Jumaat, 22 Julai 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Polres Cianjur Mohon Maaf

Posted: 22 Jul 2011 06:56 AM PDT

Ilustrasi (FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar)

akibat aksi brutal aparatur kepolisian itu, 32 orang anggotanya luka memar dan 14 orang di antaranya luka serius di kepala dan wajah....

Berita Terkait

Video

Cianjur (ANTARA News) - Kepolisian Resor Cianjur, Jawa Barat, Jumat, akhirnya duduk bersama dengan sejumlah tokoh masyarakat setempat terkait peristiwa bentrokan aparat dengan ratusan massa dari salah satu ormas besar di kota itu, yaitu SC 234.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Kepala Polres, Kompol Rudi Purwanto, menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi, sehingga mengakibatkan korban jatuh dari kedua belah pihak.

Sebelumnya, ratusan anggota ormas tersebut, berusaha mempertahankan Hotel Maras di Jalan Raya Cipanas, yang selama ini, merupakan sekretariat ormas tersebut.

Orang kedua di Polres Cianjur itu, di hadapan beberapa orang tokoh masyarakat Cianjur, seperti Ketua Gerakan Reformis Islam (Garis) Chep Hernawan, tokoh pemuda Yunan Helmi, dan Ketua SC 234 Cianjur Ichwan Ness, berjanji akan membantu biaya pengobatan bagi korban dari kelompok ormas tersebut.

Ketua SC 234 Cianjur, Ichwan, mengatakan akibat aksi brutal aparatur kepolisian itu, 32 orang anggotanya luka memar dan 14 orang di antaranya luka serius di kepala dan wajah.

Kedatangan Purwanto itu disambut baik pihak SC 234. Kedua belah pihak akhirnya sepakat, untuk menyatakan damai. Polres Cianjur menyatakan siap menjadi mediator kedua belah pihak, guna menuntaskan sengketa lahan Hotel Maras tersebut.

"Saat ini tinggal dua orang yang awalnya harus dirawat inap, memilih untuk rawat jalan. Sedangkan yang lainnya, setelah mendapatkan pertolongan medis, sudah diperbolehkan pulang," katanya.

Dia menjelaskan, langkah yang dilakukan untuk mempertahankan Hotel Maras itu bukan penyerobotan, atau ingin menguasai lahan sengketa karena lahan tersebut, merupakan sekretariat SC 234, sekaligus sekretariat Partai Patriot.

Pihaknya melakukan hal tersebut, berdasarkan surat Peninjauan Kembali (PK) yang masih dipegang pihak tergugat, yang masih dalam proses. Namun pihak Pengadilan Negeri Cianjur, tetap melakukan eksekusi terhadap lahan tersebut.

"Kami membantah kalau keberadaan kami di Hotel Maras disebut-sebut dibayar. Lahan sengketa tersebut, sudah seperti rumah kami dan teman-teman, sehingga kami berhak mempertahankannya, terlebih PK yang diajukan masih dalam proses dan masih berjalan," katanya.

Dia pun membantah tuduhan, bahwa pemicu bentrokan berawal dari aksi brutal anggotanya, yang berada dibagian dalam, berusaha melempari petugas dengan batu. Serta adanya sejumlah senjata tajam dan bom molotov yang telah dipersiapkan.

"Saya pribadi tidak menyangka aksi yang kami lakukan, akan berakhir bentrok, dimana puluhan teman-teman kami menjadi korban bulan-bulanan aparat, sehingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit," ujarnya. (ANT)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

"Warung Anak Sehat" Dari Sari Husada Dan Dompet Dhuafa

Posted: 22 Jul 2011 06:51 AM PDT

Seorang ibu sedang berbelanja di Warung Anak Sehat (dokumentasi)

Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli merupakan moment yang untuk memikirkan kembali berbagai masalah yang melingkupi pemenuhan hak anak dan hal inilah yang mendasari inisiatif program "Warung Anak Sehat"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Bekerjasama dengan Dompet Dhuafa, PT Sari Husada melakukan edukasi gizi melalui pendampingan, pemberdayaan dan praktek nyata di lapangan dengan membangun serta mengembangkan program 'Warung Anak Sehat' di beberapa wilayah di Indonesia.

Program ini bertujuan untuk mendorong pengetahuan ibu yang tentang gizi seimbang, selain itu juga mengajarkan bagaimana menyusun menu sehat dan bergizi, serta memberikan akses terhadap produk sehat melalui kemandirian ekonomi dengan mendirikan warung (tempat berjualan) yang dirancang untuk menjual makanan atau minuman yang sehat bagi anak.
 
Menurut Senior Manager Corporate Communication, PT Sari Husada, Arif Mujahidin mengatakan, persoalan hak atas kesehatan anak khususnya pe1menuhan gizi masih menjadi salah satu tantangan terbesar bagi Indonesia. Dalam Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 tercatat sekitar 37% anak  Indonesia berusia di bawah lima tahun mengalami stunting (tinggi badan kurang) karena asupan gizi yang kurang.

"Masalah anak gizi kurang dapat disebabkan oleh beberapa alasan, diantaranya karena sulitnya akses terhadap makanan serta produk gizi yang terjangkau serta kurangnya pengetahuan orang tua dan lingkungan tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi perkembangan masa depan anak," ujar Arif di Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut Arif menambahkan, peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh setiap tanggal 23 Juli merupakan moment yang untuk memikirkan kembali berbagai masalah yang melingkupi pemenuhan hak anak. Hal inilah yang mendasari inisiatif  program 'Warung Anak Sehat' yang telah disiapkan dan dilakukan uji lapangan di dua lokasi di Jakarta sejak beberapa tahun lalu.

"Hari Sabtu besok (23/7), Sari Husada akan melakukan serah terima 17 Warung Anak Sehat di Kabupaten Sukabumi, yang menjadi bagian dari rencana untuk membangun 57 Warung Anak Sehat yang ada di kabupaten Lebak dan Nusa Tenggara Barat pada tahun 2011 ini," tambah Arif.

Di Sukabumi telah didirikan 17 Warung Anak Sehat di beberapa kecamatan yaitu Warung Kiara, Cisaat, Kadudampit, Kebon Pedes dan Cicurug. Lima warung besifat bangunan permanen dan sisanya berupa gerobak dorong untuk memudahkan mobilitas warung dan akses kepada masyarakat.

 Program yang selaras dengan misi Sari Husada, "Nutrisi Untuk Bangsa" ini berfokus pada upaya  membantu memperbaiki status gizi ibu dan anak di Indonesia melalui riset, penyediaan gizi yang terjangkau serta pemberian edukasi ke masyarakat.

 Presiden Direktur Dompet Dhuafa, Ismail A. Said dalam kesempatan yang sama menyampaikan, Program 'Warung Anak Sehat' diawali dengan penentuan lokasi berdasarkan hasil survey status gizi anak serta sumber daya yang ada. Selanjutnya beberapa ibu kader posyandu yang memiliki semangat berwirausaha serta kemauan untuk meningkatkan kesadaran berperilaku hidup sehat dan bersih di lingkungannya akan mendapatkan pelatihan tentang nutrisi seimbang melalui program 'Ayo Melek Gizi'."

 "Beberapa ibu kader posyandu yang  potensial akan kami berikan pelatihan tentang kemandirian ekonomi. Dengan dukungan dari Sari Husada yang membantu secara finansial dengan mendirikan warung khusus yang hanya menjual produk-produk sehat bagi keluarga. Warung Anak Sehat diharapkan dapat menjadi motor perubahan di bidang edukasi dan pemenuhan nutrisi di daerah masing-masing," kata Ismail.

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan