Ahad, 29 April 2012

Republika Online

Republika Online


Si Kakak Cemburu pada Adiknya, Bagaimana Solusinya?

Posted: 29 Apr 2012 11:04 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Memiliki buah hati adalah anugerah. Apalagi, jika kehadiran sang anak memang direncanakan. Namun, rupanya ada saja masalah yang muncul dari sang buah hati sendiri. Ini terutama terjadi pada sang anak sulung yang cemburu pada kehadiran adiknya. Tak jarang, orang tua dipusingkan dengan polah si sulung yang terkesan mencari perhatian. Lantas, bagaimana sebaiknya menghadapi anak yang cemburu seperti ini?

Menurut psikolog anak, Elly Risman Musa, jika anak terkesan mencari-cari perhatian dengan tingkah laku yang membuat orang tua menjadi kesal, ini karena anak tidak dipersiapkan untuk menerima kehadiran adik baru.

Secara psikologis, kata Elly, orang tua perlu memberi persiapan pada anak bahwa ia akan memiliki saudara yang akan menjadi teman untuknya dan bukan musuh atau saingan. Ibu perlu mengajar anak memperkenalkan diri dengan adiknya dengan menyebut namanya sambil mengelus perut Ibu. 

Dengan begitu, secara psikis anak merasa memiliki adiknya. Orang tua juga harus menghindari anak dari orang-orang yang sering menjadi 'provokator' dengan mengatakan pada anak ''Ayo, nanti kalau punya adik, nggak disayang lagi, lho!''. Dengan kondisi seperti ini, anak akan membentuk perasaan negatif. Ia merasa orang tua akan mengabaikannya dan lebih memerhatikan adik.

Setelah kelahiran adik, Ibu sebaiknya tetap memberi perhatian pada anak karena biasanya perhatian keluarga dan tamu membawa kado atau hadiah yang ditujukan pada adik. Jika orang tua tidak mengantisipasi hal-hal di atas dengan baik, anak mungkin akan mencari-cari perhatian. ''Jika anak melakukan hal itu, Ibu dan Ayah sebaiknya tidak terpancing untuk marah. Buatlah kesepakatan tentang pembagian kerja,'' papar Elly.

Misalnya, kalau Ibu mengganti popok, Ayah menunggu kakak. ''Usahakan anak tetap mendapat perhatian,'' lanjut Elly dalam satu konsultasi. 

Ayah dan Ibu juga jangan tampak asyik memerhatikan adik sementara kakak main sendiri. Namun, perlu diingat, memberi perhatian pada kakak tidak berarti orang tua keluar dari disiplin yang sudah ditanamkan. Artinya, jika anak kemudian memaksa orang tua harus tegas menolaknya. Anak tetap harus mempelajari mana yang baik, mana yang buruk, dan orang tua harus konsisten dalam menanamkannya. 

Hamas Diskusikan Mogok Makan dengan Menlu Mesir

Posted: 29 Apr 2012 11:02 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pemimpin Hamas bertemu dengan menteri luar negeri Mesir serta Jenderal Liga Arab pada Ahad (29/4) lalu di Kairo. Pertemuan tersebut membahas mengenai isu mogok makan massal para tahanan Palestina dan rencana rekonsiliasi Hamas dengan Fatah.

Pemimpin Hamas Khaled Meshaal bertemu dengan Menteri Luar Negeri Mesir Mohamed Kamel Amr dan Sekertaris Jenderal Liga Arab Nabil al-Arabi, untuk membicarakan lebih lanjut mengenai mogok makan massal yang belakangan dilakukan para tahanan Palestina. Tak hanya itu, dalam pertemuan itu pemimpin Hamas tersebut juga membicarakan kelanjutan perjanjian rekonsiliasinya dengan Fatah.

Menurut Anggota biro politik Hamas Izzat al-Rishq, masalah mogok makan menjadi pokok utama dalam perbincangan antara pemimpin tersebut, "Masalah mogok makan yang dilakukan tahanan akan jadi bagian teratas dalam diskusi. Selain itu mereka juga akan membahas mengenai permasalahan rekonsiliasi," ujar dia.

Sejauh ini, kurang lebih 1.350 warga Palestina ditahan oleh pemerintah Israel. Para tahanan tersebut kemudian melancarkan aksi mogok makan sebagai bentuk protes atas penahanan mereka Semakin hari semakin banyak tahanan yang ikut bergabung melakukan aksi mogok makan. Hal tersebut kontan menimbulkan kekhawatiran pihak Palestina.

Delapan dari ribuan tahanan tersebut bahkan melakukan aksi mogok makan dalam jangka waktu yang lama. Dua dari mereka telah mogok makan selama 61 hari. Namun mereka tetap melakukan aksi tersebut meski kesehatan mereka mengalami masalah yang kronis.

"Delegasi Hamas menekankan perlunya dukungan pemerintah Arab dan Internasional untuk mengakhiri aksi mogok makan tahanan, dengan melihat penyebab tahanan melakukan aksi tersebut," kata Rishq.

Menurut pusat informasi Palestina, Meshaal juga telah bertemu dengan Kepala Intelijen Mesir Murad Muhammad Muafi di Kairo, Sabtu (28/4) lalu. Anggota biro politik Hamas lain Sami Khater mengatakan, kedua pihak juga membahas mengenai masalah aksi mogok makan para tahanan dan mandeknya perjanjian rekonsiliasi dengan Fatah.

"Kami menempatkan saudara Mesir kami dalam gambaran mengenai situasi tahanan di penjara pendudukan," ujar Khater mengutip pembicaran kedua pihak.

Selain itu menurutnya kedua pihak juga membahas cara menerapkan perjanjian rekonsiliasi yang tak kunjung terealisasi. Padahal penandatanganan kesepakatan tersebut telah dilakukan pihak Hamas dan Fatah sejak Mei 2011 lalu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan