Ahad, 16 Jun 2013

Republika Online

Republika Online


Bus Rombongan Peziarah 'Sunan Muria' Masuk Jurang

Posted: 16 Jun 2013 11:04 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Bus Exsis yang mengangkut rombongan peziarah dari Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (16/6) malam masuk jurang di Jalan Colo-Pati dan mengakibatkan sembilan penumpang luka-luka.

Kepala Desa Tergo, Kecamatan Dawe, Kudus, Abdul Wahid, di Kudus, Senin, mengatakan kecelakaan tersebut terjadi pada Minggu (16/6) sekitar pukul 18.00 WIB. Bus bernopol K 1569 AB tersebut mengangkut 59 peziarah.

Usai ziarah di Makam Sunan Muria, kata dia, bus menuju ke Pati melalui Jalan Colo-Pati karena berencana berziarah ke Makam Kiai Ahmad Muttamakin di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Pati.

Hanya saja, lanjut dia, ketika bus melintasi jalan menurun di Desa Tergo, bus kehilangan kendali dan tergelincir masuk ke jurang dengan kedalaman lima meter.

"Informasinya, penyebab bus tergelincir saat hendak menikung, karena di jalan tersebut terdapat solar yang tercecer," ujarnya.

Kasus kecelakaan di lokasi yang sama, kata dia, sudah berulang kali terjadi karena di tepi jalan tersebut tidak ada pengaman yang memadai.

"Pengaman yang ada saat ini sudah banyak yang rusak karena sudah berulang kali ada kendaraan yang masuk ke jurang yang sama," ujarnya.

Sementara sopir bus Exsis, Ripto (39), mengakui penyebab kecelakaan karena di jalan sepanjang 100-an meter tercecer solar. Sehingga, bus yang hendak menikung justru langsung masuk ke jurang karena rodanya tergelincir.

Selain itu, kata dia, di jalan tersebut juga minim penerangan sehingga rawan kecelakaan.

Gedung Sate Dikepung Pendemo Tolak BBM

Posted: 16 Jun 2013 11:01 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Berbagai kelompok massa yang berasal dari gabungan mahasiswa dan LSM mengepung Gedung Sate Bandung, Senin (17/6).

Ratusan masa tersebut menggelar aksi unjuk rasa untuk menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Kelompok masa yang menggelar aksi  tersebut di antaranya Pengurus Cabang Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bandung, Front Mahasiswa Nasional (FMN), Kesatuan Aksi Seluruh Buruh Indonesia (KASBI) dan Aliansi Rakyat Jawa Barat (Aljabar).

Aksi damai  ini mendapatkan pengawal ketat dari aparat kepolisian. Selain berorasi, pendemo pun menggelar berbagai spanduk berisi penolakan kenaikan BBM. Di antaranya bertuliskan 'Tolak Kenaikan BBM, 'Nasionalisasi Industri Nasional', 'Kenaikan BBM Sengsarakan Rakyat dan lain sebagainya.

Menurut Ketua Umum PC PMII Kota Bandung, Taufik Nurrohim, selama ini sudah banyak bukti tentang dampak kenaikan harga BBM seperti naiknya biaya transportasi,  naiknya harga sembako dan lain-lain.

Dia menjelaskan, rezim neoliberal terbukti selama ini BBM bersubsidi tidak dinikmati rakyat miskin. Padahal, sudah banyak bukti bahwa dampak kenaikan BBM akan menyengsarakan rakyat.

Menurut Taufik, berdasarkan penilaian objektif mahasiswa, sekian kali pemerintah menaikkan harga BBM namun di sisi lain tidak pernah ada jaminan perubahan dan perbaikan bangsa ini.

"Hal ini tidak aneh karena 70 persen sumur migas kita dikuasai asing. Mereka lebih memilih untuk mengekspor minyak mentah di Indonesia dibandingkan penggunaan di dalam negeri untuk rakyat," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, mahasiswa meminta agar pemerintah segera menasionalisasi seluruh aset-aset perusahaan asing yang ada di Indonesia.

Sedangkan menurut Koordinator Aksi Aliansi Rakyat Jawa Barat, Sudaryanto, pemerintah berdalin menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi BBM karena telah membebani APBN 2013 dan naiknya harga minyak mentah di pasar internasional.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan