Sabtu, 1 Oktober 2011

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Ongkos Taksi China Naik Usai Mogok Supir

Posted: 30 Sep 2011 08:14 PM PDT

SHANGHAI - Setelah dilanda mogok para supir taksi di kota Hangzhou, China, pihak pemerintah kota memutuskan untuk menaikan ongkos taksi di wilayah itu. 


Mulai Oktober mendatang pihak Dewan Kota setuju menaikan harga ongkos taksi. Kenaikan ini sesuai dengan tuntutan dari para supir yang sempat melakukan aksi mogok pada Agustus lalu.


Ketika mogok terjadi, arus lalu lintas sempat kacau. Para penumpang pun terlantar karena Kota Hangzhou ini dikenal sebagai wilayah tujuan wisata utama di Negeri Tirai Bambu. Demikian diberitakan Xinhua, Sabtu (1/10/2011).


Aksi mogok ini dipicu meningkatnya harga bahan bakar. Selain itu, banyaknya pungutan liar terhadap supir taksi membuat beban mereka bertambah berat. Mereka juga mengeluhkan setoran yang harus diberikan kepada perusahaan taksi tempat para supir ini bekerja.


Pihak pemerintah kota yang tidak ingin terjadi kericuhan, akhirnya sepakat untuk memberikan subsidi sementara kepada para supir. Dewan Kota pun mengatakan, kenaikan tarif taksi akan ditetapkan tidak berapa lama lagi.

(faj)

Ditolak Warga, Myanmar Tunda Bangun Waduk

Posted: 30 Sep 2011 07:13 PM PDT

YANGON - Pemerintah Myanmar menunda rencana pembangunan waduk yang nantinya digunakan untuk menjadi pusat pembangkit listrik tenaga air. Penundaan ini disebabkan adanya penolakan dari warga.


Penolakan pembangunan waduk tersebut, dianggap sebagai uji coba bagi Pemerintah Myanmar yang mengaku dirinya lebih demokratis dari sebelumnya.


Warga menolak pembangunan waduk senilai USD3,6 miliar atau sekira Rp31,6 triliun (Rp8,800 per dolar) tersebut karena dianggap merusak lingkungan. Penolakan keras ini juga dilakukan oleh aktivis lingkungan setempat.


"Presiden memutuskan untuk menghentikan proyek waduk, karena pemerintah dipilih oleh rakyat dan pemerintah harus menghormati keinginan dari rakyat," ungkap seorang pejabat Myanmar seperti dikutip AFP, Sabtu (1/10/2011).


Presiden Thein Sein sendiri memastikan bahwa proyek yang didukung oleh kontraktor China di Sungai Irrawaddy tersebut akan dihentikan pembangunannya selama dirinya masih berkuasa. 

(faj)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan