Jumaat, 8 Jun 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Pekan "#bedaisme" ; gerakan peduli korban kekerasan agama

Posted: 08 Jun 2012 05:30 AM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Gerakan #BedaIsMe menggelar "Pekan #BedaIsMe" sebagai bentuk kepedulian terhadapa korban kekerasan atas nama agama.

"Harapannya masyarakat sadar bahwa keberagaman yang kita punya harus dijaga. Kita tidak bisa mengandalkan hidup damai yang selama ini kita nikmati terus tanpa usaha," kata koordinator acara Pekan #BedaIsMe, Firdaus  di Jakarta Jumat.

Dia menjelaskan, Gerakan #BedaIsMe lahir pada ulang tahun Pancasila 1 Juni "sebagai gerakan untuk mengikat solidaritas sesama anak bangsa untuk hidup dan merayakan keberagaman di Indonesia serta mendukung pemerintah menegakkan konstitusi dan kepastian hukum."

Firdaus mengemukakan "hidup beragam dalam kedamaian merupakan cita-cita yang disatukan oleh negara. Ketika terjadi kekerasan karena perbedaan tetapi negara diam saja, kita tidak bisa diam saja."

Ide awal gerakan tersebut menurut dia sebagai respon pada berbagai tindak kekerasan kelompok minoritas agama yang diserang oleh kelompok tertentu. Seperti penyegelan GKI Yasmin Bogor, HKBP Filadelfia Bekasi, 17 Gereja di Singkil Aceh, serangan pada warga Syiah Sampang, serangan kepada Ahmadiah, serangan terhadap Irshad Manji dan pelarangan konser Lady Gaga.

Sementara itu, Andy Yentriyanti, mewakili Komnas Perempuan mengemukakan dukungan untuk Gerakan #BedaIsMe.

Bagi Komnas Perempuan, lanjut Andy, kasus atas nama agama selalu  menjadikan korban baik secara langsung atau tidak.

"Banyak juga perempuan yang mengatakan rasa khawatirnya tentang masa depan anak mereka yang sejak kecil dilatih untuk membenci," jelasnya.

Pekan #BedaIsme telah dibuka dengan pameran foto koran kekerasan atas nama agama di Cafe Tjikini pada 1 Juni lalu dan dilanjutkan pada 10 Juni dengan rangkaian acara Apel Akbar, "Aku Cinta Indonesia" di Monas.

Acara pada hari Minggu juga dilakukan dengan pemutaran film "Romi dan Yuli dari Cikeusik" yang disutradarai Hanung Bramantyo.

Film ini merupakan visualisasi salah satu karya Puisi Esai oleh Denny JA, diperankan oleh Zaskia Adya Mecca dan Ben Kasyafani. Terdapat juga pertunjukan musik oleh "Superman Is Dead" , "Melanie Subono", dan lainnya yang digelar di Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat.
(M047)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Retreau ubah barang tua jadi berguna

Posted: 08 Jun 2012 05:12 AM PDT

Tergantung dari keunikan barang

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Dengan niat menyelamatkan barang-barang tua, Retreau (baca: retro) mengubah jam kuno berukuran sekitar 60x40 centimeter menjadi lemari penyimpanan.

Mesin-mesin yang ada di kotak itu dibuang sehingga tercipta ruangan denga satu sekat dan berpintu kaca. "Bisa untuk menyimpan asesoris, obat..," kata Yayat Nur Hidayat pemilik sekaligus pendesain ulang barang-barang tua di Retreau.

Retreau menyediakan furnitur tua yang dikreasikan ulang. Saat ditemui disela pameran di Jakarta, Retreau memamerkan sejumlah karyanya, antara lain cermin yang dibingkai penutup jam antik besar dan kursi kayu dengan bantalan dan panel sandaran.  

"Barang-barang itu kami bersihkan, cat ulang," kata Yayat. Tidak semua barang tua hasil kreasi Yayat dicat ulang. Ada kalanya benda-benda yang kebanyakan berbahan kayu jati itu sengaja dipertahankan warna aslinya, hanya dibersihkan dan diamplas.

Barang-barang tua itu diperoleh Yayat dari flea market, pasar loak, di Jakarta, Malang, dan Bali. "Tapi kebanyakan dari Jakarta. Kami nggak mau impor, semuanya asli dari Indonesia," kata Yayat yang ketika itu tampil santai dalam balutan kemeja safari warna-warni dan celana jeans selutut.

"Semua barang-barang ini original, artinya setiap barang hanya ada satu. Kami tidak membuat ulang," jelas Yayat.

Untuk mengerjakan satu barang, Yayat membutuhkan waktu mulai dari dua minggu hingga paling lama empat minggu. "Tergantung dari kondisi barang," kata Yayat.

Barang-barang vintage Retreau dibanderol dari Rp500 ribu - Rp15 juta.  "Tergantung dari keunikan barang," kata Yayat.

Retreau baru berdiri di tahun 2012 ini. Usaha itu berawal dari kesukaan Yayat mengumpulkan barang-barang dari masa lampau. "Saya ingin menyelamatkan barang-barang tua. Daripada rusak, dibuang, atau di bawa ke luar negeri," katanya.

(Nta)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan