Jumaat, 8 Jun 2012

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Kapal Berisi Wisatawan Tenggelam di Malaysia

Posted: 08 Jun 2012 06:10 AM PDT

KUALA LUMPUR - Angkatan Laut Malaysia dilaporkan menyelamatkan 26 orang yang berada dalam di sebuah kapal yang diterjang badai, di luar perairan Malaysia. Kapal itu diisi oleh wisatawan asal Inggris, Jepang dan Amerika Serikat (AS).


Kapal tersebut dikabarkan tenggelam setelah diterjang di luar pantai Pulau Kalimantan. Saat kecelakaan terjadi, kapal dipenuhi oleh 12 awak kapal dan 14 penumpang.


"Kapal berisi 12 awak dan 14 penumpang tenggelam di luar pantai Negara Sabah di Pulau Kalimantan. Kapal tenggelam pada Kamis 7 Juni," ujar petugas Badan Bantuan Maritim Malaysia Mohamad Izuar, seperti dikutip AFP, Jumat, (8/6/2012).


"Tujuh dari penumpang adalah warga negara Inggris, empat warga Amerika, dua warga Jepang dan seorang warga Belanda. Sementara awak berasal dari Jerman, Irlandia dan 10 orang warga Thailand," lanjutnya.


Seluruh yang berada di dalam kapal saat ini berhasil diselamatkan. Mereka diketahui dalam penampungan pihak Angkatan Laut Malaysia.

(faj)

Satu Sekolah SD Gunakan 31 Bahasa Berbeda

Posted: 08 Jun 2012 05:07 AM PDT

BIRMINGHAM - Di Inggris, Sekolah Dasar (SD) yang satu ini membiarkan murid-muridnya agar berbicara dalam 31 bahasa yang berbeda. Sesuatu yang luar biasa bisa dilakukan oleh siswa SD.


English Martyrs' Catholic School di Birmingham itu memiliki 414 murid yang sangat luar biasa menguasai bahasa asing. Meski mereka berbicara dalam bahasa yang berbeda, tetap saja para siswa itu mampu mendapatkan nilai yang bagus dalam Bahasa Inggris dan matematika.


Meskipun tantangan dihadapi oleh para guru, keragaman ini sepertinya mampu mengatasi perbedaan yang ada. 


Bahasa yang dipakai berasal dari 5 benua yang ada di dunia, seperti bahasa Afrika, Arab (Irak), Arab (Lingala), Arab (Sudan), Arab (Yaman), Bengali (Bangla), Bengali (Sylheti), Ceko, Belanda, Inggris, Gaelic, Gujarati, Gurmukhi , Hindko, logat Jamaika, Kachi, Lingala, Mirpuri, Nepal, Pashto, Polandia, Portugis, Punjabi, Rumania, Somalia, Spanyol, Sudan, Swiss Perancis, Tamil, Urdu dan bahasa Yoruba. 


Untuk mempermudah berkomunikasi dengan seluruh murid, para guru mengajarkan Bahasa Inggris sebagai bahasa tambahan. Bahkan, sekolah itu kadang-kadang menggunakan penerjemah. Demikian diberitakan Daily Mail, Jumat (8/6/2012).


Sekolah yang baru saja merayakan ulang tahun ke-100 ternyata memang lebih banyak diisi oleh warga minoritas Pakistan. Hal ini berbeda saat era 1950 hingga 1960an, yang dipenuhi oleh siswa yang berasal dari kalangan Katolik Irlandia.


Kini keadaan berubah, hanya 11 persen siswa diketahui berasal dari kalangan masyarakat Katolik. Nampun Kepala Sekolah Evelyn Harper mengharapkan angka siswa dari kalangan masyarakat Polandia, Rumania dan wilayah Eropa Timur lainnya akan terus bertambah.

(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan