Ahad, 21 Ogos 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Serangan roket ke israel "berakhir"

Posted: 21 Aug 2011 06:11 PM PDT

Lidah api dari serangan udara Israel terlihat diatas desa Elot dekat kota selatan Eilat, Kamis (18/8). Sejumlah penembak menembak tujuh warga Israel pada Kamis dalam serangan di daerah perbatasan Mesir dan Israel sebagai balasan dari serangan udara di Jalur Gaza yang menewaskan enam warga Palestina, termasuk pemimpin kelompok yang dituduh melakukan kekerasan tersebut. (FOTO ANTARA/REUTERS/Amir Cohen/djo/11)

Kami telah mencapai kesepakatan informal terhadap gencatan senjata melakukan serangan roket pada malam dengan syarat bahwa Israel menghentikan serangan-serangannya,"

Berita Terkait

Video

Gaza City (ANTARA News) - Faksi-faksi Palestina di Gaza Ahad mencapai kesepakatan "informal" mengenai gencatan senjata dalam serangan-serangan roket terhadap Israel, kata  pejabat dari gerakan Hamas kepada AFP.

"Kami telah mencapai kesepakatan informal terhadap gencatan senjata melakukan serangan roket pada malam dengan syarat bahwa Israel menghentikan serangan-serangannya," kata pejabat yang tak bersedia disebut jatidirinya.

Dia tidak menentukan jamnya, tetapi mengatakan gencatan senjata akan diumumkan secara resmi pada Senin, menyusul serangkaian kontak, terutama dengan Mesir.

Sebagai bagian dari kontak ini, Jenderal Amir Eshel, mantan kepala departemen perencanaan militer Israel, melakukan perjalanan ke Kairo dengan para pejabat Israel lainnya, menurut laporan-laporan media Israel.

Pejabat Hamas mengatakan, gerakannya menyerukan Jihad Islam untuk menghentikan serangan-serangan setelah organisasi radikal itu mengaku bertanggung jawab atas penembakan dua roket terhadap Israel pada Minggu malam.

Dua roket Grad ditembakkan di malam hari dari Jalur Gaza ke arah

kota Ashkelon di Israel selatan, meskipun tidak menyebabkan cedera atau kerusakan, kata kepolisian Israel.

"Sebuah roket dicegat ... saat di udara, sementara yang lain meledak di sebuah daerah tidak berpenghuni di Ashkelon," kata juru bicara polisi.
(H-AK)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pasukan oposisi libya masuki tripoli

Posted: 21 Aug 2011 06:05 PM PDT

Warga Libya menyambut gembira berita mengenai dikeluarkannya surat perintah penangkapan atas Muammar Gaddafi di depan gedung pengadilan di Benghazi, Libya. Foto diambil pada akhir Juni (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)

Berita Terkait

Video

Tripoli (ANTARA News) - Pasukan gerilyawan telah menguasai ibu kota Libya, Tripoli, kecuali Bab Al-Aziziyah. Mereka sedang melakukan pembersihan sisa pasukan pemimpin Libya Muamar Gaddafi, kata pejabat  Dewan Peralihan Nasional (NTC) Abdullah Almayhop.

Abdullah Almayhop juga mengatakan putra tertua Gaddafi, Mohammed, telah menyerahkan diri.

Namun Mustafa Abdul Jalil, pemimpin NTC, Ahad petang (21/8), mengatakan Saif al-Islam, putra kedua Gaddafi, telah ditangkap dan kini ditahan di tempat aman.

Koordinator Dewan Peralihan Nasional (NTC) Abdel Dabbechi mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa putra kedua Gaddafi, Saif al-Islam telah ditangkap, sementara putra tertuanya, Mohammed Al_Gaddafi telah menyerah kepada pasukan oposisi.

Abdul Jalil mengatakan penjaga Gaddafi di Tripoli telah menyerah kepada pasukan oposisi.

Sementara itu Gaddafi mengatakan dalam pidato melalui audio pada Ahad semua suku dan warga mesti berpawai ke Tripoli untuk "membersihkan" kota itu, demikian laporan stasiun televisi negara.

"Barat tidak akan melindungi kalian," katanya. "Tripoli akan dihancurkan."

Ia mendesak semua imam masjid agar membimbing jamaah mereka guna melindungi ibu kota Libya.

Juru bicara bagi pemimpin Gaddafi, Moussa Ibrahim, Ahad, mengatakan 1.300 orang telah tewas dalam pertempuran di Tripoli sejak Ahad sore.

Ia mengatakan pada satu taklimat di Tripoli, sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin, bahwa 5.000 orang cedera dalam pertempuran tersebut dan NATO mesti bertanggung jawab atas pertumpahan darah itu.

Ia mengatakan negara memerlukan Gaddafi dan rakyat mesti didorong untuk berperang buat dia.

Pada Ahad petang memasuki wilayah Tripoli barat sementara nyaris tak ada tanda perlawanan, kata stasiun TV Al Jazeera.

Penduduk kota tersebut mulai memenuhi jalan untuk menyambut pasukan oposisi, kendati ada seruan Gaddafi agar warga mengangkat senjata untuk mempertahankan kekuasaannya.

Di Benghazi, ribuan orang turun ke jalan, siap merayakan jatuhnya kekuasaan Gaddafi.

NATO, yang telah mendukung pasukan oposisi dengan aksi pemboman, menyatakan peralihan kekuasaan di Libya "harus berjalan damai".

Setelah enam bulan pertempuran, Tripoli jatuh dengan cepat. Sabtu malam, aksi perlawanan dilancarkan secara hati-hati, bersamaan dengan gerak maju pasukan oposisi di tiga front. Pertempuran meletus setelah azan berkumandang dari menara masjid.
(C003)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan