Ahad, 21 Ogos 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Sudah Tiga Putra Khadafy yang Ditahan

Posted: 22 Aug 2011 03:32 AM PDT

BEIRUT, KOMPAS.com - Putra tertua Moammar Khadafy,  Mohammad Al-Khadafy, mengatakan kepada stasiun televisi Al-Jazeera, Senin dinihari bahwa ia telah ditahan pasukan oposisi dan kini dikenakan tahanan rumah di Tripoli, ibu kota Libya.

"Sejumlah pria bersenjata mengepung rumah saya dan saya masih berada di dalam rumah, mereka berada di luar," kata Mohammad melalui telepon dari Tripoli. "Mereka mengatakan mereka akan menjamin keselamatan saya. Mereka mengepung rumah saya," tambahnya.

Suara tembakan terdengar di latar belakang. "Ya, suara tembakan di dalam rumah saya," kata Mohammad sebelum saluran telepon itu terputus secara tiba-tiba.

Sebelumnya seorang pejabat senior Dewan Transisi Nasional (NTC) Libya, Abdullah Almayhop, mengatakan putra tertua Khadafy, Mohammad, menyerah kepada gerilyawan.

Dengan ditahannya Mohammad berarti sudah tiga orang putra Khadafy yang ditahan para pemberontak. Putranya yang nomor dua, Saif al-Islam, juga telah ditahan, kata kantor Mahkamah Kejahatan Internasional (ICC). Koordinator NTC Abdel Dabbechi mengkonfirmasi Saif al-Islam telah ditangkap. Putra nomor tiga, Al Saadi Al Khadafy, menurut CNN, juga telah ditahan. Saadi seorang pengusahan dan pemain bola profesional.

Moammar Khadafy punya tujuh orang putra. Putranya yang ketujuh, Khamis Khadafy, yang merupakan komandan pasukan elite yang loyal terhadap Khadafy, dilaporkan telah tewas beberapa waktu lalu, tetapi tidak ada konfirmasi tentang laporan tersebut.

Satu Lagi Putra Khadafy Ditahan

Posted: 22 Aug 2011 03:00 AM PDT

TRIPOLI, KOMPAS.com - Kekuasaan selama 42 tahun Moammar Khadafy di Libya tampaknya berada di ambang kehancuran Senin (22/8/2011) pagi. Para pemberontak telah menduduki Lapangan Hijau di Tripoli yang selama ini digunakan para loyalis Khadafy untuk berkumpul.

Dalam beberapa jam terakhir, dua orang putra Khadafy dilaporkan telah ditangkap dan ditahan pasukan pemberontak. Khadafy punya tujuh orang putra. Beberapa waktu lalu dua orang putranya diklaim para pemberontak telah tewas dalam pertempuran tetapi tidak ada konfirmasi dari rezim Khadafy tentang klaim tersebut.

Pada minggu malam yang dilaporkan telah ditahan adalah Saif Al Islam. Yang terbaru yang dilaporkan telah ditahan yaitu Al Saadi Al Khadafy. Jumma Ibrahim, seorang juru bicara pemberontak yang berbasis di wilayah pegunungan di Libya barat, mengatakan keduanya ditangkap di Tripoli.

Kepala Jaksa Penuntut Pengadilan Kejahatan Internasional (ICC), Luis Moreno-Ocampo, telah mengorfimasi bahwa Saif Khadafy ditangkap. ICC akan mengadilinya terkait partisipasinya dalam kejahatan terhadap kemanusiaan di Libya.

Sejauh ini tidak ada reaksi segera dari pejabat pemerintah Libya terhadap laporan itu.

ICC, yang berbasis di Den Haag, awal musim panas ini telah menerbitkan surat perintah penangkapan bagi Saif Khadafy serta ayah dan pamannya Abdullah al-Sanussi. Moreno-Ocampo mengatakan, ICC berencana untuk menghubungi pihak berwenang yang terkait dengan penahanan Saif al-Islam pada Senin ini guna mencoba untuk mengatur perpindahan Saif ke Belanda.

Saadi Khadafy, seorang pengusaha dan mantan pemain sepak bola profesional. CNN  melaporkan, ia membantu dalam mengatur sebuah wawancara jaringan televisi itu pada April lalu dengan seorang perempuan yang mengaku telah diperkosa oleh pasukan pemerintah. Saadi ketika itu mengatakan kepada CNN bahwa mereka yang berada dibalik serangan terhadap perempuan itu harus dituntut.

Dalam pidato audio yang disiarkan tepat sebelum Minggu tengah malam, yang merupakan pidato kedua pada hari itu, Moammar Khadafy menyatakan "sekelompok kecil orang yang merupakan kolaborator imperialis" berperang di dalam Tripoli. Khadafy mengatakan NATO tidak akan melindungi mereka dan meramalkan pertumpahan darah besar-besaran. Ia meminta warga Tripoli, termasuk kaum perempuan, untuk keluar dari rumah dan melawan para pemberontak tersebut.

Namun gambar-gambar yang mulai muncul dari Tropoli Senin pagi menunjukkan kawasan Lapangan Hijau di Tripoli, yang selama ini digunakan para pendukung Khadafy untuk berkumpul secara berkala, telah dikuasai massa pendukung pemberontak. Mereka merayakan masuknya para pemberontak di kota itu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan