Khamis, 4 Julai 2013

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Militer Mesir desak konsiliasi setelah penggulingan Moursi

Posted: 04 Jul 2013 07:19 PM PDT

Kairo (ANTARA News) - Angkatan Bersenjata Mesir pada Kamis mendesak konsiliasi negara dan upaya menghindari serangan balas dendam setelah menggulingkan Presiden Mohamed Moursi dalam langkah yang mendapat dukungan populer.

Pernyataan militer yang dipublikasikan di halaman Facebook juru bicaranya muncul menjelang unjuk rasa Ikhawanul Muslimin yang direncanakan pada Jumat terhadap apa yang disebut pendukung Moursi sebagai kudeta militer.

Militer juga mengatakan "tindakan luar biasa dan otokratis terhadap setiap kelompok politik" harus dihindari, bahkan ketika aparat keamanan mengepung para pemimpin gerakan Ikhwanul Muslimin Moursi.

Moursi sendiri "ditahan secara preventif" oleh  angkatan bersenjata, kata seorang perwira senior kepada AFP, Kamis pagi, beberapa jam setelah penggulingan Presiden Moursi malam sebelumnya.

Menurut dia, kemungkinan sang presiden terguling akan diadili.

"Angkatan bersenjata percaya bahwa sifat memaafkan dan perilaku orang Mesir, dan nilai-nilai abadi Islam, tidak memungkinkan kita untuk beralih ke balas dendam...," kata militer dalam pernyataan yang dikutip AFP.

Penerjemah: Askan Krisna

Rusia serukan pengendalian diri di Mesir setelah Moursi dilengserkan

Posted: 04 Jul 2013 03:03 PM PDT

Moskow (ANTARA News) - Rusia pada Kamis menyerukan pada semua kekuatan politik di Mesir untuk "mengendalikan diri" dan menghindari timbulnya kekerasan, setelah Presiden Mohamed Moursi digulingkan angkatan bersenjata.

"Kami mempertimbangkan penting semua kekuatan politik di Mesir menahan diri, untuk mempertimbangkan kepentingan nasional secara luas dari aksi mereka. Selain itu untuk membuktikan bahwa mereka berusaha menyelesaikan masalah-masalah politik dan sosial-ekonomi dalam kerangka kerja demokrasi tanpa kekerasan, dan memperhitungkan semua kepentingan kelompok sosial dan agama," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, lapor AFP.

Kementerian itu mengatakan, dari awal perubahan yang mendalam di Timur Tengah Rusia mendukung aspirasi masyarakat Mesir yang sah demi hidup yang lebih baik dengan kebebasan dan pembaruan demokrasi.

"Posisi Rusia tetap tidak berubah-ubah dan berprinsip," kata kementerian itu dalam pernyataannya, yang menyebut Mesir sebuah negara yang memiliki "sejarah ikatan persahabatan" dengan Moskow.

Deputi Menteri Luar Negeri Rusia Mikhail Bogdanov pada Kamis bertemu dengan Duta Besar Mesir Mahmod Edlieb, kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam kesempatan terpisah.

Bogdanov mengatakan pada diplomat Mesir bahwa Rusia siap memberikan bantuan kepada masyarakat negeri itu untuk menyelesaikan tugas pembaruan demokrasi dan pembangunan ekonomi.

Rusia telah ikut menjaga sejak Februari 2011 saat tergulingnya Hosni Mubarak, dan beberapa pembuat undang-undang dekat dengan Rusia telah menyatakan meremehkan pemberontakan "Musim Semi Arab" yang melanda kawasan itu.

"Musim Semi Arab hanya mengarah pada kekacauan di Mesir," kata Kepala Komite Hubungan Internasional parlemen Duma Alexei Pushkov dalam tulisan Twitter pada Kamis.

Penerjemah: Imam Budilaksono

Tiada ulasan:

Catat Ulasan