Isnin, 23 Julai 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Korban hujan badai di China jadi 95 orang

Posted: 23 Jul 2012 08:14 PM PDT

Beijing (ANTARA News) - Korban jiwa akibat hujan badai yang melanda Beijing dan sejumlah wilayah di China sejak Jumat (20/7) hingga Sabtu (21/7) bertambah menjadi 95 orang.

Kementerian Dalam Negeri China dalam keterangannya yang diterima ANTARA di Beijing, Senin malam, mengatakan selain mengakibatkan 95 orang meninggal dunia, bencana hujan badai terbesar selama 61 tahun terkahir itu juga mengakibatkan 45 orang hilang.

Terkait itu, Kementerian Keuangan China dalam pernyataan terpisah menyatakan pihaknya telah mengalokasikan dana sebesar 19 juta dolar AS untuk mengantisipasi wilayah di Beijing dan Tianjin, dan sejumlah kota di wilayah Provinsi Hebei pasca hujan badai yang terjadi.

Dana yang dialokasikan tersebut, berasal dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Irigasi untuk memperbaiki fasilitas perairan yang rusak untuk menghadapi banjir di Beijing, Tianjin dan Hebei.

Setidaknya 50 ribu orang diungsikan, direlokasi pasca hujan badai yang melanda Beijing dan sekitarnya pada Sabtu.

Di Hebei, tercatat 70 ribu orang di relokasi. Hingga kini pemerintah, khususnya pihak pusat otoritas kendali banjir, masih mendata jumlah korban, dan kerusakan serta kerugian ekonomi yang ditimbulkan hujan badai yang menerjang Beijing dan sekitarnya pada akhir pekan lalu.
(R018/S035/M016)

AS kutuk serangan mematikan di Irak

Posted: 23 Jul 2012 08:13 PM PDT

Ilustrasi (FOTO ANTARA/REUTERS/Saad Shalash)

Berita Terkait

Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat, Senin, dengan keras mengutuk serangkaian serangan di seluruh Irak dalam dua hari belakangan, yang paling mematikan di negeri tersebut sejak penarikan tentara AS pada penghujung tahun lalu.

"Dijadikannya warga sipil sebagai sasaran selalu adalah tindakan pengecut. Itu terutama sangat tercela saat bulan suci Ramadhan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland kepada wartawan dalam taklimat rutin.

Al Qaida diduga berada di belakang serangan yang melanda Baghdad, Kirkuk, dan kota besar lain pada Senin, sehingga menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai lebih dari 200 orang lagi.

Dan lebih dari 100 orang tewas atau cedera dalam beberapa serangan di Irak sehari sebelumnya, tepat saat warga Irak melaksanakan puasa Ramadhan.

"Masalah ini adalah taktik mengerikan Al Qaida di Irak. Mereka, selama bulan Ramadhan ini, melancarkan upaya sia-sia untuk menyeru warga Sunni agar melawan pemerintah mereka, membunuh para hakim dan penyidik, dan, secara umum, melawan semua lembaga demokrasi ini," kata Nuland, sebagaimana dikutip Xinhua.

Ia menyatakan Washington terus memberi "dukungan keamanan yang memadai" bagi rakyat Irak berdasarkan permintaan mereka dalam masalah perlengkapan dan pelatihan, kendati tentara Amerika ditarik pada Desember tahun lalu, setelah bertahun-tahun perang bergelimang darah.

"Namun secara umum, posisi pemerintah Irak ialah mereka ingin memikul tanggung jawab atas keamanan mereka sendiri, mereka mengemban tugas dalam menangani semua kondisi ini," Nuland menambahkan.

Juru Bicara Gedung Putih, Jay Carney juga dengan keras mengutuk serangan tersebut, dan mengakui, "Tak diragukan bahwa Irak tetap menjadi tempat kerusuhan."

Ia juga membela keputusan Presiden Barack Obama untuk menarik tentara AS dari Irak.

(C003/A011)

Editor: Heppy

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan