pencuri tewas,'' kata pernyataan itu.

Para pencuri tersebut telah mencuri sebanyak 1.200 ternak. Sebanyak 800 di antaranya ditemukan kembali selama perburuan.

Pencurian ternak secara tradisional telah umum terjadi di kalangan suku Madagaskar selatan. Di sebagian masyarakat, itu adalah upacara menjelang perkawinan.

Namun, aksi tersebut telah berubah menjadi tindak kriminal saat gerombolan bersenjatakan senapan otomatis kian terlibat dalam berbagai serangan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan