Sabtu, 10 September 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Mensos minta pemkot Palu berdayakan gelandangan

Posted: 10 Sep 2011 04:34 AM PDT

Salim Segaf Al Jufri. ( ANTARA/Widodo S. Jusuf)

Berita Terkait

Palu (ANTARA News) - Menteri Sosial (Mensos), Salim Seggaf Aljufri, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng), memberdayakan gelandangan dan pengemis untuk menekan angka kemiskinan di wilayahnya.

"Mereka bisa dilatih bekerja dan diberi bantuan modal," katanya saat memberi bantuan secara simbolis kepada masyarakat miskin di Palu, Sabtu.

Di hadapan sejumlah pejabat di Kota Palu dan penerima bantuan, Salim Aljufri meminta pemerintah menyediakan semacam balai latihan kerja untuk menampung gelandangan dan pengemis.

"Kalau mereka (pengemis dan gelandangan) mempunyai kemampuan dan keterampilan, pasti hidupnya lebih sejahtera," katanya.

Menurutnya, keberadaan gelandangan dan pengemis di sejumlah kota di Indonesia mengganggu ketertiban daerah.

Dalam kesempatan itu, Menteri Sosial memberi bantuan sebesar Rp504 juta untuk panti asuhan, gelandangan dan pengemis, serta pemberdayaan tenaga kerja di Kota Palu.

Menteri Sosial sebelumnya pernah beberapa kali datang ke Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah ini dan menyerahkan bantuan kepada masyarakat miskin senilai Rp1 miliar.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Palu, Djamaluddin Parenrengi, berharap bantuan itu bisa mengurangi jumlah gelandangan dan pengemis di wilayahnya.

Bantuan itu diupayakan bisa mengurangi angka kemiskinan di Kota Palu yang saat ini jumlahnyamberkisar 10-15 persen dari jumlah penduduk sebanyak 300 jiwa yang tersebar di empat kecamatan.

Djamaluddin mengatakan, bantuan itu bisa tepat sasaran dan bermanfaat bagi para kaum dhuafa.

Pemerintah Kota Palu saat ini terus berupaya menertibkan gelandangan dan pengemis yang ada di sejumlah tempat.

Para tuna wisma itu sering ditertibkan petugas Satpol PP Kota Palu agar tidak kembali lagi di tempat mangkalnya.

Namun setelah ditertibkan, gelandangan dan pengemis baru mulai bermunculan terutama saat bulan Suci Ramadhan 2011.

Gelandangan dan pengemis itu pada umumnya berada di perempatan jalan dan taman-taman kota.
(T.R026/S019)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Gunung Karangetang masih berstatus siaga

Posted: 10 Sep 2011 04:31 AM PDT

Manado (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status siaga level III Gunung Karangetang, di Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara.

"Statusnya masih siaga level III dan belum diturunkan," ujar Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Wilayah Timur Pusat PVMBG Bandung, Kristianto, di Manado, Sabtu.

Menurut dia, guguran lava pijar masih terjadi serta kegempaan vulkanik masih di atas normal di mana per harinya yercatat sekitar empat kali.

"Aktivitas vulkaniknya masih tinggi. Meski demikian kami akan terus mengevaluasi kegiatannya setiap hari," tambahnya.

Dia mengatakan, potensi ancaman adalah guguran lava pijar mengarah ke Kali Batang. Jarak luncurnya sekitar 500 meter dari permukiman warga.

"Karena itu kami berharap warga harus tetap mewaspadai aktivitas Gunung Karangetang dengan berbagai risiko yang mungkin terjadi. Apalagi statusnya masih siaga," tambahnya.

Dia juga mengimbau warga jangan melakukan pendakian di atas 500 meter di atas permukaan laut. Kata dia, kemungkinan terjadinya guguran lava pijar sangat mungkin terjadi dan bisa membahayakan keselamatan warga.

"Penduduk tidak boleh melakukan pendakian karena cukup berbahaya. Kami berharap warga tetap mematuhinya sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," harapnya.

Status Gunung Karangetang di naikkan beberapa pekan lalu akibat peningkatan frekwensi kegempaan serta guguran lava yang mengarah ke sejumlah kali yang melewati permukiman warga. (*)

Editor: Priyambodo RH

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan