Isnin, 20 Ogos 2012

Republika Online

Republika Online


Diduga Bakar Alquran, Anak Cacat mental Ini Ditahan

Posted: 20 Aug 2012 11:13 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Presiden Pakistan meminta penjelasan dari para pejabatnya mengapa seorang anak perempuan Kristen yang cacat mental ditahan atas tuduhan melakukan penghujatan agama.

Anak perempuan berusia 11 tahun itu ditahan setelah katanya ditemukan memegang sebuah tas berisi halaman-halaman yang terbakar dengan ayat-ayat Alquran.

Massa mengancam akan membakar rumah keluarga anak tersebut jika ia tidak ditangkap. Kini Presiden Asif Ali Zardari turun tangan dan meminta laporan tentang insiden tersebut. Ia mengatakan, undang-undang anti penghujatan tidak boleh digunakan untuk menyelesaikan sengketa pribadi.

Nasib anak perempuan itu telah menghidupkan kembali perdebatan tentang perlakuan terhadap kelompok-kelompok minoritas agama di Pakistan. Mereka yang dinyatakan bersalah melakukan penghujatan agama diancam hukuman mati.

Di Terminal Kalideres Arus Balik Mulai Terlihat

Posted: 20 Aug 2012 11:05 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Arus balik mulai terjadi pada H+3 di Terminal Kalideres, Jakarta dengan kedatangan 372 bus dan jumlah penumpang 3.432 orang. "Kebanyakan penumpang yang datang pada hari kedua lebaran itu berasal dari jarak pendek, misalnya Banten dan Serang," ujar Staf Terminal Kalideres Iwan Rukiyadi di Jakarta, Selasa (21/8).

Iwan Rukiyadi menjelaskan arus balik akan meningkat terus hingga H+6 sampai H+7, mengingat anak sekolah dan karyawan swasta akan mulai masuk pada Senin 27 Agustus 2012.

Jika dibandingkan dengan arus balik periode yang sama tahun 2011, jumlah kedatangan bus pada arus balik hari kedua lebaran meningkat 42,5 persen menjadi 372 bus pada 2012 dari 261 bus pada 2011.

Sementara jumlah penumpang arus balik meningkat 132,2 persen menjadi 3.432 orang pada 2012 dari 1.478 orang pada 2011. "Sebetulnya jumlah penumpang yang turun lebih banyak dari ini, karena kebanyakan mereka tidak turun di terminal, apabila bus melewati daerah rumah mereka, ya mereka turun di jalan," kata Iwan.

Hal tersebut dikeluhkan pihak terminal, karena tidak sesuai dengan prosedur, sehingga penghitungan jumlah pemudik dan pendatang menjadi meleset. "Penghitungannya jadi terhambat, karena kami jadi tidak tahu pasti berapa pemudik yang membawa saudaranya ke Jakarta," ujar Iwan.

Untuk itu, pihak terminal berharap ada pengawasan yang lebih ketat terhadap bus dari luar kota yang menurunkan penumpangnya bukan di terminal.

"Nah itu yang selalu kita jaga juga, terutama bus yang menurunkan penumpang di pintu tol, agar menurunkannya di terminal, supaya kita tahu jumpalh orang baru yang datang ke Jakarta siapa," ujar Iwan.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan