Ahad, 16 Oktober 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Jamaah haji meninggal dapat asuransi

Posted: 16 Oct 2011 06:51 PM PDT

Ibadah haji. (FOTO ANTARA/Maha Eka Swasta)

Berita Terkait

Serang (ANTARA News) - Kepala Kementerian Agama Kota Serang Mahmudi mengatakan bahwa setiap jemaah haji yang meninggal dunia akan mendapatkan kembali uang ongkos haji serta mendapatkan asuransi.

Meski demikian, kata Mahmudi, ada sejumlah syarat untuk mendapatkan asuransi ini.

"Ada persyaratannya, misalnya saat meninggal jemaah haji ini sudah ada disana (Mekkah-red) atau masih di perjalanan. Kalau belum berangkat atau dalam perjalanan pulang tidak mendapatkan asuransi," katanya.

Dikatakan Mahmudi, setiap jemaah haji memang dimasukkan ke dalam asuransi oleh Kementerian Agama RI, yang bekerjasama dengan asuransi Bumi Putera.

Premi untuk setiap jamaah haji adalah sebesar Rp100 ribu. Meski demikian, ia tidak mengetahui dengan pasti besaran asuransi yang akan dibayarkan kepada jemaah haji yang meninggal.

"Itu yang tahu Kementerian Agama Pusat sama Bumiputera Pusat. Kami tidak tahu. Yang kami tahu, yang harus mengurus harus ahli waris dan harus membawa surat kematian serta surat keterangan waris dan bukti setor ONH (ongkos naik haji-red) juga," katanya.
(ANT)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Limbah 200 perusahaan cemari Waduk Sengguruh

Posted: 16 Oct 2011 06:35 PM PDT

Malang (ANTARA News) - Limbah industri dari 200 hingga 250 perusahaan di wilayah kerja Perum Jasa Tirta I memberi kontribusi besar terjadinya pencemaran di Waduk Sengguruh di Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kepala Humas Perum Jasa Tirta I Tri Hardjono mengatakan, limbah industri dari 200 hingga 250 perusahaan itu punya andil besar dalam mencemari air di waduk yang dikelola Jasa Tirta I.

"Selain limbah industri dari ratusan perusahaan itu, limbah domestik dari rumah tangga juga cukup besar, yakni antara 20 sampai 30 meter kubik per hari pada musim kemarau. Jika musim hujan bisa mencapai 80 meter kubik per hari," ujarnya.

Ia mengatakan tingginya limbah yang mengalir ke waduk-waduk tersebut mempercepat tingkat sedimentasi dan mengurangi kapasitas daya tampung waduk, sehingga harus dilakukan pengerukan sepanjang tahun.

Selain melakukan pengerukan sedimen yang dilakukan sepanjang tahun, katanya, pihaknya juga gencar melakukan konservasi di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas.

Pada tahun ini (2011), kata Tri, pihaknya menargetkan penanaman pohon untuk konservasi sebanyak 1,2 juta batang dan tahun lalu (2010) yang terealisasi sebanyak 860 ribu pohon.
(E009/M008)

Editor: Desy Saputra

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan