Isnin, 15 Julai 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Investigasi Skandal Daging Kuda Dikritik

Posted: 15 Jul 2013 07:50 PM PDT

LONDON, KOMPAS.COM - Anggota parlemen Inggris menyoroti lambannya penyelidikan skandal daging kuda yang terjadi di Eropa. Penyelidikan baru dilakukan enam bulan setelah adanya penemuan kasus pertama kesalahan pada pelabelan daging kuda.

Komite Lingkungan, Makanan dan Pedesaan mengatakan kasus daging kuda yang salah diberi label daging sapi dalam produk yang beredar di Inggris dan Irlandia "sangat teroganisir". Laporan tersebut mengatakan jika tindakan penipuan diketahui harus ada upaya penuntutan. Departemen Makanan, Lingkungan dan Masalah Pedesaan Defra mengatakan polisi masih melakukan investigasi.

DNA kuda ditemukan dalam produk daging oleh penyelidik makanan Irlandia pada Januari, dan komite parlemen mengkritik otoritas Inggris dan Irlandia karena gagal untuk mengetahui masalah ini.

Ilegal

Dalam laporan kontaminasi makanan, komite mengatakan, "Kami terkejut dengan lambannya investigasi dan ingin adanya jaminan agar penuntutan dilakukan ketika bukti-bukti dari pemalsuan atau aktivitas ilegal lainnya ditemukan."

Laporan itu juga menyebutkan, "Bukti-bukti yang kami terima dari pedagang dan pengolah makanan di Inggris dan Irlandia menemukan adanya jaringan perusahana dagang yang terorganisir dalam penjualan ini dan kesalahan pada label daging beku dan olahan atau produk daging tidak memenuhi persyaratan, dan ini merupakan pemalsuan dan ilegal."

Sejumlah produk daging, termasuk lasagne beku, ditarik dari peredaran di Inggris dan Eropa, setelah diketahui terpapar daging kuda. Otoritas melakukan penggerebekan di sejumlah tempat di Inggris dan tiga orang ditahan dengan tuduhan pemalsuan, tetapi sejauh ini tidak ada penuntutan yang diajukan.

Para anggota parlemen mengetahui bahwa dari 99 persen daging sapi olahan dan beku yang diuji di Inggris sangat sedikit ditemukan kasus kontaminasi daging kuda.

Di seluruh Uni Eropa, dari 4,66 persen produk yang diuji ditemukan 1 persen produk mengandung daging kuda.

Tetapi yang mengejutkan adalah 14 dari 836 sampel makanan yang mengandung daging kuda di Inggris positif mengandung obat penghilang rasa sakit.

Komite parlemen juga mengeluhkan tidak adanya kejelasan pihak mana yang bertanggung jawab dalam kasus tersebut.

Editor : Egidius Patnistik

Rumah Jompo Australia Lebih Buruk dari \'Kamp Konsentrasi\'

Posted: 15 Jul 2013 07:42 PM PDT

SYDNEY, KOMPAS.COM - Keadaan penghuni rumah jompo Australia 'lebih buruk dari kamp konsentrasi'. Program Lateline ABC, Senin (15/7/2013), mengungkapkan sejumlah laporan dimana penghuni rumah jompo dibiarkan mati karena pengasuh yang kurang tanggap dan pelatihan yang tidak memadai.

ABC mendapatkan laporan ini setelah berbicara dengan orang-orang yang mempunyai keluarga yang tinggal di rumah-rumah jompo di seluruh Australia. Serangkaian keluhan yang dikemukakan termasuk penghuni yang dibiarkan hidup di tengah kotoran dan air kencing mereka, perlakuan kasar, nutrisi yang buruk, kurangnya pemberian obat penahan sakit, mendapat caci maki dan tak adanya pengobatan terhadap luka-luka infeksi dan tulang yang patah.

Seorang wanita bertutur pada ABC bahwa neneknya yang pernah mengalami hidup dalam kamp konsentrasi Nazi mengatakan, pengalamannya di rumah jompo masih lebih buruk dari pengalamannya di zaman perang dahulu.

Editor : Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan