Ahad, 16 Jun 2013

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Ratusan Mahasiswa Minta Subsidi BBM Dicabut

Posted: 15 Jun 2013 09:11 PM PDT

POLHUKAM

Minggu, 16 Juni 2013 11:11 wib

Fahmi Firdaus - Okezone

JAKARTA - Ratusan mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam BEM se Jakarta dan Aliansi Mahasiswa serta Pemuda Peduli Energi Nasional berunjuk rasa di Patung Kuda, Monas, Jakarta.
 
"Sebagian kalangan menganggap bahwa saat ini kebijakan subsidi BBM adalah sebuah kesalahan dan harus dihentikan. Subsidi BBM dinilai sebagai suatu pemborosan dan memberatkan APBN," ujar koordinator aksi Abdul Wahid di lokasi, Minggu (16/6/2013).
 
"Kondisi ini sebetulnya sudah menggejala sejak lama, namun pemerintah tidak berani menghentikan subsidi BBM karena dinilai sebagai kebijakan yang tidak populis,"katanya.
 
Menurut Wahid, subsidi BBM dinilai tidak tepat sasaran. Selama ini, sekitar 70% subsidi BBM hanya dinikmati oleh orang kaya.
 
"Anggaran untuk pendanaan subsidi BBM dinilai akan lebih tepat sasaran jika dialihkan untuk program-program pembangunan yang menyentuh rakyat miskin," ungkapnya.
 
Selanjutnya, ia menyatakan alasan ketiga adalah harga BBM di Indonesia saat ini apabila dibandingkan dengan negara tetangga terlalu murah, sehingga berpotensi untuk terjadi penyelundupan dan segala bentuk kecurangan. Di sisi lain terdapat kalangan yang mendukung kebijakan subsidi BBM agar terus berlanjut.
 
"Alasannya adalah bahwa banyak rakyat kelas menengah ke bawah yang sangat membutuhkan subsidi BBM, seperti golongan nelayan dan usaha kecil lainnya," tutur dia.
 
Wahid juga menambahkan alasan keempat adalah dikhawatirkannya efek domino yang terjadi apabila subsidi BBM dicabut. Kenaikan harga BBM akan diikuti dengan kenaikan harga bahan pokok. Bagaimanapun, sambung dia, subsidi BBM harus dilihat dari dua sisi.
 
"Bangsa ini harus segera membuka mata dan menjadi bangsa mandiri, bangsa ini tidak bisa terus membebani negara ini dengan subsidi. Maka karena hal itu kami menyampaikan seruan kepada seluruh rakyat Indonesia agar kita berani menjadi bangsa yang mandiri tanda subsidi BBM," tutupnya.
(cns)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Warga Solo Minta PDIP Jadikan Jokowi Capres

Posted: 15 Jun 2013 09:00 PM PDT

POLHUKAM

Minggu, 16 Juni 2013 11:00 wib

Bramantyo - Okezone

SOLO - Meskipun tak lagi menjabat sebagai Wali Kota Solo, momen hari kelahiran Joko Widodo, akrab disapa Jokowi yang jatuh lima hari lagi atau tepatnya 21 Juni nanti,masih diperingati warga Solo, Jawa Tengah.
 
Empat buah poster berukuran besar, bergambar Jokowi terpasang di kawasan Car Free Day, tepatnya di bawah jembatan penyebrang, jalan Slamet Riyadi, Solo.
 
Selain empat buah poster berukuran besar bergambar Jokowi dan bertuliskan "It's No Joke! Jokowi Wins", lantunan lagu yang dibawakan musisi jalanan ikut memeriahkan perayaan Jokowi.
 
Selain banyak warga banyak memanfaatkan poster bergambar Jokowi untuk berfoto bersama, warga juga membubuhkan tanda tangan di hamparan kain putih yang memang sengaja disediakan.
 
Dari sekian banyak tanda-tangan, warga Kota Solo juga memberikan dukungan agar mantan Wali Kotanya yang saat ini menjabat sebagai orang nomor satu di Jakarta, maju sebagai Pilpres nanti.
 
"Kami mendukung Pak Jokowi maju sebagai Presiden. Harus jadi presiden, kalau hanya menjadi Wakil Presiden buat apa. Bu Mega, jangan jadikan Jokowi sebagai Wapres. Jokowi harus Presiden,"ungkap Haristanto, penggagas perayaan HUT Jalanan Jokowi,saat ditemui Okezone,di Solo, Jawa Tengah, Minggu (16/6/2013).
 
Meski mendukung Jokowi sebagai presiden, namun Haristanto menyadari bila dia masih harus banyak belajar. Pihaknya bersama warga Solo meminta agar PDIP bertindak hati-hati bila memang harus mengusung Jokowi sebagai capres.
 
Alasannya,adanya aturan baru membuat Jokowi bisa kehilangan jabatannya sebagai Gubenur DKI Jakarta, jika tidak ada strategi pemenangan yang jitu.
 
"Kalau memang belum waktunya,ya jangan. Kasihan Pak Jokowi kalau sampai kehilangan jabatan sebagai Gubenur. Kami warga Solo tidak meragukan kemampuan Jokowi dalam memimpin. Jangankan memimpin kota Solo yang wargannya hanya 500 ribu,memimpin DKI Jakarta yang warganya hampir mencapai 10 juta saja Jokowi mampu," tambahnya.
(cns)

Berita Selengkapnya Klik di Sini

Tiada ulasan:

Catat Ulasan