Ahad, 14 Ogos 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


PAN: Partai Nasdem dan Partai SRI Bukan Saingan

Posted: 14 Aug 2011 07:13 AM PDT

Muntok, Bangka Barat (ANTARA News) - Ketua DPD Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Bangka Barat, Davitri, menilai kehadiran Partai Nasdem dan SRI bukan saingan berat, karena partai politik baru ini harus berjuang keras untuk lolos bats amabang batas atau parliementary threshold (PT).

"Nasdem dan SRI harus berjuang keras untuk lolos PT di tingkat pusat sebagai syarat mutlak untuk bisa lolos dan meramaikan percaturan politik nasional, jadi kami tidak mesti khawatir dengan kehadiran partai politik baru ini," katanya di Muntok, Minggu.

Ia menjelaskan, minimal Nasdem yang dimotori Surya Paloh dan SRI dengan tokoh senteral mantan Menkeu Sri Mulyani harus memiliki tiga atau empat persen kepengurusan di tingkat pusat, sementara tingkat provinsi seratus persen dan kabupaten 75 persen.

"Aturan ini harus dipenuhi, sekarang undang-undangnya sedang digodok sebagai persyaratan mutlak untuk bisa bersaing dengan partai politik lainnya yang sudah berkecimpung lebih dulu dalam kancah politik nasional," ujarnya.

Menurut dia, tidak mudah untuk mencapai PT di tingkat pusat hingga ke daerah sehingga kader Nasdem dan SRI harus berjuang habis-habisan hingga ke tingkat daerah untuk bisa lolos.

"Namun demikian, kami tetap mendukung kehadiran partai politik baru ini yang diharapkan memberi warna dalam kehidupan berdemokrasi di Indonesia," ujarnya.

Ia mengatakan, bertambahnya jumlah partai politik bukan bermaksud membuat masyarakat bingung, tetapi justeru memberi kesempatan untuk memilih partai politik mana yang dipercaya membawa perubahan terhadap republik ini ke depan.

"Namun yang pasti PAN tetap dengan semangat nasionalismenya dan tetap berbuat yang terbaik untuk rakyat dan negeri ini, tanpa merasa tersaingi dengan kehadiran partai politik baru," ujarnya.

Ia mengatakan, PAN tetap bersaing secara sehat dan menjalankan konsep politik yang santun dan mendidik, bukan membodohi masyarakat dan memanfaatkannya untuk ambisi tertentu.

"Kami mengharapkan partai politik baru bisa memberikan kontribusi positif terhadap negeri ini, tidak hanya sekadar meramaikan panggung politik nasional atau hanya sekadar perkumpulan orang sakit hati," ujarnya.

Ia mengatakan, masyarakat sangat berharap kepada partai politik bisa melahirkan tokoh-tokoh cerdas, memiliki intelektual tinggi dan bisa diandalkan menjadi pemimpin di negari ini.

"Kami yakin Nasdem dan SRI akan melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh di negeri ini dan memiliki kapasitas serta wawasan kebangsaan yang tinggi, sehingga bisa dipercaya masyarakat," ujarnya.

Ia optimis, PAN ke depan tetap menjadi partai politik yang dipercaya masyarakat dan bisa memenangkan pertarungan politik dalam pemilihan presiden (Pilpres) mendatang.

"PAN merupakan partai yang lahir di era reformasi dan tetap menjadi gerbong reformasi untuk memberikan perubahan fundamental," demikian Davitri.

(T.KR-HDI/I013)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Anggota DPR Prihatin Kasus Narkoba

Posted: 14 Aug 2011 07:08 AM PDT

Sumenep (ANTARA News) - Anggota DPR RI asal daerah pemilihan Jawa Timur XI (Madura), MH Said Abdullah menyatakan prihatin atas tingginya kasus penyalahgunaan narkoba di Kabupaten Sumenep.

"Secara pribadi, saya kaget sekaligus prihatin ketika diberitahu jumlah tersangka kasus narkoba di Sumenep tertinggi se-Madura. Saat ini, jumlah warga yang terjerat kasus narkoba di Sumenep sebanyak 36 orang," katanya di Sumenep, Minggu.

Said berada di Sumenep untuk menggelar buka puasa bersama dengan warga binaan Rumah Tahanan Negara (Rutan) setempat.

"Secara logika maupun kondisi geografis, Bangkalan yang seharusnya menjadi wilayah dengan tingkat kasus narkoba yang tertinggi, karena dekat dengan Kota Surabaya," ujarnya.

Namun, kata dia, pengungkapan kasus narkoba di Sumenep maupun daerah lainnya oleh polisi setempat merupakan bagian kecil dari kondisi riil penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di kalangan warga.

"Saya lebih yakin yang tidak tertangkap itu lebih banyak jumlahnya. Apalagi, dalam konteks di daerah, biasanya yang ditangkap adalah para pengguna, bukan pemasoknya atau bandar narkoba," ucapnya.

Ia berharap para penegak hukum maupun Badan Nasional Narkotika beserta jajarannya secara maksimal melakukan pemberantasan sekaligus pencegahan penyalahgunaan narkoba.

"Polisi harus mampu menangkap para bandar yang selama ini memasok narkoba ke daerah. Jangan hanya pengguna narkoba saja yang ditangkap dan dijebloskan ke penjara," tuturnya.

Said yang anggota Komisi VIII DPR RI itu juga sempat menyapa sejumlah warga binaan Rutan Sumenep yang dikenalnya, ketika diberi kesempatan memberikan sambutan.

"Itu memang teman saya (sambil menyebut sejumlah nama warga binaan Rutan Sumenep). Saya berharap para warga binaan bisa mengambil hikmah selama berada di Rutan Sumenep dan selanjutnya berbuat yang lebih baik ketika keluar dari Rutan," katanya.

(T.KR-DYT/I007)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan