Isnin, 3 September 2012

KOMPAS.com - Nasional

KOMPAS.com - Nasional


KSAD: Peralatan Perang Banyak Berusia Tua

Posted: 03 Sep 2012 12:29 PM PDT

[unable to retrieve full-text content]KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, peralatan perang sekarang ini sudah banyak berusia tua sehingga tidak efektif lagi digunakan. [...]


Terduga Teroris Tulis Pesan Minta Maaf

Posted: 03 Sep 2012 08:33 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu terduga teroris bernama Muchsin yang ditembak hingga tewas di Solo, Jawa Tengah, sempat menuliskan pesan kepada keluarganya. Meski pesan itu tidak tuntas, ia menyatakan meminta maaf kepada orangtuanya.

Hal itu diungkapkan oleh Muslim Sanni Assidiqie (49), seorang warga Gang H Latief RT 03 RW 03, Batu Ampar, Kramat Jati, Jakarta Timur. Meski belum terbukti secara ilmiah bahwa Muslim adalah ayah Muchsin, Muslim sangat yakin bahwa foto jenazah Muchsin sangat persis dengan kondisi anak keduanya tersebut.

Saat ditemui di rumahnya, Senin (3/9/2012) sore, Muslim mengatakan bahwa anaknya sempat kembali ke Jakarta pada Minggu (27/8/2012). Namun, Muchsin langsung kembali ke Solo pada malam harinya karena diajak teman bisnisnya beternak ikan.

Muslim baru tahu bahwa putranya tewas ditembak dalam penyergapan Detasemen Khusus 88 Antiteror setelah ia diberitahu kakak iparnya di Solo. Muslim mengatakan, istrinya juga menemukan sebuah buku berisikan pesan yang ditulis Muchsin kepadanya.

"Assalamualaikum warahmatullah wabarokatub. Sebelumnya aku minta maaf, kalau aku keseharian, aku punya salah sama bapak, dan aku juga minta maaf, ngga bisa bantu bapak di rumah lagi. Aku sangat berterima kasih sama Bapak, karena Bapak...(tulisan tidak dilanjutkan)," begitulah pesan dalam buku tersebut.

Selain pesan tersebut, Muchsin juga mengirimkan pesan singkat atau SMS kepada kakaknya, Sidik. Dalam SMS itu, Muchsin mengatakan menitipkan KTP-nya kepada sang kakak. Muchsin juga berpesan kepada Sidik agar kakaknya membakar KTP itu jika sesuatu menimpa dirinya.

Hari ini Muslim dan keluarganya telah dimintai sidik jari dan kelengkapan lain oleh polisi untuk mencocokkan datanya dengan Muchsin. Mereka masih menunggu panggilan polisi untuk melakukan tes DNA demi memastikan bahwa mereka memiliki hubungan darah.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan