Selasa, 21 Ogos 2012

Republika Online

Republika Online


Mengapa Tangan Mudah Berkeringat?

Posted: 21 Aug 2012 09:06 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Timbulnya keringat pada tangan terutama pada saat stres atau saat hawa panas sebenarnya normal, namun jika timbul setiap saat dan berlebihan memang sangat mengganggu. Bahkan, ada pula yang mengalami tangannya mudah sekali berkeringat. Tak ayal, hal ini mengganggu aktivitas dan bahkan memicu rasa malu ketika harus bersalaman.

Menurut dr Zubairi Djoerban, beberapa penyakit metabolik dan hormon memang dapat menyebabkan timbulnya keringat yang berlebihan, misalnya penyakit hipertiroid. Pada penderita penyakit hipertiroid, biasanya keringat yang timbul lebih menyeluruh dan banyaknya hampir sama, baik siang atau malam hari.

Namun sebagian besar kasus tidak diketahui penyebabnya walaupun banyak teori mencoba menjelaskan hal ini. Jika sudah mengganggu aktivitas atau mengganggu kehidupan sosial tentu memerlukan penanganan khusus. 

Untuk menyingkirkan kemungkinan adanya penyakit tertentu yang menyebabkan timbulnya keringat ini, dokter Zubairi menyarankan agar memerhatikan lebih teliti seperti apakah keringat yang timbul itu dan apakah ada gejala-gejala lain yang dirasakan. Misalnya apakah rambut rontok, tangan gemetar, jantung berdebar-debar, cepat lelah, atau gelisah.

Jika memang ada gejala lain selain keringat yang berlebihan, perlu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikannya. Mungkin akan dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah, hormon tiroid, gula darah, dan lain-lain.

Jika kemungkinan adanya penyakit-penyakit di atas dapat disingkirkan, maka ada beberapa alternatif untuk mengatasi masalah itu seperti menghubungi dokter spesialis kulit untuk konsultasi awal. Jika bedak tidak membantu, dapat digunakan semacam cairan yang dioleskan atau disemprotkan di tangan pada malam hari. Dengan cara ini, diharapkan produksi keringat oleh kelenjar keringat akan berkurang. 

Dapat juga digunakan obat minum yang tentu membutuhkan resep dari dokter. Tentu harus disadari bahwa penggunaan obat minum ini mungkin memberikan efek samping. Cara lain adalah dengan menggunakan perangsangan elektrik pada daerah tangan selama beberapa saat dan diulang dalam beberapa hari. Diharapkan aktivitas kelenjar keringat akan menurun.

Cara pengobatan yang terbaru adalah penggunaan toksin botulinum dan operasi pengikatan syaraf simpatis menggunakan teropong. Hal ini dilakukan dengan alasan bahwa keringat yang berlebihan disebabkan oleh aktivitas berlebihan dari syaraf simpatis di rongga dada yang mengatur pengeluaran keringat. Toksin botulinum bekerja dengan menghambat transmisi sinyal yang menstimulasi kerja saraf simpatis. Dikatakan, kedua cara ini dapat memberikan hasil yang cukup baik. 

Inilah Kue yang Jadi Buruan Pemudik, Apa Ya?

Posted: 21 Aug 2012 08:32 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO---Kue Pia yang menjadi khas kuliner Gorontalo, paling banyak diburu pemudik, guna dijadikan oleh-oleh ketika hendak pulang ke daerah asal.
"Pasca Lebaran, pembelian kue pia meningkat drastis. Umumnya pembeli dari luar daerah," kata Sonia, salah satu pedagang kue pia.

Pembeli yang mudik ke Gorontalo sejak Lebaran lalu, sebagian besar berasal dari Manado dan Bitung (Sulawesi Utara), Palu dan Luwuk (Sulawesi Tengah), Makassar dan sebagian dari pulau Jawa.

Padahal pasca Lebaran, ketersediaan stok kue pia sangat terbatas akibat libur panjang yang dialaminya.
"Sebagian besar karyawan masih libur Lebaran, sehingga produksi stok kue pia terbatas," ujar Abdul, pedagang kue pia "Saronde".

Kue pia dijual bervariasi sesuai ukuran, yakni dengan isi bungkusan sebanyak 20 dijual Rp 30 ribu dan isi 10 dijual Rp 15 ribu.
"Kue pia Gorontalo sudah lama terkenal, karena rasanya enak dan bermutu," kata Frangki P, warga Manado.

Kue pia juga memiliki cita rasa berbeda-beda, seperti rasa coklat, kacang, kacang hijau, keju hingga rasa durian.
Selain kue pia, makanan ringan khas Gorontalo, yakni emping jagung juga banyak diminati pemudik yang berlibur ke Gorontalo, karena memiliki rasa khas jagung bakar yang enak.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan