Sabtu, 10 September 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


3 Orang Tewas, 1.093 Orang Terluka

Posted: 10 Sep 2011 10:08 AM PDT

Kedubes Israel Diserbu

3 Orang Tewas, 1.093 Orang Terluka

Kistyarini | Sabtu, 10 September 2011 | 17:08 WIB

KAIRO, KOMPAS.com - Setidaknya tiga orang tewas dan lebih dari 1.000 orang terluka dalam bentrokan antara aparat keamanan dengan massa demonstran yang berusaha menerobos ke Kedutaan Besar Israel di Kairo, Mesir, Jumat (9/9/2011).

Deputi Menteri Kesehatan Mesir Hamid Abaza, Sabtu (10/9/2011), mengatakan salah satu yang meninggal itu akibat serangan jantung.

Abaza menyatakan tidak mengetahui penyebab kematian dua orang lainnya. Dikatakannya, sedikitnya 1.093 orang terluka dalam bentrokan itu. Namun hanya 38 orang yang masih dirawat di rumah sakit.

Para demonstran melempari polisi dan tentara dengan batu. Sementara aparat keamanan itu membalas dengan gas airmata dan tembakan ke udara.

Sebelumnya, para demonstran memanjat dinding pengaman di luar kompleks Kedubes Israel di Kairo. Mereka kemudian menyerbu kantor-kantor misi Israel di dalamnya.

Langkah Meksiko Akan Menyinggung China

Posted: 10 Sep 2011 08:53 AM PDT

KUNJUNGAN

Langkah Meksiko Akan Menyinggung China?

M.Latief | Latief | Sabtu, 10 September 2011 | 15:53 WIB

MEXICO CITY, KOMPAS.com — Presiden Meksiko Felipe Calderon, Jumat, mengadakan pertemuan "pribadi" dengan Dalai Lama. Ini merupakan suatu langkah yang pasti akan menyinggung China, yang menyebut bahwa pemimpin spiritual Tibet di pengasingan itu mengupayakan kemerdekaan.

Pihak dari kantor Calderon mengatakan dalam sebuah pernyataannya bahwa pasangan tersebut telah membahas arti pentingnya mempromosikan nilai-nilai etika dalam masyarakat kontemporer. Presiden Meksiko menegaskan kembali pengakuan negaranya atas "prinsip satu-China" dan pengakuan penuh atas kedaulatan China terhadap Tibet.

Dalai Lama sendiri menggambarkan pertemuan itu "sangat baik" dan terjadi dalam suasana yang "bersahabat". Ia menambahkan bahwa Calderon telah menanyakan tentang situasi di Tibet.

Pertemuan itu memang tidak tercantum dalam agenda publik Calderon, dan tidak juga menjadi bagian dari jadwal resmi kunjungan ketiga Dalai Lama ke Meksiko. Ia tiba di Meksiko pada Kamis (8/9/2011) malam. Beijing menganggap Tibet sebagai bagian "tak terpisahkan" dari China dan Dalai Lama, yang tinggal di pengasingan di India dan dianggap sebagai orang yang berupaya memecah belah negara itu.

China secara teratur memprotes pertemuan-pertemuan Dalai Lama di luar negeri. Pada Juli lalu, China mengatakan bahwa pertemuan Presiden AS Barack Obama dengan pendeta Buddha itu telah merusak hubungan di antara kedua negara.

Sebaliknya, Dalai Lama mengatakan bahwa dia mencari hak-hak yang lebih besar secara damai di Tibet dan menerima kekuasaan China. Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian itu meninggalkan Tibet setelah pemberontakan yang gagal terhadap pemerintahan China pada 1959. Dia kemudian mendirikan pemerintah Tibet di pengasingan di Dharamshala, India utara, tetapi kemudian menyerahkan peran kepemimpinan politik pada bulan Mei.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan