Selasa, 29 November 2011

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Gengsi Iwet Ramadhan di Jam Tangan Mewah

Posted: 29 Nov 2011 05:31 AM PST

JIKA kaum hawa punya tas Hermes yang selalu dibanggakan, presenter kondang Iwet Ramadhan punya pilihan tak kalah bergengsi. Pilihannya jatuh pada jam tangan mewah yang menurutnya penanda kesuksesan seorang pria.

"Kalau saya pribadi, jam tangan. Karena laki-laki dilihat dari jam tangan yang dipakai," katanya kepada okezone usai peluncuran buku "Hermes Temptation" di Pesto Autentico, Thamrin Nine (UOB Plaza), Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2011).

Bagi Iwet, pria dikatakan sukses bila mampu memegang waktu alias janji. Karena itu, menurutnya, jam tangan sebagai penanda waktu secara filosofis dapat mewakili kesuksesan pria.

"Ketika sukses bisa mendapatkan apapun dalam hidup, keluarga maupun lingkungan, itu karena dia menghargai waktu," ujarnya.

Kendati demikian, Iwet mengaku tak lantas terobsesi mengoleksi jam tangan mewah. Alasan utama mengagumi jam tangan merk internasional adalah karena daya tahan dan modelnya.

"Nanti kan bisa untuk anak juga," tuturnya.

Untuk memeroleh satu buah jam tangan mewah saja, dia mengatakan masih harus menabung. Kini, Iwet memiliki dua koleksi jam tangan mewah. Kedua jam tangan tersebut digunakannya sesuai acara yang dihadiri.

"Aku suka Bvlgari, ada dua; satu untuk pakai jas dan satu untuk acara-acara enggak resmi," tutupnya. (ftr)

Full content generated by Get Full RSS.

Kenapa Tas Hermes Begitu Dicari?

Posted: 29 Nov 2011 05:11 AM PST

HERMES, hampir setiap wanita mengenal brand premium ini. Saking tenarnya, banyak wanita tidak canggung membeli tas Hermes palsu (dikenal dengan istilah KW) asalkan tercantum merek Hermes.

Kenapa tas Hermes menjadi begitu spesial bagi fashionista? Alasannya diungkapkan oleh Fitria Yusuf (Vivi) dan Alexander Dewi, duo pengarang buku berjudul "Hermes Temptation".

Di negara asalnya, Paris, tas Hermes memang sengaja dibuat terbatas di tiap edisinya (limited edition). Itulah alasan utama yang menyebabkan orang merasa puas dan bangga bila menjadi satu dari sejumlah kecil pengoleksi edisi tas ini.

"Kuantitas terbatas, di luar negeri belum pasti ada jatahnya," ujar Vivi, sapaan akrab Fitri Yusuf pada peluncuran buku "Hermes Temptation" di Pesto Autentico, Thamrin Nine (UOB Plaza), Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (29/11/2011).

Sebagai barang dengan jumlah terbatas, tentu butuh upaya ekstra untuk memerolehnya. Bahkan dengan ketersediaan dana besar sekalipun, rupanya tidak semua orang berhasil menjadi pemilik tas Hermes asli.

"Karena barang langka, maka orang sampai harus masuk waiting list dua tahun sebelumnya kalau membeli langsung dari butik," tambahnya.

Pamor tas Hermes juga disumbang karena pemakainya merupakan selebriti kelas dunia. Maka tidak mengherankan jika banyak orang kemudian rela merogoh kocek lebih dalam untuk membeli tas reseller alias bekas pakai.

"Hermes itu fenomena, dilirik lagu disisipin, selebriti menggunakan, enggak asing pokoknya," tutupnya. (ftr)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan