Sabtu, 10 September 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Pemimpin baru Libya tampil pertama kali

Posted: 10 Sep 2011 06:43 PM PDT

Ia akan menemui tim kepemimpinannya maupun NTC akan memulai tahap pembangunan Libya baru."

Berita Terkait

Video

Tripoli (ANTARA News) - Pemimpin pemerintahan sementara Libya, Mustafa Abdel Jalil, tiba di ibu kota Tripoli, Sabtu, untuk pertama kalinya  setelah Muamar Gaddafi keluar dari kota itu.

Pemimpin Dewan Transisi Nasional (NTC) Abdel Jalil  selama ini menjalankan pemerintahan sementara dari kota Benghazi di Libya timur. Kota itu merupakan tempat bermulanya pemberontakan awal terhadap Gaddafi.

"Ia telah kembali. Ini momen bersejarah," kata juru bicara NTC Jalal al-Gallal pada Reuters. "Ia akan menemui tim kepemimpinannya maupun NTC  akan memulai tahap pembangunan Libya baru."

Tayangan langsung di televisi Al Jazeera menunjukkan Abdel Jalil - bekas menteri kehakiman Gaddafi yang membelot pada awal perang saudara enam bulan tersebut -- tiba di kota itu disambut sejumlah pendukungnya yang bersorak-sorai mengibarkan bendera TNC.
(S008)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

PM Inggris didesak untuk konfrontasi rusia soal HAM

Posted: 10 Sep 2011 05:28 PM PDT

London (ANTARA News) - Empat mantan menteri luar negeri telah meminta Perdana Menteri Inggris David Cameron untuk memanfaatkan perjalanan bersejarahnya ke Moskow menentang Rusia atas perlakukan hak asasi manusianya, kata komentar-komentar yang diterbitkan Minggu.

Cameron akan bertemu dengan Presiden Rusia Dmitry Medvedev pada Senin dalam kunjungan pertama keperdana-menteriannya sejak hubungan yang sangat tegang karena pembunuhan mantan agen KGB Alexander Litvinenko di London tahun 2006, lapor AFP

Dalam sebuah surat kepada Sunday Times, para mantan menteri itu menyambut kunjungan tersebut, yang dimaksudkan terutama untuk meningkatkan hubungan perdagangan antara Inggris dan Rusia.

Tapi mereka mengatakan ada "sejumlah keprihatinan serius" yang harus Cameron tangani.

Mereka menyoroti penahanan pengusaha Mikhail Khodorkovsky dan Platon Lebedev, kematian dalam tahanan pengacara Sergei

Magnitsky, dan "meningkatnya rasa permusuhan" yang ditunjukkan kepada wartawan dan pengusaha, semua "bermotif politik".

"Keprihatinan ini perlu diatasi sebelum bisnis benar-benar dapat berkembang," kata surat itu, yang ditandatangani oleh mantan menteri Perburuhan David Miliband, Margaret Beckett dan Jack Straw dan Konservatif mantan menteri Malcolm Rifkind.

Mereka juga menujukan pada pembunuhan Litvinenko akibat keracunan radiasi, yang Polisi Inggris salahkan kepada anggota parlemen Rusia Andrei Lugovoi.

Dia telah membantah keterlibatan apapun dan Rusia menolak untuk mengekstradisi dia ke Inggris untuk diadili.

"Bahaya korupsi ini tidak berhenti di perbatasan Rusia, dan pembunuhan Alexander Litvinenko menunjukkan konsekuensi dari pelanggaran hukum seperti itu yang menghantam daratan Inggris," kata surat itu.

"Dalam hal ini, perdana menteri memiliki tugas baik domestik dan internasional untuk menangani masalah semacam itu selama kunjungannya."

Mereka menyambut janji Medvedev untuk memulihkan aturan hukum dan menegakkan hak asasi manusia.

Tapi mereka mengatakan, Cameron harus membuat jelas "bahwa jika Rusia ingin menjadi anggota matang sepenuhnya dari masyarakat internasional, sebagaimana pengakuan-pengakuannya, maka kata-kata saja tidak akan cukup". (AK/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan