Jumaat, 18 Februari 2011

detikcom

detikcom


Obama Desak Bahrain, Libya, & Yaman Tahan Diri Hadapi Protes

Posted: 18 Feb 2011 12:04 PM PST

Sabtu, 19/02/2011 03:04 WIB
Obama Desak Bahrain, Libya, & Yaman Tahan Diri Hadapi Protes  foto
Irwan Nugroho - detikNews

Washington DC - Krisis politik yang terjadi di Bahrain, Libya, dan Yaman dipantau oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama. Obama mendesak pemerintah ketiga negara tersebut untuk menahan diri menghadapi kaum demonstran.

"Saya sangat prihatin dengan laporan terjadinya kekerasan di Bahrain, Libya, dan Yaman," kata Obama dalam pernyataan yang dibacakan oleh sekretaris pers Gedung Putih Jay Carney, Jumat (18/2/2011).

"AS mengutuk penggunaan kekerasan oleh pemerintah terhadap aksi damai di negara-negara tersebut dan di manapun hal itu mungkin terjadi," ucap Obama seperti dikutip oleh reuters.

Obama meminta agar pemerintah di ketiga negara tersebut menahan diri dalam menghadapi pengunjuk rasa. "Serta menghormati hak-hak rakyat mereka," tandas Obama.

Seperti diberitakan, sedikitnya 6 demonstran tewas dalam aksi unjuk rasa menentang pemerintahan di Libya. Peristiwa ini terjadi di kota Benghazi, Libia. Selain korban tewas, korban luka-luka berjatuhan.

Aksi demonstrasi di Yaman juga memakan korban. Satu orang demonstran tewas terkena tembakan polisi. Ribuan orang berbaris kawasan Al-Mansura menuntut Presiden Ali Abdullah Saleh mundur.

Sementara di Bahrain, 4 demonstran tewas dalam bentrokan dengan aparat keamanan di Pearl Square. Perkembangan terakhir, sebanyak 23 orang mengalami luka-luka akibat tembakan polisi. Demonstran Bahrain ini menginginkan agar PM Khalifa bin Sulman al-Khalifa, yang berkuasa sejak 16 Desember 1971, mundur.

(irw/irw)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Selain Megawati, KPK Juga Diminta Panggil TK & Hamzah Haz

Posted: 18 Feb 2011 11:16 AM PST

Sabtu, 19/02/2011 02:16 WIB
Suap DGS BI
Selain Megawati, KPK Juga Diminta Panggil TK & Hamzah Haz 
Irwan Nugroho - detikNews

Jakarta - Tidak hanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saja yang diminta politisi PDIP Max Moein dkk untuk dipanggil KPK dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior BI tahun 2004. Max juga memita agar Taufiq Kiemas dan Hamzah Haz dipanggil sebagai saksi meringankan.

"Jadi tanggal 28 Januari, sebelum para tersangka ditahan KPK, TPDI sebagai kuasa hukum Pak Max Moein mengajukan surat agar KPK memanggil 7 orang," kata pengacara Max Moein dkk dari Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI), Petrus Selestinus, kepada detikcom, Jumat (18/2/2011).

Menurut Petrus, ketujuh orang yang diinginkan pihaknya untuk dipanggil KPK itu adalah Megawati, Taufiq Kiemas, Hamzah Haz, Tjahjo Kumolo, Heri Ahmadi, Sutjipto, dan Theo Syafei. Namun, sejauh ini baru Megawati yang akan dipanggil ke Kantor KPK.

Petus menjelaskan, Megawati diperlukan keterangannya dalam kapasitas baik sebagai Ketua Umum PDIP maupun Presiden RI, yang pada 2004 mengusulkan Miranda sebagai DGS BI. TK diminta dipanggil dalam posisi sebagai Ketua Penasehat FPDIP, Hamzah Haz sebagai pasangan Megawati dalam Pilpres 2004, dan Tjahjo sebagai ketua FPDIP.

Adapun Heri Ahmadi adalah Sekretaris Tim Kampanye Megawati-Hamzah Haz pada 2004, Sutjipto Ketua Tim Kampanye, dan Theo sebagai Ketua Panitia Pemenangan Pemilu Tingkat Pusat PDIP.

Menurut Petrus, pemanggilan keenam tokoh utama PDIP waktu itu, serta Hamzah Maz, adalah untuk memperjelas apakah travel cheque (TC) yang diterima para tersangka dalam koridor pemilihan DGS BI ataukah pemilu. Sebab, pada saat pemilu 2004, PDIP mendapatkan banyak sumbangan dari para pengusaha.

Sementara sampai saat ini, KPK baru menahan para anggota DPR periode 1999-2004 yang diduga menerima suap itu, termasuk Max Moein dkk. Si penyuap atau pemberi TC masih misterius.

"Mereka saya minta untuk berkata jujur. Karena sejak kasus ini berjalan, tidak jelas siapa penyuapnya. Sementara kasus tersebut telah memakan korban 34 tersangka. Sejauh ini, KPK berhasil ungkap pemberi suap itu," ucap Petrus.
(irw/irw)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan