Rabu, 20 Julai 2011

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Jurike Prastika Laris karena Peran Antagonis

Posted: 21 Jul 2011 03:58 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com - Karakter antagonis sulit dilepaskan dari sosok aktris Jurike Prastika. Untungnya, Jurike tak merasa terbebani dengan hal itu. Ia malahan menikmati dan mensyukuri kepercayaan produser terhadap dirinya.

"Dari pihak yang menyeleksi saya dianggap pantas mainin ini. Syukur kerjasama dengan artis muda yang lagi booming sekarang juga enak," kata Jurike ketika ditemui belum lama ini di Jakarta.

Sosok judes, cerewet, matre memang sulit dilepaskan dari dirinya. "Awalnya saya trauma kok selalu diberikan peran dengan karakter seperti ini. Tapi lama-lama biasa juga. Saya sering main di sinetron kalau nggak stripping FTV," terangnya.

Sebagai seorang pemain film, karakter apapun diyakini aktris yang telah berkiprah selama hampir 25 tahun tersebut harus dapat diperankannya. Ya, kebetulan saja karakter yang cocok adalah selalu menjadi tokoh antagonis.

"Gini, kalau di Indonesia antagonis sukses, ya, pasti dipakai terus," tutur ibu satu orang anak itu.

Diceritakan, bahkan ketika seandainya perempuan kelahiran 25 Juni 1968 ini tidak bermain yang galak-galak, orang-orang pasti merindukannya. "Kalau saya nggak marah, nggak judes, orang pasti akan gregetan, "Ih, kok nggak judes dan bawel sih!", ya sudah, akhirnya saya jadi tambah bersemangat, he-he-he," kenangnya.

Meski pernah diganggu oleh para penggemarnya saat menjalani kehidupan di luar shooting-nya, seperti dimaki-maki dan dicubit ketika jalan-jalan di mal, Jurike tetap betah dengan pekerjaan yang dijalani tersebut. "Setiap cerita pasti ada pesan moralnya. Mengapa orang jahat itu ada pasti hadir karena suatu alasan tertentu. Tidak tiba-tiba dong orang jahat itu muncul. Ini sisi menariknya," bebernya.

"Syukur, selama ini saya bisa belajar banyak. Lagi pula, dengan karakter itu (antagonis), saya malah menjadi laris. Tawaran shooting juga tidak putus-putusnya. Amin..." sambung Jurike lagi. 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Irwansyah Kesulitan Jadi Orang Jawa

Posted: 21 Jul 2011 02:44 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com -- Cukup berpengalaman di film drama nyatanya tak menjamin artis peran Irwansyah bisa melakoni dengan mudah karakter Gunadi dalam film layar lebar Mudik.

Pasalnya, Irwansyah dituntut fasih berbicara menggunakan bahasa Jawa di film yang diproduksi Multi Vision Pictures (MVP) tersebut. Dalam film yang diagendakan rilis usai Lebaran itu, Irwansyah dikisahkan menjadi seorang pendatang baru di Jakarta yang 'medok' berbahasa Jawa.

Di sinilah tingkat kesulitan itu dirasakannya. "Saya enggak bisa bahasa Jawa. Film ini dialeknya sulit karena di situ saya berperan sebagai pemuda asal Jawa, apalagi logat Jawa kan ada naik-turunnya ya," ujar Irwansyah dalam wawancara di lokasi shooting di kawasan Halim, Jakarta Timur, Rabu (20/7/2011).

Meski demikian, kendala bukanlah menjadi hambatan Irwansyah untuk menaklukkan skenario yang diterimanya, apalagi suami bintang sinetron Zaskia Sungkar itu sama sekali belum merasakan atmosfer mudik yang sudah menjadi ritual tahunan di Tanah Air. "Aku lahir di Jakarta, istri aku juga orang Jakarta. Jadi aku belum pernah mudik," tuturnya. 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan