Isnin, 17 Oktober 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Putin perkuat sistem politik jika jadi presiden

Posted: 17 Oct 2011 08:09 PM PDT

Vladimir Putin (REUTERS/Jason Lee)

Berita Terkait

Moskow (ANTARA News) - Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin berikrar akan memperkuat sistem politik negaranya dan memfasilitasi pengangekaragaman ekonomi setelah kembali ke Kremlin nanti.

Dalam wawancara dengan tiga saluran TV Rusia terkemuka, Putin mengungkapkan ia telah bersepakat dengan Presiden Dmitry Medvedev empat tahun lalu untuk tukar kekuasaan empat tahun kemudian.

"Kami mengusulkan konfigurasi ini dan orang-orang Rusia akan memutuskan apakah mereka setuju dengan tawaran ini atau tidak di kotak suara," kata Putin seperti dikutip Xinhua.

Dia memuji Medvedev karena implementasi ide-ide modernisasinya.

Putin menyatakan Rusia tidak akan menjadi "polisi dunia," dan negara satelit. (*)

H-AK/A023

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Hamas berlakukan status darurat di Gaza

Posted: 17 Oct 2011 06:59 PM PDT

Kota Gaza (ANTARA News) - Pemerintah HAMAS, yang menguasai Jalur Gaza pada Senin malam, mengumumkan status darurat, beberapa jam sebelum pertukaran tahanan dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan yang dicapai dengan Israel pekan lalu.

Menurut pihak Israel dan HAMAS, prajurit Israel Gilad Shalit -- yang telah ditahan sejak Juni 2006, dijadwalkan dibebaskan pada Selasa pagi bersamaan dengan pembebasan 1.027 tahanan Palestina dan Arab.

Kementerian Dalam Negeri HAMAS mengumumkan pemberlakuan status darurat di seluruh wilayah Jalur Gaza mulai Senin malam hingga prosesi penyambutan para tahanan yang dibebaskan digelar pada Selasa siang.

Dalam siaran pers yang dikirimkan kepada wartawan, pihak kementerian mengatakan bahwa mereka telah selesai melakukan pengaturan keamanan dan persiapan guna menerima para tahanan yang dibebaskan serta memastikan mereka tiba dalam keadaan selamat.

Pernyataan itu juga mengajak para anggota keluarga tahanan dan seluruh rakyat Palestina untuk merayakan dan bergembira tanpa melakukan pelanggaran hukum.

"Tembakan ke udara sangat dilarang," demikian menurut siaran pers itu.

Kementerian tersebut juga telah memilih rute bus yang akan membawa para tahanan dari Rafah menuju ke Kota Gaza, tempat upacara penyambutan besar bagi mereka akan dilangsungkan.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan