Ahad, 19 Jun 2011

Republika Online

Republika Online


Soal Hukuman Mati TKI, SBY Diminta Mencontoh Gus Dur

Posted: 19 Jun 2011 11:37 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - KH Hasyim Muzadi, mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menyarankan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meniru langkah almarhum mantan presiden Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dalam penanganan kasus TKI di luar negeri. Hasyim mengemukakan hal ini di Jakarta, Senin (20/6), terkait dengan hukuman pancung TKI Ruyati binti Satubi yang didakwa membunuh majikannya di Arab Saudi.

Hasyim mengatakan ketika masa pemerintahan Gus Dur, ada juga kasus TKI yang terancam hukuman mati. Namun hukuman bagi Siti Zaenab, nama TKI tersebut, akhirnya dibatalkan.

"Siti Zaenab selamat dari hukuman mati karena Gus Dur nelepon sendiri ke Raja Saudi minta pengampunan dalam diplomasi tingkat tinggi," kata Hasyim.

Ia berharap SBY turun tangan melakukan diplomasi tingkat tinggi untuk melepaskan TKI dari ancaman hukuman mati.

"Kalau terus menghindari persoalan, SBY justru akan dianggap tidak bertanggung jawab terhadap keselamatan negara dan rakyat. Padahal, SBY sangat care dan berang terhadap SMS yang mencerca dirinya sekalipun SMS itu gelap dan tidak jelas," katanya.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Hasyim: Jangan Ada Lagi TKI Dihukum Mati

Posted: 19 Jun 2011 11:32 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, mendesak pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serius mencegah terulangnya kasus Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dihukum mati di luar negeri. Hasyim mengemukakan hal itu di Jakarta, Senin (20/6), terkait dengan hukuman pancung yang diterima TKI Ruyati binti Satubi yang didakwa membunuh majikannya di Arab Saudi.

"Yang akan menyusul hukuman pancung bukan hanya Darsem (yang bersangkutan dibebaskan dari hukuman mati dan harus membayar denda dua juta Riyal Arab Saudi atau setara dengan Rp 4,7 miliar selama enam bulan, red), tapi puluhan lain yang menunggu. Ini warning ke SBY apakah mampu menyelesaikan ataukah tidak. Apabila mampu, Alhamdulillah," kata Hasyim.

Sebaliknya, lanjut pengasuh Pesantren Al Hikam Malang dan Depok itu, kalau pemerintah tidak bisa menyelesaikan maka akan menjadi masalah besar bagi SBY dan pemerintahannya di belakang hari. "Apalagi dengan latar belakang ketidakadilan hukum, politik dan ekonomi yang semakin rumit," katanya.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan