Ahad, 19 Jun 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Gempa Bumi 5,7 SR Guncang Mukomuko

Posted: 19 Jun 2011 06:11 AM PDT

MUKOMUKO, KOMPAS.com — Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Minggu pukul 11.58 WIB diguncang gempa bumi dengan kekuatan 5,7 skala Richter, berlokasi 3.33 lintang selatan dan 101 bujur timur kedalaman 26 kilometer.

"Sumber gempa bumi yang berpusat di daerah ini kami peroleh dari BMKG," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Jasni Bahari di Mukomuko, Minggu (19/6/2011).

Ia mengatakan, tidak ada korban nyawa manusia maupun bangunan rumah warga yang mengalami kerusakan akibat gempa yang terjadi sebentar itu, termasuk ancaman tsunami dari sepanjang pantai daerah ini.

"Saat terjadi gempa warga langsung keluar rumah, tetapi setelah itu warga kembali masuk kerumah," katanya.

Menurut dia, BPBD telah hanya memberikan imbauan kepada warga masyarakat di daerah itu selalu waspada dengan cara menjauh dari bangunan yang berpotensi roboh supaya tidak ada korban manusia.

"Setelah gempa yang sempat mengejutkan warga itu, kini kondisi daerah ini kembali tenang dan warga tetap menjalani rutinitas pada hari libur ini," katanya.

Ia menerangkan, antisipasi gempa susulan perlu di lakukan oleh warga masyarakat khususnya yang bermukim di sepanjang pesisir pantai.

"Warga sudah kami berikan pengetahuan cara mengenali pantai setelah terjadi gempa, sebagai dasar untuk melakukan tindakan siaga terhadap bencana alam," katanya.

Selanjutnya, BPBD akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa supaya bisa menjadi perpanjangan tangan pemerintah setempat dalam memberikan pengarahan kepada warga.

"Untuk menghindari isu yang tidak benar yang bisa merugikan warga setelah meninggalkan rumah dan pergi ketempat pengungsian," katanya.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Damkar Terpaksa Dobrak Barak Pusenkav

Posted: 19 Jun 2011 05:47 AM PDT

Kebakaran

Damkar Terpaksa Dobrak Barak Pusenkav

Benny N Joewono | Minggu, 19 Juni 2011 | 12:47 WIB

Sabrina Asril

Ilustrasi

TERKAIT:

BANDUNG, KOMPAS.com — Tim Pemadam Kebakaran Kota Bandung terpaksa mendobrak barak bintara Pusenkav yang kosong ditinggalkan penghuninya, saat melakukan upaya pemadaman kebakaran di Kompleks Asrama Pusenkav, Jalan Salak, Kota Bandung, Minggu (19/6/2011).

Selain untuk menyelamatkan barang milik para bintara yang tersimpan di dalam barak itu, juga untuk mempermudah upaya pemadaman api di kompleks militer itu.

Berkat dobrakan tim pemadam kebakaran itu, akhirnya api segera dipadamkan dan bangunan barak yang berlokasi di samping kompleks yang terbakar itu juga selamat dari amukan si jago merah.

Bagian kaca dan sebagian kusen pintu barak itu sempat terbakar api, tetapi segera diatasi oleh semburan air oleh tim pemadam kebakaran yang mengerahkan delapan unit pemadamnya.

"Terpaksa barak itu didobrak untuk mempermudah pemadaman serta menghindarkan bangunan barak dari lumatan api. Alhamdulillah kobaran api bisa dilokalisasi," kata salah seorang anggota Tim Pemadam Kebakaran Kota Bandung.

Sementara itu, salah seorang anggota Provost Pusenkav menyebutkan, saat kejadian ia sedang melakukan patroli jalan kaki. Ketika melihat kepulan asap ia langsung mengecek ke lokasi kejadian dan langsung mengontak tim pemadam kebakaran.

"Dikira ada yang bakar sampah, namun asapnya makin tebal setelah dicek sudah ada kepanikan di lokasi katering Estu Echo dan api di atasnya, saya langsung bel tim pemadam," kata anggota provos itu.

Kejadian kebakaran di kompleks asrama militer Pusenkav TNI AD tersebut mengakibatkan sedikitnya tujuh rumah dinas terbakar serta membakar bangunan perusahaan katering Estu Echo.

Sumber api masih dalam penyelidikan petugas, namun berdasarkan keterangan sejumlah saksi diduga akibat anak-anak yang main korek api di lantai dua perusahaan katering itu.

Sementara itu, sebuah mushala yang biasa digunakan oleh penghuni asrama untuk shalat berjamaan berdiri kokoh tanpa tersentuh api, meski rumah di sampingnya hangus terbakar.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan