Isnin, 19 September 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Jang Geun Suk Dipermalukan Balita

Posted: 19 Sep 2011 12:42 AM PDT

SEOUL - Aktor Jang Geun Suk pernah dibuat malu seorang anak laki-laki berusia lima tahun karena bocah itu menolak berfoto dengan Jang Geun Suk.
 
Peristiwa penolakan itu diungkapkan Jang Geun Suk saat menjadi bintang tamu MBC Gold Fish.
 
"Saat itu, aku bertemu dengan anak kecil yang merupakan penggemar Rain. Dan aku coba menawarkan diri kepadanya untuk berfoto denganku. Tapi dia mengabaikanku dan pergi begitu saja," aku Jang Geun Suk seperti disitat starnews, Senin (19/9/2011).
 
Penolakan itu membuat Jang Geun Suk kaget dan geleng-geleng kepala. Dia tak habis piker mengapa si balita menolak berberfoto bersamanya. Padahal di luar sana jutaan orang mengantre hanya untuk bisa berfoto dengannya.
 
"Apa yang aku lakukan sekarang. Bahkan karena kejadian itu aku sampai tidak mencuci wajahku," tandasnya, tertawa.
(efi)

Singapura & China Minat Bangun Pabrik Kabel di RI

Posted: 19 Sep 2011 12:40 AM PDT

JAKARTA - Singapura dan China tertarik untuk berinvestasi di Indonesia melalui pembangunan pabrik kabel di Indonesia.

"Ada negara yang ingin berinvestasi, seperti China dan Singapura. Ada yang investasi langsung ada juga yang join dengan perusahaan lain," ungkap Ketua Asosiasi Pabrik Kabel Indonesia, Noval Jamalulail saat ditemui dalam acara pemaparan pameran Kabel Kawat dan Pipa, di Hotel Gran Hyatt, Jakarta, Senin (19/9/2011).

Dikatakannya, negara tersebut tertarik untuk berinvestasi di Indonesia karena adanya salah satu proyek besar untuk kebutuhan kabel yaitu proyek 10 ribu megawatt PLN.

"Mereka tertarik karena adanya kebutuhan yang besar proyek 10 ribu megawatt. Ada yang sudah membeli tanah di sini. Target mereka tahun depan di 2012. Belum bisa saya share siapa saja ya," terangnya.

Diakuinya, proyek PLN 10 ribu megawatt tersebut memang akan membutuhkan banyak kabel alumunium. Di mana trennya setiap tahun dari adanya proyek itu meningkat 20 persen. "Sampai 2015 peningkatannya bisa 50 persen," jelasnya singkat.

Proyek 10 ribu megawatt tahap I direncanakan akan rampung tahun ini, namun tahun depan untuk tahap II akan segera dilakukan. "Sehingga kebutuhan akan kabel diperkirakan meningkat 20 persen," tukasnya.

Untuk kabel impor, diakuinya tidak ada kabel yang digunakan untuk kebutuhan dalam negeri khususnya China. Sebab, kebutuhan dalam negeri bisa dipenuhi dari produksi dalam negeri. Adapun kabel buatan dalam negri tersebut, nantinya secara keseluruhan akan menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Itu akan membuatnya menjadi lebih baik. Karena saat ini ada banyak standar yang digunakan," pungkasnya.
(wdi)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan