Selasa, 21 Ogos 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Ketegangan Terbaru Terjadi Antara Mesir dan Israel

Posted: 21 Aug 2012 12:02 AM PDT

KAIRO - Insiden penembakan berdarah terjadi di pintu perbatasan wilayah Mesir dan Israel di Rafah. Peristiwa itu menyababkan 15 orang tentara penjaga perbatasan tewas 6 Agustus lalu. Insiden ini langsung memicu ketegangan terbaru antara Mesir dan Israel.

Dikabarkan, ke-15 pasukan penjaga perbatasan itu diserang saat hendak berbuka puasa. Sementara tujuh lainnya luka-luka akibat serangan mendadak kelompok bersenjata di desa Huriya 2 km dari pintu perbatasan wilayah Mesir-Israel di Rafah, Sinai Utara.

Ikhwanul Muslimin (IM) menuding badan intelijen Israel Mossad berada dibalik serangan teror yang terjadi di perbatasan Mesir-Israel. IM menyebutkan, serangan ini dapat dikaitkan dengan Mossad. Demikian diberitakan Associated Press, Selasa (21/8/2012).

Tuduhan IM bukannya tanpa alasan. Mereka mengaku mendapatkan laporan yang menyebutkan beberapa hari sebelum serangan ini terjadi Israel telah menginstruksikan warga negaranya yang berada di Semenanjung Sinai untuk keluar dari kawasan itu. Terlebih, selama ini Mossad dinilai berupaya untuk menggagalkan revolusi Mesir.

Presiden Mohammad Morsi yang baru saja terpilih, mengutuk tindakan tersebut dan menyatakan itu sebagai serangan para pengecut. Morsi  berjanji akan memberi pelajaran kepada para penyerang itu dengan ganjaran yang sangat berat bagi mereka.

Tidak terima dianggap sebagai biang keladi insiden ini, Israel menuduh kelompok Hamas berada di balik serangan ini. Israel pun mengatakan, serangan tersebut dilakukan oleh pasukan yang berasal dari perbatasan Mesir dengan Palestina. Tuduhan tersebut tentunya dibantah keras oleh Hamas.

Atas kasus ini Presiden Morsi dikabarkan hendak mengajukan amandeman perjanjian damai antara negaranya dan Israel. Lewat amandemen perjanjian itu, Mesir bisa saja mengambil seluruh wilayah di Semenanjung Sinai.

Penasihat Mursi, Mohamed Gadallah mengatakan, saat Morsi mulai mencari cara untuk mengubah isi dari Perjanjian Camp David untuk memberikan kedaulatan penuh bagi Mesir di Sinai. Seperti diketahui, Perjanjian Camp David 1979 hanya memperbolehkan Kairo untuk menempatkan pasukan dalam jumlah yang sedikit.(faj)

Pasang Surut Konflik Perbatasan Mesir-Israel

Posted: 20 Aug 2012 11:02 PM PDT

KAIRO - Semenanjung Sinai memisahkan wilayah Mesir dengan Israel, namun di perbatasan terus terjadi konflik. Dalam beberapa hari terakhir, daerah ini dikejutkan dengan aksi penembakan yang menewaskan 15 penjaga perbatasan Mesir. Insiden kembali membuat wilayah perbatasan kembali memanas.

Semenanjung Sinai merupakan semenanjung berbentuk segitiga yang terletak di Asia Barat, namun menjadi bagian dari Mesir di Afrika. Daratan seluas 60 ribu kilometer per segi ini dibatasi oleh Laut Tengah di utara, Laut Merah di selatan, Terusan Suez di barat, dan perbatasan dengan Israel di timur laut. Semenanjung Sinai menjadi penghubung antara benua Asia dan Afrika.

Hampir seluruh wilayah Semenanjung Sinai terdiri dari padang pasir. Namun masih ada populasi manusia tercatat diwilayah pesisir Sabah di Taba. Wilayah ini tidak gersang, justru suasananya hidup dimana hotel dan kasino beroperasi. Demikian diberitakan Reuters, Selasa (21/8/2012).
 
Letak geopolitiknya yang strategis, membuat wilayah ini menjadi pusat sengketa yang melibatkan berbagai negara. Sebelum berada di bawah kendali Pemerintahan Mesir, Semenanjung Sinai dikuasai oleh kekaisaran Ottoman.

Tetapi kekuasaan Kekaisaran Ottoman tidak berlangsung lama dan digantikan oleh Inggris. Negeri Ratu Elizabeth itu memerintah Mesir dari 1882 hingga 1956. Lepas dari Inggris, wilayah Sinai pun diserang dan diduduki oleh Israel, selama krisis Suez terjadi pada 1956 dan selama Perang Enam Hari pada 1967.

Pada Perang Yom Kippur, 6 Oktober 1973, Mesir berusaha merebut kembali wilayah Sinai. Israel dan Mesir pun terlibat pertempuran sengit hingga akhirnya Israel menarik pasukannya dari Semenanjung Sinai di tahun 1982. Kini Sinai yang dikuasai Mesir yakni Perbatasan Rafah, menjadi pintu masuk ke Palestina.

Fungsinya sebagai akses menuju Palestina membuat Perbatasan Rafah dianggap penting karena mengendalikan barang ataupun seseorang yang ingin masuk ke dalam wilayah Palestina.(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan