Isnin, 17 Oktober 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


ANTARA strategis hadapi perang informasi global

Posted: 17 Oct 2011 06:03 AM PDT

Roy Suryo (ANTARA/Yudhi Mahatma)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Posisi dan peran Perum LKBN Antara sebagai BUMN yang bergerak dibidang informasi sangat strategis menghadapi perang informasi global sekaligus membangun citra bangsa dalam tatanan pergaulan antarbangsa.

Demikian rangkuman kesimpulan pendapat tiga anggota DPR dari Fraksi berbeda di Jakarta, Senin.

Mereka yang dihubungi terpisah itu, masing-masing dua anggota komisi I DPR yakni Roy Suryo (FPD), Fayakhun (FPG), dan anggota Badan Anggaran DPR Bambang Soesatyo (FPG).

Bagi Fayakhun dan Bambang , LKBN ANTARA merupakan "soft power" yang sangat strategis menghadapi kompetisi global di bidang teknologi informasi dan media massa.

Posisi ini, menurut Fayakhun, sama strategisnya dengan beberapa BUMN yang mengemban misi "hard power" seperti PT DI, PT Pindad, dan PT Pal.

Karena itu Bambang dan Roy mendukung sepenuhnya upaya DPR memperkuat posisi LKBN ANTARA yang mengemban misi soft power tersebut.

Ketiga anggota Dewan ini juga mendesak pemerintah bekerja sama dengan DPR untuk memajukan LKBN ANTARA menghadapi arus informasi global yang makin tidak seimbang dan merusak mentalitas generasi muda bangsa.

(T.M036/A011)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tugas baru Kemendiknas urus kebudayaan

Posted: 17 Oct 2011 05:34 AM PDT

Mohammad Nuh (FOTO.ANTARA)

Dua ditjen dimerger jadi satu, kantornya di sini

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh menyatakan bahwa kementerian yang dipimpinnya mendapatkan tugas baru yakni mengurusi kebudayaan.

Mohammad Nuh di Jakarta Senin mengatakan, tugas baru yang akan diemban oleh Kemdiknas itu karena di dalam kebudayaan juga mengandung unsur tuntunan yang tidak terlepas dari pendidikan itu sendiri.

Selama ini, kebudayaan menjadi domain kewenangan yang melekat pada Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Dalam mengemban tugasnya, Mendiknas akan mendapat satu tambahan wakil menteri yang membidangi kebudayaan.

"Besok insya Allah kemungkinan beliau (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,red)) akan mengumumkan adanya perubahan. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan berubah menjadi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sedangkan disini berubah jadi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," kata Mendiknas M.Nuh saat memberikan keterangan pers di Kemdiknas.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam audiensi dengan para calon wakil menteri di rumah pribadinya Puri Cikeas Indah, Bogor, Sabtu (15/10/2011) malam, menunjuk Profesor Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata di Departemen Arsitektur Universitas Gadjah Mada, Wiendu Nuryanti, untuk menjabat wakil menteri bidang kebudayaan Kementerian Pendidikan Nasional.

"Selama ini urusan kebudayaan ada di Kementerian Kebuidayaan dan Pariwisata (Kembudpar), padahal kebudayaan itu tidak bisa dilepaskan dari pendidikan itu sendiri. Budaya kan tata krama, kita tidak ingin membangun Indonesia tapi jiwanya non Indonesia. Kita juga tidak ingin membangun budaya, tetapi budayanya non Indonesia," ujarnya.

Penggabungan dirjen

Mendiknas mengatakan, saat ini di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kembudpar) ada dua direktorat jenderal yang mengurusi bidang kebudayaan. Nantinya, kata Menteri Nuh, akan digabung menjadi satu yaitu menjadi Direktorat Jenderal Kebudayaan.

"Dua ditjen dimerger jadi satu, kantornya di sini," katanya.

Mendiknas menyampaikan, Kembudpar saat ini juga menerima anggaran fungsi pendidikan senilai Rp260 miliar.

Nantinya, kata Mendiknas, anggaran tersebut akan dialihkan.

"Tetapi yang penting bahwa kebudayaan tidak bisa dilepaskan dari pendidikan, sehingga tidak ada perdebatan anggaran pendidikan dipakai yang lain," katanya.

Menurut Mendiknas, proses pembudayaan termasuk bagian dari pendidikan, tuntunan dalam kebudayaan itu terkait dengan nilai dan tidak sesuai jika dikomersilkan.

Ia menyebutkan, ada tiga hal yang akan dilakukan terhadap budaya yaitu konservasi, pengembangan, dan sebagai diplomasi kultural.

"Pendidikan jangan hanya diartikan matematika, fisika, kimia, dan biologi. Pendidikan itu hakekatnya memanusiakan manusia termasuk di dalamnya menghargai produk-produk budaya kita," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, selain menunjuk Profesor Arsitektur dan Perencanaan Pariwisata Universitas Gadjah Mada, Wiendu Nuryanti sebagai wamendiknas bidang kebudayaan, juga meminta Inspektur Jenderal Kemdiknas Musliar Kasim sebagai wakil menteri yang akan membidangi pendidikan.

Sebelumnya, Mendiknas Mohammad Nuh telah didampingi seorang wakil menteri yaitu Fasli Jalal.

(Z003/A011)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan