Rabu, 20 Julai 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Daniel Sahuleka Siap Jadi Duta Budaya

Posted: 20 Jul 2011 06:42 AM PDT

DANIEL SAHULEKA. Penyanyi Belanda berdarah Maluku, Daniel Sahuleka (ANTARA/REGINA SAFRI)

Berita Terkait

Makassar (ANTARA News) - Musisi jazz berskala Internasional, Daniel Sahuleka menyatakan kesediaannya menjadi duta budaya Indonesia untuk menjadikan Makassar sebagai "sister city" dengan negeri Belanda.

Daniel Sahuleka menyampaikan keinginannya itu, ketika mengikuti konfrensi pers di Gedung Museum Kota Makassar, Rabu, sekaitan dengan penampilannya yang akan menjadi bintang utama dalam 3rd Annual Jazz@Fort Rotterdam (JFR) di Benteng Rotterdam, Makassar, Kamis, (21/7).

Musisi asal Indonesia yang menetap di Belanda itu telah menyatakan kesediaannya untuk menghadirkan tembang terbaiknya bersama dengan beberapa musisi jazz nasional maupun lokal yang akan tampil dalam penyelenggaraan musik bergengsi itu.

"Saya akan coba jual potensi di sini (Makassar). Hubungan sejarah daerah ini bisa menjadi sister city dengan Belanda," ucap dia.

Direktur Eksekutif Badan Pengembangan Promosi Pariwisata Makassar (BP3M), Nico B. Pasaka menjelaskan, menyambut baik keinginan Daniel Sahuleka yang akan memanfaatkan jaringan bermusiknya di Belanda untuk mengenal lebih jauh tentang sejarah Belanda di daerah ini.

"Ini kesempatan yang menarik. Oleh karena itu saya sempat meminta Kepala Museum Kota mengenakan pakaian adat bugis/makassar kepada Daniel," kata dia.

Dia mengaku, keinginan penyanyi berdarah Ambon-Maluku ini sebaiknya disambut baik dengan memberikan kesan yang bisa mengembalikan nasionalisme Daniel untuk membawa dan memperkenalkan budaya negerinya ke negara kincir angin tersebut.

CEO One Note Entertainment, Hendra Sinadia mengaku memilih Daniel Sahuleka menjadi bintang utama dalam Jazz@Fort Rotterdam (JFR) tahun ini untuk mencoba memperkenalkan objek wisata peninggalan Belanda melalui musik Jazz tahun ini.

Selain Daniel Sahuleka, musisi Jazz nasional seperti M.Nizar atau dikenal dengan Zarro yang merupakan vokalis dan gitaris berdarah

Pinrang akan ikut meramaikan even JFR di aula terbuka benteng Rotterdam Makassar.

"Vokalis Mercy Dumais yang baru-baru ini tampil sukses di ajang `tribute Ismail Marzuki` akan hadir bersama grup Jazz kawakan lainnya seperti LaBiri, Fusion Republic, SkyProject dan musisi berbakat lainnya," ujar dia.

JFR Makassar digelar ini dalam rangka mempromosikan Wonderful Indonesia, event pariwisata Indonesia dan mendukung kesuksesan Visit Makassar & Beyond 2011-2014 yang saat ini digaungkan Pemerintah Kota Makassar.(*)
(ANT-282/S025)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Enam Negara Ramaikan Festival Internasional Musik Sufi

Posted: 19 Jul 2011 04:55 PM PDT

Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak enam negara yakni Iran, Pakistan, Mesir, Turki, Maroko dan Indonesia ikut meramaikan Festival Internasional Musik Sufi (FIMS) yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama di Universitas Syarif Hidayatullah (UIN) Jakarta.

"Festival Internasional Musik Sufi ini diadakan untuk memperkenalkan Jakarta sebagai salah satu kota Islam. Ada pun negara-negara yang telah hadir di tengah-tengah kita adalah Iran, Pakistan, Mesir, Turki, Maroko,dan Indonesia," kata perwakilan Kementrian Agama, Euis Sri Mulyani dalam sambutannya pada pembukaan FIMS kedua di Universitas Islam Negeri Jakarta, Selasa.

Euis melanjutkan, Festival Internasional Musik Sufi ini diselenggarakan selama tiga hari yaitu sejak 18 hingga 20 juli 2011.

"Hari pertama di Taman Mini Indonesia Indah, hari ini di UIN Jakarta, dan besok di TVRI," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Official Internal UIN Jakarta, Yeni Ratna Yuningsih mengatakan keenam negara yang mengikuti festival internasional Musik sufi ini merupakan negara mayoritas Islam dan memiliki komunitas sufi yang besar.

"Yang memutuskan keenam negara itu dari Kementerian Agama, namun menurut asumsi saya karena keenam negara ini mayoritas Islam dan dari masing-masing negara komunitas tasawuf atau sufinya besar," ungkap Yeni.

Yeni menambahkan, Festival ini baru diadakan pertama kali di Indonesia sebagai tuan rumah.

"Ini baru diadakan pertama kali di Indonesia dan di UIN Jakarta sebagai tuan rumah," katanya.

Festival Internasional Musik Sufi menampilkan sufi dengan ciri khas tiap negara, diantaranya Pakistan yang terpengaruh oleh musik dari India, Maroko dengan gaya hadrohnya dan Turki dengan penampilan "whirling darwish" atau tarian berputar.

Selain itu Mesir yang menampilkan sholawat nabi, Iran dengan alunan musik klasik khas negaranya, serta Indonesia yang saat ini tidak menampilkan sufinya karena difokuskan sebagai tuan rumah.  (UMH*JNF/K004)

Editor: B Kunto Wibisono

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan