Ahad, 15 Julai 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Filateli Indonesia terancam punah

Posted: 15 Jul 2012 07:07 AM PDT

ilustrasi Perangko peringatan tragedi Titanic dari negara Maladewa, bagian dari koleksi Kenneth Mascarenhas, memperlihatkan Kapal Pesiar Peringatatan Titanic di tengah Samudera Atlantik. (FOTO ANTARA/REUTERS/Chris Helgren)

Saat ini kami dihadapkan pada ancaman kepunahan filateli Indonesia yang mulai ditinggalkan,"

Berita Terkait

Bogor (ANTARA News) - Keberadaan Filateli Indonesia terancam punah dengan hadirnya teknologi pesan singkat, internet, jejaring sosial dan smartphone yang kini mulai digemari masyarakat.

"Saat ini kami dihadapkan pada ancaman kepunahan filateli Indonesia yang mulai ditinggalkan," kata Manajer Filateli PT Pos Indonesia, Tata Sugiarta, dalam acara peluncuran prangko burung langka Indonesia di Kebun Raya Bogor, Minggu.

Menurut Tata, ancaman kepunahan tersebut berasal dari hadirnya teknologi yang kian berkembang pesat.

Masyarakat kini dengan mudahnya mengirimkan pesan melalui pesan singkat, atau BBM dan email.

"Ditambah lagi hadirnya jejaring sosial, memudahkan orang berinteraksi secara instan," katanya.

Tidak hanya itu, lanjut Tata, tidak adanya regenerasi membuat keberadaan filateli Indonesia kian berkurang anggotanya.

Ia mengatakan, selama ini para anggota filateli tersebut kebanyakan angkatan tua atau opa-opa. Dan tidak ada anak-anak dari anggota filateli tersebut yang meneruskannya.

"Dengan filateli ini banyak yang bisa dipelajari generasi muda, selain dapat mengenal warisan budaya dan sejarah bangsa yang dicetak dalam seri prangko, juga mengajarkan generasi muda cara berjualan dan lelang prangko," katanya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Filateli Indonesia Soeyono yang menyebutkan, pada era 50-an jumlah komunitas filateli di Indonesia mencapai satu juta orang.

"Tapi saat ini jumlah itu kian menurun. Seiring dengan berkurangnya minat penggunaan perangko di Indonesia," katanya.
(KR-LR/R010)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

20 finalis melaju ke Galeri MasterChef

Posted: 15 Jul 2012 06:47 AM PDT

Finalis kompetisi masak MasterChef Indonesia 2 yang terpilih masuk ke Galeri MasterChef harus menghadapi tantangan masak selanjutnya untuk memperebutkan gelar juara. (www.wikipedia.org)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 20 finalis kompetisi masak MasterChef Indonesia 2 melaju ke Galeri MasterChef sementara enam lainnya terpaksa harus meninggalkan kompetisi karena gagal menghadapi tantangan memasak.

Tantangan pertama juri bagi para finalis pada pertunjukan yang disiarkan stasiun televisi penyelenggara Minggu malam adalah memasak bakso bakar kuah rawon, masakan andalan chef Luky, juara MasterChef Indonesia 1.

Masakan yang mengantarkan Taufik atau Opik (29) masuk ke kelompok Top 20 tanpa melalui tantangan memasak beregu itu membuat Hani (23) dan Widya (24) harus mengikuti pressure test karena gagal menyuguhkan bakso bakar kuah rawon yang memuaskan bagi juri. 

Finalis yang lain selanjutnya harus kembali berjuang untuk masuk ke kelompok 20 besar dengan menghadapi tantangan memasak beregu, membuat tiga masakan utama dari sepuluh bahan yang disediakan dalam waktu 75 menit.

Tiga regu yang seluruhnya meliputi 11 orang langsung masuk ke kelompok Top 20 karena berhasil membuat para juri yang terdiri atas chef Degan Septoadji, Rinrin Marinka dan Luky terkesan dengan masakan mereka.

Sementara dua regu yang masing-masing beranggotakan empat orang harus bergabung dengan dua peserta lainnya untuk mengikuti pressure test dengan tantangan meniru kue lapis tiga warna buatan chef Luky.

Enam finalis gagal dalam pengujian itu dan harus mengembalikan apron MasterChef kepada juri, termasuk diantaranya Rahmat (48). 

"Harus tetap senyum walau kalah karena ini memang kompetisi. Sebelumnya saya pikir dengan berusaha memasak dengan baik akan bisa menang, tapi ternyata tidak," katanya.

Selain Rahmat, Margaretha (29) juga harus pulang menyusul saudara kembarnya, Magdalena, yang menyatakan mengundurkan diri karena rindu anak usai menghadapi tantangan membuat bakso bakar kuah rawon.

"Pastinya sedih banget. Untuk teman-teman yang di karantina selamat berjuang," kata Retha dengan air mata berlinang.

(*)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan