Khamis, 16 Februari 2012

Republika Online

Republika Online


Ingin Ruang Makan Lebih Berwarna? Ada Jurusnya

Posted: 16 Feb 2012 06:03 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Tahukah Anda, warna cat dinding pada ruang makan juga memengaruhi selera? Ini artinya, baluran cat yang warnanya tak pas bisa membuat penghuni rumah hilang selera makan. Wah, gawat!

Nuansa ruang makan hendaknya selalu mengundang penghuni rumah untuk singgah dan berinteraksi di dalamnya. Malah, kalau bisa, meskipun hidangan di atas meja telah tandas, orang masih betah berlama-lama berada di ruang makan. Bagaimana menciptakan ruang makan yang nyaman?

Anda sebetulnya bebas memilih citra apa yang hendak ditimbulkan dari sebuah ruang makan. Nuansa formal dapat diperlihatkan lewat pengkhususan ruang. Sedangkan, atmosfer non-formal tercermin dari penyatuannya dengan ruang keluarga atau dapur.

Kalau sedang tak digunakan, ruang makan non-formal juga bisa berfungsi sebagai perpustakaan atau ruang belajar. Keberadaan ruang seperti ini merupakan jurus jitu untuk memperlapang ruang keluarga Anda.

Nah, sekarang, saatnya menentukan warna catnya. Warna-warna hangat seperti merah, oranye, dan kuning cocok dibalurkan di dinding ruang makan formal. Secara psikologis, warna-warna tersebut membantu merangsang selera makan.

Untuk mendapatkan pengalaman makan malam yang luar biasa, pilih warna hangat yang lebih tebal seperti creamy yellow, spiced orange, merah bata, wines, burgundy, dan dusty rose. Dengan warna ini, makanan yang tersaji menjadi makin menggoda selera dan membuat cair suasana.

Sebaliknya, Anda mesti berhati-hati mengaplikasikan versi terang dari warna-warna hangat tadi. Kuning benderang atau oranye mencolok, misalnya. Kedua warna ini cenderung membuat orang makan lebih cepat. Tak percaya? Tengok saja warna apa yang menutup dinding restoran cepat saji. Sedikit saran, kalau Anda ingin memakai versi terang warna hangat, gunakan hanya sebagai aksen pada ruang makan. Paduannya dengan cat berwarna pekat di dinding. Hal ini niscaya membuat ruang makan Anda menjadi makin menarik. Silakan mencoba!

Sariawan tidak Sembuh-sembuh, Kenapa Ya?

Posted: 16 Feb 2012 05:36 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, Walaupun tidak membahayakan jiwa, sariawan memang seringkali menjengkelkan karena membuat badan menjadi tidak nyaman. Yang bikin kesal lagi, jika sariawan itu tidak kunjung sembuh.
Menurut dr Zubairi Djoerban, ahli penyakit dalam dan guru besar FKUI, salah satu penyebab sariawan adalah infeksi jamur kandida. Sementara penyebab tumbuhnya jamur di mulut bisa berbagai macam. Infeksi jamur mudah muncul pada pasien diabetes (kencing manis), pada tubuh orang yang sistem kekebalannya sedang menurun, misalnya pada pasien kanker atau pasien yang tengah menjalani kemoterapi atau obat kortikosteroid untuk waktu yang cukup lama, apalagi bila dosis tinggi.

Zubairi menambahkan, jamur kandida juga mudah berkembang bila seseorang minum antibiotika jangka panjang, yang berakibat terganggunya keseimbangan flora usus. Maksudnya bakteri di usus mati akibat antibiotika tetapi jamur kandida tumbuh subur.

Kandida berkembang biak dan menyebabkan penyakit bila kekebalan tubuh menurun. Gejala penyakit kandida pada mulut biasanya terlihat sebagai plak-plak putih dan nyeri terutama muncul pada luka di pojok mulut. Pada kondisi kekebalan yang buruk, selain menyebabkan sariawan, infeksi kandida juga dapat menyerang esofagus, menimbulkan gejala nyeri dada sewaktu menelan.

Apakah bisa disembuhkan? Ya, sariawan akibat jamur kandida dapat disembuhkan. Saat ini ada beberapa obat yang dapat dipakai untuk menyembuhkan jamur, baik yang berupa obat tetes, kapsul, tablet ataupun suntikan misalnya nistatin, ketokonasol, flukonasol, itrakonasol, dan amfoterisin-B. ''Tentu, bila ditemukan penyakit dasarnya, ya harus diobati dengan baik,'' ujar Zubairi. Pada pasien kencing manis misalnya, ya harus diobati dengan pengaturan diet dan olahraga serta obat diabetes, agar gula darah kembali normal.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan