Isnin, 23 Julai 2012

Republika Online

Republika Online


Belajar Jadi Orangtua Sesuai Alquran, Begini Panduannya

Posted: 23 Jul 2012 07:07 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Tak sedikit generasi muda saat ini yang mengalami masalah-masalah dalam kehidupan. Mulai dari masalah tingkah laku, pergaulan, sampai masalah dari sisi keimanan. Penyebabnya bisa jadi karena Alquran dan tuntunan Rasulullah SAW tak lagi menjadi pegangan dalam menjalani kehidupan.

Ustaz Budi Ashari dari Ar-Rahman Quranic Learning Center (AQL) mengatakan, orang tua harus mau belajar menjadi orang tua sebelum ia benar-benar menjadi orang tua. Jika orang tua belum memahami fungsinya sebagai orang tua, akan sulit mendidik anak sesuai yang diamanatkan Alquran. "Sangat sulit jika orang tua belajar menjadi orang tua sambil jalan. Seharusnya, ia memahaminya sebelum meni kah dan berketurunan,'' ujar Ustaz Budi.

Bagaimana jika perbaikan dimulai dari si anak? Menurut dia, hal itu akan sangat sulit, seperti membalikkan aliran air dari laut ke gunung.

Alquran, lanjut dia, sudah mengajarkan semuanya, mulai dari cara membentuk keluarga hingga cara yang tepat bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Alquran juga mengajarkan bagaimana pola hubungan yang baik antara orang tua dan anak. ''Jangan menjadikan Alquran hanya sebagai stiker yang jika bosan lalu dibuang. Tapi, galilah kandungan yang ada di dalam nya. Quranic Parenting berusaha mengkaji ayat demi ayat dalam Alquran, yaitu ayat-ayat yang membahas pendidikan sebagai orang tua dan bagaimana pendidik an orang tua pada anaknya,'' katanya.

Pimpinan Ar-Rahman Quranic Learning Ustaz Bachtiar Nasir membahas tentang cara menjadi orang tua bijaksana. Menurut dia, orang tua harus mengikuti perkembangan anak-anaknya. Jika tidak, akan tercipta jurang yang sangat dalam antara anak dan orang tua.

Jika ingin menjadi orang tua yang bijaksana, menurut Bachtiar, salah satunya harus pandai bersyukur kepada Allah. Orang tua harus memandang anak adalah hikmah dan menjadi orang tua adalah anugerah. ''Namun, tak setiap orang tua saat ini siap dan bersyukur pada Allah atas hikmah anak yang mereka dapat.''

Panduan menjadi orang tua bijaksana ini terdapat dalam surah Luqman ayat 12-19. Ayat-ayat tersebut di antaranya menyebutkan apa saja ajaran-ajaran orang tua pada anaknya. Dikatakan bahwa syirik adalah bencana besar dalam keluarga. Karenanya, jauhkan anak-anak dari pendidikan dan lingkungan yang syirik. Jika diaplikasikan, Ustaz Bachtiar mengakui, memang tidak mudah, tapi bisa dimulai dengan memilih lingkungan rumah yang baik. ''Jadi, jika ingin membeli rumah, lihat dulu tetangganya,'' tutur dia.

Ia mengatakan pula, orang tua wajib mendidik anak-anaknya untuk berbuat baik pada orang tuanya agar si anak tidak dilaknat oleh Allah SWT. Untuk ini, ada dua fondasi yang harus di bangun pa da anak. Pertama, selalu bersyukur kepada Allah. Kedua, selalu menghargai pengorbanan kedua orang tuanya.

Kurangi Resiko Kanker dengan Batasi Konsumsi Garam

Posted: 23 Jul 2012 05:30 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Berdasarkan penelitian World Cancer Research Fund (WCRF), mengurangi makanan asin seperti roti, dan sarapan sereal dapat mengurangi risiko kanker perut.

Sebagaimana dilansir BBC, sebaiknya makanlah makanan yang sedikit garam dan label kandungan garam yang jelas. Di Inggris, WCRF menyatakan bahwa 1 dari 7 kanker perut dapat diantisipasi jika orang patuh pada kadar aman mengkonsumsi garam.

Penelitian Kanker Inggris bahkan menyatakan angka ini lebih tinggi lagi. Terlalu banyak garam tidak baik bagi tekanan darah dan dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, juga dapat menyebabkan risiko kanker.

Sebaiknya mengkonsumsi 6 gram (kira-kira satu sendok teh) per hari, tetapi WCRF menemukan setiap hari orang mengkonsumsi garam hingga 8,6 gram.

Terdapat sekitar 6.000 penyebab kanker perut di Inggris. WCRF menaksir 14 persen penyebabnya, sekitar 800, dapat dihindari jika orang mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram per hari. "Kanker perut sulit diatasi dengan baik karena kebanyakan kasus terdetesi setelah penyakit ini sudah parah," kata Kepala Informasi Kesehatan di WCRF Kate Mendoza.

"Makanya perlu ditekankan pada pilihan gaya hidup untuk mencegah serangan pertama penyakit ini dengan mengurangi garam dan lebih banyak mengkonsumsi buah dan sayuran," tambah dia

Tiada ulasan:

Catat Ulasan