Sabtu, 1 Oktober 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Juru Bicara Khadafy Membantah Telah Ditangkap

Posted: 02 Oct 2011 01:19 AM PDT

TUNIS, KOMPAS.com - Moussa Ibrahim, juru bicara Moammar Khadafy, telah menelpon sebuah saluran televisi yang bermarkas di Suriah, Sabtu (1/10/9/2011) untuk membantah laporan, bahwa ia sendiri telah ditangkap pekan ini.

Ibrahim mengatakan pada Reuters, Senin, ia masih secara leluasa bisa bergerak keluar dan masuk kota asal Khadafy, Sirte, yang saat ini dikepung oleh pasukan anti-Khadafy.

Beberapa laporan media mengatakan, Ibrahim, yang menyamar sebagai seorang wanita, telah ditangkap oleh pasukan yang setia pada Dewan Transisi Nasional (NTC) yang berkuasa ketika berada di kota Misrata yang dikuasai NTC. "Informasi itu bohong dan tidak mencerminkan kenyataan, karena saya masih berada di wilayah Sirte dengan 23 pejuang," kata Ibrahim pada TV Array.

"Kami telah diserang selama satu setengah hari oleh pemberontak bersenjata berat. Ada korban tewas pada kedua belah pihak," tambah Ibrahim.

Sirte, satu dari dua kota penting yang masih dikuasai kubu pro-Khadafy di Libya terus mendapat serangan gencar dari pasukan NTC dan serangan udara NATO. "Besok kami memperkirakan akan ada serangan hebat dari beberapa titik di Sirte, tapi kami telah siap," kata Ibrahim.

Ibrahim, menjadi sosok yang mewakili perlawanan Khadafy dalam perang saudara di Libya. Ia diperkirakan mengetahu secara persis dimana Khadafy berada dalam pelarian. Namun, Ibrahim menolak mengomentari keberadaan pemimpin Libya yang terguling itu.

Ia mengatakan dalam sebuah wawancara telepon dengan TV Arrai bahwa Khadafy telah mengutus dirinya agar menyampaikan duka citanya pada keluarga mantan presiden Mesir Gamal Abdel Nasser, yang puteranya, Khaled Abdel Nasser, meninggal pada 15 September lalu.

Laporan mengenai penangkapan Ibrahim itu memang dengan cepat dipertanyakan. Juru bicara dewan militer Misrata NTC mengatakan pada hari berikutnya: "Kami tidak dapat memastikan ia telah ditangkap".

Pada Jumat, laman Internet bekas saluran televisi negara Allibya mengatakan, "Moussa Ibrahim belum tertangkap. Ini hanya rumor yang sengaja ditiupkan untuk mengalihkan perhatian dari pemberontak (yang) kalah di tangan pasukan pendukung Khadafy di Sirte."

Sejak pemberontak NTC membanjiri Tripoli pada 23 Agustus, ia terus mengeluarkan pernyataan melalui televisi Arrai dari tempat yang tak diungkapkan.

Sumber :

ANT, AFP, REUTERS

Penguasa Militer Mesir Setuju Amandemen UU Pemilihan

Posted: 01 Oct 2011 09:16 PM PDT

Penguasa Militer Mesir Setuju Amandemen UU Pemilihan

Aloysius Gonsaga Angi Ebo | Minggu, 2 Oktober 2011 | 04:16 WIB

KAIRO, Kompas.com - Penguasa militer Mesir setuju untuk mengamandemen undang-undang pemilihan yang kontroversial, menyusul ancaman boikot pemilihan oleh puluhan partai politik. Demikian penuturan sumber militer, Sabtu (1/10/11).

Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata, yang menerima kekuasaan ketika presiden Hosni Mubarak terguling pada Februari, setuju untuk mengamandemen undang-undang baru itu guna memungkinkan partai-parrai politik mengajukan calon untuk sepertiga kursi yang sebelumnya dicadangkan bagi calon-calon independen.

Keputusan itu dibuat setelah pertemuan antara kepala staf militer Sami Enan dan anggota-anggota Koalisi Demokratik, yang mengumpulkan puluhan kelompok politik, termasuk Ikhwanul Muslimin yang berpengaruh dan partai liberal Wafd.

Pada pertemuan itu, mereka -- dan puluhan kelompok lagi -- berkeberatan dengan Pasal 5, yang menetapkan bahwa duapertiga kursi akan berada dalam sistem daftar partai dan sisanya untuk independen.

Hari Kamis lalu, mereka mengancam untuk memboikot pemilihan, kecuali pasal yang kontroversial itu dihapuskan, yang memancing masalah kredibilitas pemilihan pertama Mesir pasca-Mubarak.

Mereka juga meminta pengaktivan undang-undang yang akan melarang politisi korup mencalonkan diri untuk jabatan selama 10 tahun.

 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan