Ahad, 1 Januari 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Israel-Palestina berunding pekan ini

Posted: 01 Jan 2012 07:29 PM PST

ilustrasi membela Palestina (ANTARA/Yusran Uccang)

Penting bagi kedua pihak untuk memanfaatkan kesempatan baik ini,"

Berita Terkait

Video

Jerusalem (ANTARA News) - Para perunding Palestina akan bertemu dengan delegasi  Israel pekan ini. Perundingan tersebut terjadi  setelah lebih dari satu tahun terjadi kebuntuan dalam proses perdamaian.

Yitzhak Molcho dari Israel dan perunding Palestina Saeb Erakat direncanakan bertemu pada Selasa (3/1) di Jordania bersama utusan dari Kuartet penengah perdamaian Timur Tengah --Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan PBB.

"Pertemuan ini  bertujuan mencapai dasar bersama guna melanjutkan pembicaraan langsung antara kedua pihak dan mencapai kesepakatan perdamaian Palestina-Israel ... paling lambat pada akhir 2012," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri di Amman,Mohammad al-Kayed sebagaimana dikutip kantor berita resmi Jordania, Petra.

"Penting bagi kedua pihak untuk memanfaatkan kesempatan baik ini," kata Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton di dalam satu pernyataan yang disiarkan di Washington.

Perundingan macet pada akhir 2010, setelah Israel menolak untuk meneruskan pembekuan pembangunan permukiman Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat Sungai Jordan. Pembekuan pemukiman itu adalah syarat dari  pihak Palestina untuk melanjutkan perundingan.

Palestina menyatakan mereka tak bisa mengadakan pembicaraan selagi Israel memperkokoh cengkeramannya atas tanah  tersebut bersama dengan Jalur Gaza. Israel menyatakan upaya untuk mewujudkan perdamaian tak boleh berisi praysarat.

Wasl Abu Yossef, tokoh senior di payung eksekutif PLO, menggambarkan pertemuan Selasa sebagai forum bagi semua pihak untuk "menawarkan posisi mereka mengenai keamanan dan perbatasan".
(C003)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Bank Dunia sumbang 500 juta untuk Filipina

Posted: 01 Jan 2012 06:59 PM PST

Warga berjalan di antara kayu-kayu dan puing-puing yang berserakan di pinggir pantai setelah Topan Washi menghantam sebuah desa di Iligan city, Filipina selatan, Selasa (20/12).Presiden Filipina Benigno Aquino menyatakan status bencana nasional setelah banjir bandang dan tanah longsor akibat Topan Washi menyapu wilayah selatan akhir pekan lalu, menewaskan sekitar 1.000 orang dan mengakibatkan puluhan ribu warga kehilangan rumah. (FOTO ANTARA/REUTERS/Erik De Castro/ox/11.)

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia membantu dana sebesar 500 juta dolar AS untuk membantu pemerintah Filipina melakukan upaya pemulihan dan rekonstruksi setelah badai tropis Washi atau Sendong menerjang sebagian besar Filipina.

"Dalam bencana alam, biasanya kaum miskin termasuk perempuan dan anak-anak adalah yang paling rentan," kata World Bank Acting Country Director Chiyo Kanda dalam pernyataan simpati tertulis kepada masyarakat Filipina yang diterima Antara News di Jakarta, Senin.

Chiyo Kanda juga mengemukakan harapannya bahwa dana yang diberikan akan memberikan fleksibilitas lebih kepada Pemerintah Filipina untuk membantu pemulihan masyarakat dan berbagai keluarga yang terkena dampak dan membangun ulang infrastruktur vital.

Selain itu, dana tersebut juga diharapkan juga dapat digunakan untuk mengembalikan kembali jasa pelayanan sosial dasar serta kesiapan negara itu dalam menghadapi bencana alam pada waktu mendatang.

Kanda juga telah mengunjungi daerah terdampak pada bulan Desember 2011, termasuk Iligan dan Cagayan de Oro yang mengalami dampak sangat berat akibat badai tersebut.

Dana yang datang dari Pinjaman Kebijakan Pembangunan Manajemen Risiko Bencana dengan "Catastrophe Deferred Drawdown Option (Cat-DDO) itu disetujui untuk diberikan menyusul permintaan Pemerintah Filipina untuk dapat mengakses fasilitas likuiditas 500 juga dolar AS tersebut.

Cat-DDO merupakan salah satu bentuk bantuan yang disediakan Grup Bank Dunia untuk membantu pihak peminjam merencanakan respons yang efisien untuk bencana alam.

Fasilitas likuiditas sebesar 500 juta dolar AS itu adalah yang pertama diberikan Bank Dunia kepada negara di kawasan Asia Timur dan Pasifik.

Sebelumnya, persetujuan untuk Cat-DDO diberikan Bank Dunia kepada sejumlah negara di kawasan Amerika Latin dan Karibia, misalnya Kolombia, Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Panama, dan Peru.

Sebagaimana telah diberitakan, badai tropis yang melanda Filipina selama medio pertengahan Desember 2011 dilaporkan telah berdampak kepada 720 ribu warga dan mengakibatkan korban jiwa sekitar 1.260 orang.(M040)

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan